Bel istirahat bunyi aku mengajak Kiara ke kantin dengan terburu-buru. Dia kini menjadi salah satu sosok penyemangat dalam hidupku selain kedua orang tua dan Mas Hari Abimanyu sekarang ada Kiara sahabat terbaikku.
"Kiara aku sangat bahagia ada kamu, terima kasih Tuhan mengirimkan orang sebaik Kiara," gumamku.
"Kamu berlebihan Aryna, aku bukan orang yang baik loh, berhati-hati lah." Setelah berkata demikian Kiara tertawa terbahak-bahak.
"Maksud dari perkataan kamu apa Kiara?" tanyaku heran dia bercanda atau serius? Aku rasa hanya bercanda dan candaan Kiara garing.
"Aku hanya bercanda kok, jangan kamu anggap serius Aryna," timpal Kiara.
Di depan pintu terlihat Mbak Syakila dan Arsya ada apa dengan mereka berdua sekarang terlihat sangat dekat bahkan seperti sepasang kekasih.
"Mbak Syakila kalian berdua pacaran ya?" tanyaku begitu saja. Wajah Kiara berubah seperti orang cemburu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com