webnovel

ReBirth48

ReBirth 48 Tang Shin, seorang Saint tingkat tertinggi yang mati dengan tenang dan cukup bahagia karena melihat kedua anaknya sudah menjadi orang besar. Ia tdak memiliki penyesalan apapun lagi di dalam hidupnya karena semuanya sudah selesai. Ia pun berfikir setelah ini ia akan pergi ke surga. Namun, dugaannya salah. Jiwa Tang Shin kembali di lahiran di dalam tubuh seorang mahasiswa kuliahan biasa. Setelah seminggu beradaptasi dengan ingatan dari kedua kehidupannya. Tang Shin pun memutuskan dengan sangatlah yakin. Bahwa di kehidupan ini ia harus hidup aman, tentram, dan yang paling penting adalah kehidupan yang santai. Namun, apakah akan semudah itu untuk mendapatkan kehidupan Tang Shin yang santai? ~Higashi

HigashiSasaki · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
52 Chs

Chapter 31 : Pertempuran terakhir (Arc 1-Tamat)

ReBirth 48

Chapter 31: Pertempuran terakhir (Arc 1-tamat!)

"Tidaaakkk!" Shin menangis dengan kuat.

Tiba-tiba saja bayangan kelima senjata selain sabit muncul di atas kepala shin. Semua senjata itu bergabung ke senjata pedang cambuk.

Senjata jiwa pedang cambuk itu kemudian terbang masuk ke dalam tubuh Kevi. Semua lukannya pun langsung tersembuhkan.

Namun, "Hey, Kevi. Sadarlah, kumohon ... SADARLAH!" teriak Shin dengan sangat kuat.

Aura yang sangat kuat langsung tercipta. Itu bahkan membuat sang raja iblis terdorong mundur.

"Sial! Aku tak bisa melepaskan kesempatan terakhir ini!" ucapnya yang langsung maju dan membelah dirinya menjadi 3.

Serangan sang raja iblis seperti cahaya, banyak sekali kilatan yang mengarah ke Shin. Namun, para clonenya mati-matian melindungi Shin bahkan menjadikan dirinya sendiri sebagai tameng.

Setelah beberapa menit terus di serang, sang raja iblis pun mulai kehabisan tenaga. Begitu juga Shin, perubahan di dirinya langsung terhenti dan semua senjatanya tak ada lagi yang bergabung.

"Heh, tampaknya kita sudah memiliki pemenang di sini," ucap sang raja iblis yang mencoba menyerang Shin dengan pedangnya.

Namun, Shin masing bisa menahan sekali tebasan milik raja iblis dengan tangannya.

Reflek, raja iblis menendang Shin dan terpental jauh dari tubuh Kevi yang tergeletak di tanah.

Shin terlempar dengan cukup jauh dan berkali-kali menghantam tanah sebelum berhenti.

"Cih, kau benar-benar lawan yang sangat kuat," ucap sang raja iblis dengan kesal.

Shin secara perlahan berdiri, ia berdiri dengan sunyi.

Sang raja iblis tersenyum karena ia merasa ini adalah kemenangannya dan menerjang lurus.

Tiba-tiba saja, saat pedangnya hampir mengenai Shin. Sebuah petir yang sangat kuat menghantam Shin, dan terus menerus selama 10 detik.

Shin melirik tangannya yang penuh energi.

"Maaf, Kevi. Aku tak bisa mengikuti perkataanmu. Aku harus membalaskan dendam mu," ucap Shin yang tadinya dengan nada lembut dan langsung berubah menjadi serius.

Ia menatap sang raja iblis dengan hawa membunuh yang sangat mengerikan. Tiba-tiba saja sang raja iblis mundur selangkah.

"A-apa ini! Aku, sang raja iblis. Takut?" tanya nya di dalam hati dengan tak percaya.

Shin, secara perlahan melayang ke udara. Ke enam senjata jiwa miliknya melayang di atasnya.

Tiba-tiba saja, ke empat senjata jiwa lain milik para pahlawan keluar dari dalam tubuh mereka dan terbang menuju ke atas Shin.

"A-apa-apaan!"

Duuaarrrr!!

Shin langsung menggabungkan ke sepuluh senjata jiwa itu dengan tubuhnya. Tubuhnya memancarkan aura berwarna warni. Matanya berubah menjadi abu-abu, begitu juga dengan rambutnya yang tiba-tiba saja memanjang serta memiliki warna-warni. Sayap di punggung Shin berubah menjadi sangat indah. Serta armor transparan yang melayang di atas kulit Shin terasa lebih kokoh dan memiliki 3 lapis.

Shin melirik tubuhnya. Ia tersenyum kecil, lalu tak lama kemudian melihat ke para pahlawan yang tergeletak pingsan.

"Maaf, aku pinjam sebentar," ucap Shin singkat.

"Sialan! Aku tak peduli lagi!"

Sang raja iblis langsung menggigit pergelangan tangannya. Ia menggunakan nyawanya sendiri di dalam perang ini. Darahnya secara perlahan di tetekan ke atas tanah. Di belakang raja iblis kemudian tersummon 3 raksasa yang sangat besar dan tinggi, serta membawa sejata masing-masing. Kira-kira tingginya hampir mencapai 50m.

"Ayo kita lihat bagaimana kematianmu!" teriak sang raja iblis langsung maju.

Sang raja iblis juga menggunakan nyawanya sendiri untuk memperkuat form pertempuran yang ia miliki.

"Hah, aku?" Shin menyeringai.

Ia dengan santai mengangkat tangannya kedepan.

"Bangkitlah," ucap Shin singkat.

Tanah di sekitar langsung bergejolak seperti terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat. Secara perlahan sesuatu yang sangat besar keluar dari dalam tanah. Begitu juga dengan angin, angin di sekitar sini langsung berhembus dengan sangat cepat. Tak terkecuali tanaman. Banyak sekali tanaman merambat ke arah belakang Shin yang muncul dari dalam tanah.

Hampir dari semua elemen senjata berkumpul di belakang Shin. Lalu muncullah 9 naga dari 9 senjata jiwa.

Tak lama kemudian, langit menggelegar. Sebuah lubang hitam besar tercipta di langit. Dan secara perlahan keluar naga kehampaan yang akan memakan apapun secara tak tersisa.

Sang raja iblis benar-benar gemetar kali ini. Namun, demi martabatnya ia langsung maju dan muncul di depannya lalu menyerang Shin.

Bersamaan dengan itu, monster-monster raksasa itu langsng mencoba menyerang naga raksasa milik Shin.

Duaaarrr!

Keduanya berhantaman dengan sangat luar biasa.

"Ceh!" decit sang raja iblis.

Raja iblis menebas dengan sangat cepat ke arah Shin, namun kali ini dialah yang tak dapat menyamai kecepatan Shin.

Setiap saat sang raja iblis menangisi serangan Shin, akan terjadi ledakan yang cukup untuk membuatnya terbang kebelakang.

Begitu juga dengan naga Shin yang bertarung melawan 3 monster raksasa itu. Tak butuh lama salah satu monster sudah kehilangan tangannya dan yang lainnya terus di tembaki, di ikat, di setrum, di hantam dan di tebas oleh berbagai elemen naga.

Shin dan raja iblis terus menghilang kesana kemari, kecepatan mereka berdua sudah tak bisa di samai oleh manusia.

Tak lama kemudian, Shin berhasil memutuskan tangan kanan sang raja iblis sambil memasang senyum yang sangat meremehkan.

"Aaarrghh!" teriak sang raja iblis yang sangat putus asa.

Ia lalu menembakkan leser yang menyerap umur hidupnya sendiri ke arah Shin.

Shin dengan santai menerimanya dengan tangan kanan lalu seakan menyalurkannya ke tangan kiri dan menembakkan serangannya sendiri ke raja iblis.

Raja iblis menghindar dan tangan kirinya pun juga putus. Tak lama kemudian, kedua tangannya tumbuh lagi.

"Sialan! Kau lihat sa—." Sebelum menyelesaikan perkataannya, kedua tangannya lagi-lagi di putuskan oleh Shin.

Bersama dengan itu, ledakan angin yang sangat besar terjadi. Di sisi lain dua monster sudah tumbang dan sisa 1 monster lagi.

"Kau bangsad! Semua rencana yang sudah ku susun! Argh! Lihat saja di kehidupan selanjutnya, aku pasti akan membuatmu sangat menderita!" teriak si raja iblis dengan raja penuh kesal serta rasa malu.

"Heh? Kehidupan yang lainnya?" tanya Shin sambil menyeringai.

Tak lama kemudian, ia mengeluarkan senjata sabitnya di tangan kanan.

"Se-senjata itu? Ti-tidaakk!" teriaknya yang langsung mencoba terbang menjauh.

Shin menghilang dan muncul di samping kanannya. Shin lalu menebas sayap sang raja iblis dan menendangnya jatuh ke tanah dengan cepat.

Duuaar!!

"Gruaak!" sang raja iblis langsung batuk darah.

"Kau pikir ini akan berakhir dengan cepat?" tanya Shin yang lalu mengeluarkan sejata kapak dari Hero Biru.

Bruuaakk!

"Arrghh!" teriaknya kesakitan.

Shin menebas kedua kaki sang raja iblis hingga putus. Beberapa saat kemudian itu mulai beregenerasi lagi. Saat itulah Shin langsung mengeluarkan senjata sabitnya.

Shin melakukan sebuah trik memutar, lalu dengan cepat menebas kedua kaki tersebut.

Dan benar saja, setelah itu kakinya tak beregenerasi lagi.

"Ti-tidak! Hentikan! SELAMATKAN AKU SEMUA PASUKANKU!" teriak sang raja iblis dengan kuat.

Tak lama kemudian, dari dalam tanah muncul puluhan ribu monster berbagai jenis dan ukuran.

Bersamaan dengan itu. Terjadi getaran tanah karena monster yang terakhir kalah dan tubuhnya terjatuh ke atas tanah.

Shin menyeringai.

"Hey, apa kau yakin semua monster ini bisa menyelamatkanmu?" tanya Shin dengan merendahkan.

Raja iblis tak menjawab, ia terus merangkak mencoba lari.

Karena ia tak menjawab, Shin merasa agak kesal.

Ia langsung mengangkat tangannya ke atas, lalu muncul senjata sabit di tangannya.

Para naga yang sudah menyelesaikan misinya, secara perlahan-lahan bergerak ke arah Shin dan masuk kedalam senjata sabitnya. Kesepuluh naga menumpuk kekuatan mereka dalam senjata sabit.

Shin, lalu memasukkan energinya dan menebaskan ke arah semua monster yang baru saja muncul.

Zabbsss!!

Puluhan ribu monster itu pun langsung rata, semuanya mati dan tak ada yang berdiri lagi.

"Ke-kekuatan apa ini sebenarnya? Siapa kau ini sebenarnya!" seru sang raja iblis dengan panik dan ketakutan.

"Aku? Akulah sang pencabut nyawamu!" teriak Shin yang saat itu juga menancapkan mata sabitnya ke dada sang raja iblis.

"Gruaak!" ia lagi-lagi batuk darah.

Shin lalu mengerutkan dahinya. Dengan sangat cepat Shin membelah-belah semua bagian tubuh milik sang raja iblis menjadi bagian yang kecil. Tak lama kemudian, Shin melemparkan sebuah lubang hitam seukuran bola yang menyerap semua bagian tubuh milik sang raja iblis.

***

Shin berdiri, ia menatap langit sambil tersenyum.

"Hey, Kevi. Aku behasil mengalahkannya. Orang yang membuatmu terluka. Tapi, tenang saja. Aku akan segera menyusulmu," ucap Shin sambil mengangkat tangannya ke arah langit.

Prank!

Perubahan Shin terlepas, ke 10 senjata jiwa langsung melayang di udara. Tak lama kemudian ke enaknya kembali ke tubub Shin dan 4 lainya kembali ke masing-masing pemiliknya.

Shin, sambil tersenyum merasa tubuhnya berat. Ia lalu terjatuh ke tanah.

"Ma-master!"

"Master!"

"Tuan Silance!"

Belasan orang berlari ke arah Shin. Termasuk ke 4 five prefix yang tersisa. Mereka langsung mencoba menggunakan semua tipe sihir penyembuh ke Shin.

Namun, kedua tangan dan kakinya mengalami retak-retak seperti patung berusia tua. Yang dimana itu merupakan luka dari dalam dan tak mungkin untuk di sembuhkan.

"Ma-master, tidaaak!"

Semua Silance Sistem langsung menangis di saat itu juga. Puluhan orang yang selamat menunduk memperingati sosok pahlawan yang sudah menyelamatkan dunia ini.

"Ah, apakah ini rasanya mati ya? Semuanya terlihat putih."

Shin pun menutup matanya dengan benar kali ini.

***

Tiba-tiba saja di depan Shin, ada sesuatu yang aneh dilihatnya. Ia seperti melihat layar game di depan matanya.

[>Sistem<]

Poin experience yang dibutuhkan sudah cukup untuk membangkitkan sistem yang sudah tertidur selama 30 kehidupan.

Mulai mencocokkan semua data di tubuh tuan{~~~~~——: 80%}

Pencocokan selesai✓

Saya kembali, Tuan!

/\>|</\>|<\>|</\>|</\>|</\>|<\>|</\

"Hah! Apa-apaan ini!" teriak Shin dengan lantang.

[>Sistem<]

Ada apa tuan?

/\>|</\>|<\>|</\>|</\>|</\>|<\>|</\

"Tunggu Sebentar, kau ini apa. Siapa? Dan aku dimana? Bisakah kau jelaskan padaku?" tanya Shin yang begitu kebingungan.

[>Sistem<]

Ah, kalau begitu .... Saya adalah ....

/\>|</\>|<\>|</\>|</\>|</\>|<\>|</\

>>Bersambung<<

~Higashi