"Tidak bercanda, itu sudah ku atur tanggal dan bulannya bukan, jadi tidak langsung sekali jalan, tapi ada juga beberapa yant berjalan bersamaan contohnya pembangunan univ yang akan memakan waktu hingga 6 bulan dan akan mengalami pembaruan ataupun pembangunan setiap bulannya" ucap ku pada Saki
"Tunggu sebentar kamu ingin mengatur ini sendirian?" tanya Saki
"Tentu saja tidak, apartemen dan restoran kamu urus bersama ibu jika ibu mau juga, sisanya ku urus sendiri, namun sepertinya untuk univ dan 4 perusahaan IT akan ku serahkan pada Manager yang ahli, nah tinggal sisa perusahaan anime"
"Kamu mengurus itu?" tanya Saki
"Bukan juga, akan ku serahkan ke Manager utama tentunya" balas ku
"Lalu kamu dapat apanya coba?" tanya Saki
"Ya aku tinggal menerima laporan dan uang, kamu pun sama tinggal terima laporan dan uang saja, nanti ku carikan orangnya yang penting Kamu bertanggung jawab penuh atas dua usaha itu" balas ku
"Oh, sepertinya mudah, namun jika aku tidak paham kamu bantu aku ya"
"Tenang saja mengecek laporan itu cuma teliti dan lihat apa ada kesalahan saja kok, jadi tidak terlalu rumit"
"Baiklah aku setuju, namun kuil ini?" tanya Saki
"Kita urus bersama" balas ku
"Itu baru bagus, ayo segera pulang dan bicarakan lebih banyak di rumah"
"Oke"
.
Di rumah
Aku dan Saki mengobrol bersama keluarga besar, untuk ayah dan ibuku ku hubungkan lewat video call di pc.
"Ayah mendukung di bidang pendidikan ayah akan menyumbang sebanyak 100 miliar yen" ucap ayah ku
"Ibu juga di bidang pendidikan, urusan uangnya ibu konsultasikan pada helper ibu dulu" ucap ibu
Ibu Nihara hanya bisa gigit jari sebab di hadapan bukan lagi tingkatan ekonominya, uangnya banyak sekitar 1 miliar yen, namun di hadapan keluarga Shinomiya, uang itu hanya seperti setetes air dalam sumur yang airnya sampai meluap luap.
"Ibu Nihara ku beri tugas bersama Saki untuk mengurus resto dan apartemen apa mampu?" tanya ku
"Tentu saja ibu bisa, lagipula ibu sebenarnya ingin juga menyumbang di bidang pendidikan, tapi sepertinya uang ibu tidak berpengaruh banyak, jadi ibu sumbang usaha saja" balas ibu
"Bukan bukan, bukan seperti itu bu, maksudku ibu mengurus bersama Saki nantinya uang hasilnya ibu dan Saki pakai sendiri, aku 100% tidak minta, ini hanya sebagai bisnis keluarga, penghasilan ku sudah banyak, uang ku pun juga, jadi aku membuka peluang untuk ibu dan Saki agar lebih bisa berkembang karena kalian keluarga ku, jika Rin chan sudah besar pun mungkin akan ku berikan ia tanggung jawab juga" ucap ku
"Tenang ibu percaya saja pada Haruka" ucap Saki
"Baiklah jika seperti itu" balas ibu Nihara
.
Rapat selesai ibu dan ayah ku hanya menyumbang di bidang pendidikan, kakek nenek ku bertanya apa ada di bidang kesehatan, aku berkata tidak ada sebab di dekat rumah ku sudah ada rumah sakit daerah jadi jika ku bangun rumah sakit swasta hanya akan memperburuk ekonomi negara.
.
Jam 3 siang (Match final clash royal)
"Gooo!" teriak Yuya di rumahnya saat menonton ku bertanding
Aku bertanding melawan pro player dari Inggris, yang waktu tournament dunia ia berhasil memenangkan semua pertandingan yang ia mainkan, sehingga ia bisa membawa timnya juara.
Note : tournament clash royale dunia bermain secara tim, dengan 3 permainan 1 v 1 dan 1 permainan 2 v 2
Note : Match final di ambil 5 kemenangan
.
Musuh keluar barbar elite
Ku deff menggunakan valkrey dan tesla
.
Musuh double attack menggunakan hog dan fire spirit.
Aku tidak bisa mendeff sebab tesla sudah keluar.
.
Pertandingan sengit berlangsung hingga waktu habis dan count time di mulai.
Tower musuh 3, punya ku sisa 2, aku kalah di match pertama sebab deck ku sudah tertebak musuh.
0 - 1
.
Match kedua aku bangkit walaupun masuk ke count time, tapi tidak masalah yang penting menang .
1 - 1
.
Match ke tiga berlangsung barbar, sebab aku dan musuh ku sama sama menggunakan deck cycle, match kembali ke count time sebab 6 menit tidak cukup untuk kami.
1 - 2
Aku kalah di match ke tiga, hanya selisih 12 hit poin, sungguh miris.
.
Jari ku sudah gemetaran ini, sebab lawan ku sungguh kampret tidak memberikan aku peluang yang baik, bisa mendapatkan hit tower saja sudah beruntung.
Anggota klan ku mengatakan untuk tetap tenang dan fokus, begitu pula penonton live ku.
"Fokus Haruka fokus Haruka" ucap ku sebelum match ke 4 di mulai
.
Match ke 4
1 - 3
Aku kalah lagi, sebab aku salah drop spell lagi seperti pertandingan kemarin, aku sangat menyayangkan sebab jika tidak salah aku bisa menang di count time.
.
Match ke 5
Aku mencoba fokus deff dulu dan menyerang hanya ketika ada kesempatan, akhirnya hingga ke babak count time lagi, aku bisa menang di match ini, selisih hpnya pun lumayan jauh yaitu 500 hp.
2 - 3
.
Match ke 6
3 - 3
Aku berhasil menyeimbangkan kedudukan, sebab musuh dc sebentar wasit mengatakan kemenangan ku valid sebab dc di sebabkan kesalahan player sendiri yang terpencet tombol home di ponselnya.
Aku tertawa sendiri saat mendengar hal itu, sungguh alasan yang konyol, aku yang main saat ini tombol home ku sembunyikan dan hanya bisa keluar jika ku beri pola sandi.
.
Match ke 7
Aku berjuang sekuat tenaga dan raga ku sebab deck ku lebih unggul atau bisa di sebut counter deck lawan.
Selama 3 menit pertandingan 3 tower musuh berhasil ku ratakan.
4 - 3
"Tinggal satu lagu kemenangan dan aku akan mendapatkan kehormatan sebagai pemain clash royale terbaik dunia bulan Juli" pikir ku
.
Namun sayangnya ekspetasi tidak sesuai realita, deck ku malah ter counter di match ke 8, akhirnya aku kalah, namun masih ada satu babak penentuan lagi.
4 - 4
.
"Bagaimana ini guys, mau teori troll lagi?" tanya ku ke penonton live ku sebanyak 2 juta sekarang
"Jangan kak, ini match terkahir loh!" ketik komentar masuk
"Big no!"
"Jepang ada di jari mu bruh!"
Komentar masuk mengatakan jangan semua, Saki pun mengatakan jangan.
Aku pun menurut saja tidak troll kali ini.
.
Match terkahir
Aku dan lawan ku berjuang secara hati hati sebab kemenangan akan mendapat kehormatan dan yang kalah akan mendapatkan tangisan.
.
.
Musuh keluar xbow, ku deff dengan hog dan log.
.
Menit ke 4
Musuh dan diriku mulai bunder sebab tidak ada hit yang masuk ke tower dengan banyak.
Kami akhirnya spam spell agar tower tercicil.
.
Menit ke 5, hp ku lebih unggul.
.
Menit 5 detik ke 49, 11 detik sebelum match selesai, aku masih unggul beberapa ratus hp.
"Astaga astaga xbow konek!" teriak Yuya 2,7 detik sebelum match berakhir
Note : x bow attack speed 0,7 detik, serangan 24 damage untuk tower.
24 damage (Sisa hp tower 474 sementara musuh 425)
24 damage (sisa 450)
24 damage (Sisa 426)
Aku hanya bisa menunggu sebab aku tidak ada spell zap ataupun yang lain untuk menghentikan hit xbow
Satu panah xbow melayang.
.
Tinggg!!
.
Count time
"Yoshaaaaaaa!" teriak penonton ku dan diriku termasuk Saki juga di dalam kamar
Dengan selisih 1 hp, jikalau panah xbow terakhir masuk aku pasti kalah.
"Hahahaha inilah yang di sebut hoki!!!" teriak ku pada penonton ku
.
Komentator tidak percaya akan kejadian, ini sebab pertarungan yang sangat gila, dengan 7 kali masuk babak perhitungan (count time), serta di match terkahir waktu 0,1 detik saja sangat berpengaruh.
"Selamat untuk, Haruka Shinomiya yang berhasil memenangkan turnamen crl bulan Juli ini dan untuk Exter jangan bersedih, masih ada kesempatan berikutnya, terima kasih juga telah memberikan kami sebagai komentator sekaligus penonton dengan match yang sangat keren tadi"
"Huh aku yang melihat saja sampai gemetaran" ucap komentator satunya
"Hahaha aku pun sama, sungguh tidak bisa di percaya bukan ya, silahkan kalian lihat dulu tayangan ulang match ke 9 tadi" ucap komentar ke 3
Video di putar ke match ke 9 tadi, lalu kembali ke 3 komentator lagi.
Aku menerima sertifikat dan diberi kesempatan untuk sesi wawancara secara video call.
Untung saja bahasa inggris ku bagus, jadi aku bisa berbicara dengan luwes dan tanpa ada kekakuan.
"Jadi saran anda seperti apa sih untuk crl bulan depan?" tanya salah satu komentator
"Aku tidak ada saran, namun jika boleh aku sarankan untuk membuat fitur chat setelah match berakhir, siapa tau pemain bisa bertemu kenalan baru" balas ku
"Baiklah saran kami terima, nanti akan di rundingkan dengan tim"
Sesi ku berkahir lalu sesi tanya jawab bagi lawan ku.
Setelah selesai penyerahan hadiah ku sebanyak 20 ribu dolar, serta bonus 10 ribu dolar sebab memberikan epic match, sekaligus aku mengenalkan game clash royale dari live ku.
Lawan ku mendapatkan total 15 rb dolar, sementara juara 3 yang match nya tadi jam 1 siang mendapat 7,5 rb dolar, dan ke 4 sebanyak 4 rb dolar.
"Terima kasih sudah menonton dan sampai jumpa di crl bulan depan, bye!" ucap komentator secara bersamaan
Dengan itu turnamen pun selesai.
.
Ku chat ke klan ku.
"Hadiah akan ku bagikan ke kalian juga karena telah menjadi mentor ku dan teman latihan ku, mari nanti tanggal 28 Juli jam 9 pagi, kumpul bersama di restoran Wagnaria, ku traktir kalian makan sepuasnya" ketik ku
Chat ku langsung di balas.
"Boleh bawa anak istri?" tanya player penghuni clan
"Ajak saja" balas ku
"Woke" balasnya lagi
Semuanya mengatakan bisa hadir, sebab jarang jarang kami bisa kumpul, hanya beberapa kali, itupun sebelum aku berpindah tubuh.
Live ku matikan, donasi ku tarik, sebanyak 11 juta yen.
Sekarang adalah jam 6 sore, aku turun menuju kamar ku.
Saki dan ibu serta Rin chan memberikan aku selamat karena kemenangan ku.
"Terima kasih" balas ku
"Kamu langsung mandi saja sana Haruka kun, setelah itu langsung makan malam" ucap Saki
"Oke" balas ku
.
Jam 6.30
Makan malam dengan lauk spesial yaitu nasi kebuli.
"Ini beneran daging domba?" tanya ku karena tidak percaya rasa domba yang biasanya masih tertinggal hampir tidak ada
"Itu benar daging domba Haruka kun, ibu punya kunci cara menghilangkannya, aku sempat belajar namun selalu gagal" ucap Saki
"Hahaha apa kamu menyukainya?" tanya ibu
"Umm, ini empuk dan enak" balas ku
"Betul makanan ibu paling enak" ucap Rin chan sambil menunjukkan jempolnya
"Jika suka makan yang banyak, ibu tidak bisa makan banyak sebabnya jadi tugas kalian yang muda menghabiskan" ucap Ibu
"Eh, ibu sudah kenyang?" tanya Rin chan
"Bukan begitu sayang, di umur tua seperti ibu, kolesterol tidak baik untuk tubuh, jika ibu kebanyakan makan daging domba, ibu bisa sakit malahan" balas ibu
"Ehhh, jika begitu akan ku habiskan bersama kak Saki dan Haruka saja, aku tak ingin ibu sakit" ucap Rin chan lalu mengambil daging lagi di piring
"Ayo kak habiskan" ucap Rin chan memberikan daging yang ia ambil ke piring ku
Kami tertawa bersama karena tingkah Rin chan itu,
"Baik Rin chan, tapi kamu juga makan ya" ucaku lalu mengambilkan daging ke piring Rin chan
Rin chan sebenarnya sudah kenyang namun demi ibu, ia akan lakukan.
Jam 7 malam
"Aku kekenyangan" ucap Rin chan sambil duduk di sofa
"Aku juga" ucap ku
"Ya itu wajar, kalian menghabiskan hingga 3 kg daging loh, di tambah nasi juga" ucap Saki
"Diam dulu kak, aku sedang fokus mencerna makanan di perut ku ini" kata Rin chan
"Aku juga"
.
Jam 7.20 malam aku izin pergi keluar menuju rumahnya kepala desa di sini. (sendiri)
Di rumah kepala desanya.
"Maksud dan tujuan nak Haruka ini mau apa?" tanya pak Moto
"Begini Moto san, aku berniat melakukan pembangunan perusahaan di barat yang lahan kosong bukit dan kebun itu, tujuan ku kemari aku ingin minta surat izin persetujuan warga sebab perusahaan itu pasti secara tidak langsung ataupun secara langsung akan mengubah desa ini baik dari segi geografis maupun perubahan lainnya" balas ku
"Memangnya anda mau membangun seberapa besar?" tanyanya
"Semua lahan kosong akan ku gunakan" balas ku
"Eh bukannya lahan itu sangat luas? Mungkin 4 kali lapangan bola"
"Aku berniat membangun perusahaan besar, oh dan satu lagi di selatan jalan utama aku juga ingin membangun universitas"
"Hmm, jadi rencana anda besar ya, tunggu sampai satu minggu ya, saya akan berkonsultasi dengan warga lain dulu, sebab itu bukan keputusan yang bisa saya putuskan sendiri"
"Maaf pak, itu kelamaan bagimana jika 3 hari, katakan juga aku akan memberikan kemudahan jikalau ada warga di sini yang mendaftar di perusahaan ku nantinya, khusus di univ aku tidak menjamin namun ku usahakan" balas ku
"4 hari" balasnya
"Baik pak saya terima 4 hari" balas ku
"Jika saya boleh tau, nanti dananya dari mana?"
"Itu uang saya sendiri" balas ku
"Oh tebakan ku benar, ya tunggu 4 hari dulu ya, semoga kabar baik yang kamu dengar" ucapnya
"Baik pak" balas ku lalu pamit mau kembali ke rumah
.
"Ngerokok dulu masuk tidak ini?" tanya ku pada peri baik
"Aku ngikut saja" ucap peri jahat
"Aku yang di tanya oi!" teriak peri baik
"Ya aku kan cuma bila aku ngikut kenapa lu yang sewot" balas peri jahat
"Dasar iblis jadi jadian, aku menyarankan jangan, sebab bisa bisa mulut mu di sumut dengan bara rokok" ucap peri baik
Peri jahal baru ingat jika ada janji yang mengikat ku untuk tidak merokok.
"Eh benar juga, aku tidak jadi ngikut, aku menyarankan tidak juga" kata peri jahat
"Dasar pimplan" balas ku
.
Aku ke minimarket.
"Totalnya 260 yen tuan" ucap kasir
"Ini uangnya" balas ku lalu menyerahkan uang receh
Di luar minimarket.
Ku buka kaleng susu yang ku beli.
Lalu ku minum.
"Aaa!!!" teriak suara anak perempuan
"Huh biarlah, paling juga ingin sex" pikir ku
Mobil melaju di depan ku, saat ku lihat sekilas ternyata itu adalah penculikan.
"Takagi di culik!" teriak ku
Langsung ku kejar mobil tadi menggunakan motor ku.
Ku kejar sesekali ku lihat apa di dalam mobil Takagi sudah di jamah atau belum, sebab aku tidak bisa gegabah, penculikan ada 3 sebabnya, yang ku takutkan adalah jikalau ada apa apa dengan Takagi, bisa saja ku hentikan paksa mobilnya namun aku khawatir malah terjadi kecelakaan hebat.
Di dalam mobil
"Tidak!! Jangan jangan!" teriak Takagi saat oppainya di remas oleh lolicon itu
"Oppai loli memang nikmat" ucapnya
"Woy gantian, aku juga ingin" ucap yang menyetir
"Kamu fokus saja dulu, kita nikmati bersama dia apartemen"
Takagi yang mendengar lantas langsung lemas dan jantung di pompa cepat, sebab hidupnya dalam keadaan darurat ini.
"Ibu ayah selamatkan aku, aku minta maaf telah marah pada kalian" pikir Takagi dengan air mata yang sudah mengalir deras
.
Aku yang di luar
"Astaga kenapa tidak berhenti berhenti sih" pikir ku
.
Di dalam mobil
Si lolicon sudah mengeluarkan penisnya, pakaian Takagi pun sudah si lucuti.
Di luar
Karana kaca hitam dan jalan gelap aku masih mengira Takagi hanya di bawa dan belum di apa apakan.
.
Saat melewati lampu jalan, barulah terlihat adegan dimana lolicon bersiap memasukkan p nya.
"Astaga kenapa juga sih aku harus pakai motor, jika pakai mobil kan bisa langsung ku hentikan mereka" ucap penyesalan ku karena aku bingung harus berbuat apa
.
Aku gas kencang ke samping kanan kursi pengemudi.
Ku ketuk kacanya
Lolicon di belakang menutupi Takagi dan membekap mulutnya.
"Knalpot anda mengeluarkan api, apa mungkin ada kebocoran bensin, aku takut mobil akan meledak" teriak ku
(Takagi yang mendengar suaraku, mencoba berteriak agar aku tau ia sedang di sana, namun tidak bisa sebab bekapan mulut sangat rapat.)
"Ehh gawat kalau begitu" ucapnya lalu menjalankan mobil ke bahu jalan, lalu berhenti
Dalam hati aku berpikir dia ini bodoh atau gimana, kebocoran bensin itu tidak keluar dari Knalpot padahal.
Dalam hati aku mentertawakan kebodohannya
.
Setelah mobil berhenti aku langsung tidak menyia nyiakan kesempatan.
Saat 2 lolicon turun sari mobil.
Ku hajar lolicon satu, tepat di tulang yang membungkus jantungnya, lalu lolicon dua tepat di rahang bawah hingga keduanya kasakitan.
Lolicon 3 bisa bisanya masih fokus pada ngewe padahal kedua temannya sudah ku hajar.
.
Ku buka pintu belakang lalu ku tarik rambutnya agar keluar mobil.
Setelah keluar langsung ku patahkan lehernya.
"Astaga lolicon otak ngewe ya gini pintar nyulik tapi goblog bertarung" ucap ku
Ku tinggalkan mereka, lalu aku masuk ke dalam mobil.
Ku lihat Takagi yang sudah telanjang bulat dan di ikat tubuhnya seperti model gravure.
Aku tak berani berpikiran kotor sebab ku lihat Takagi yang sudah tak karuan raut mukanya.
"Kamu selamat Takagi chan, sebentar akan ku lepaskan ikatannya" ucap ku
Setelah ikatan terlepas, Takagi segera memeluk ku.
"Aku ketakutan kak" ucapnya sambil menangis
"Tenang, kamu aman sekarang, mari pakai bajumu dulu" ucap ku
"Mereka sudah merobeknya dengan gunting" balas Takagi
"Hmm yaudah ini pakai jaket ku" ucap ku menyerahkan jaket ku yang berharga lainnya
Dia memakainya, walaupun tak tertutup sempurna yang penting tidak terlihat bagian intimnya.
"Aku ingin pulang kak" ucapnya
"Sebentar, aku akan mengecek dulu apa mereka punya barang bukti"
"Mereka memvideo ku" balas Takagi
"Dimana kameranya?" tanya ku
"Di ponsel salah satu penjahat"
Aku langsung mengeledah satu persatu dari mereka, ku kumpulkan 3 ponsel, ku bawa sebagai barang bukti nantinya.
"Kamu bisa berjalan?" tanya ku
Takagi menggeleng sebab ikatan tadi terlalu kuat dan melukai kakinya.
"Baiklah kamu tidak masalah ku gendong bukan?" tanya ku
"Tidak masalah"
Ku gendong dia ke motor.
"Pegangan, tahan sedikit dinginya" ucap ku karena kakinya tidak tertutupi apapun
"Umm" dia menjawab lalu memeluk ku dengan erat
Note : ku suruh antek ibu mengurus lolicon itu.
.
Perjalanan selama 15 menit hingga sampai di rumah Takagi.
"Takagi apa yang terjadi padamu!" teriak ayahnya
Aku menyuruh orang tuanya untuk tidak bertanya dulu padanya, ibunya ku suruh langsung mengganti baju atau membersihkan tubuh Takagi dulu.
Di ruang tamu hanya aku dan ayahnya.
Ku jelaskan kronologi kejadian mulai start penculikan, hingga finish pembantaiannya.
"Pak, lain kali jika ribut dengan anak jangan sampai membiarkan anak keluar rumah malam malam, apalagi anak perempuan, aku mungkin belum dewasa secara umur, namun ketauilah tindakan anda seperti ini bisa bisa menyebabkan anak anda di perkosa, di culik, paling parah di bunuh, tolong jangan salahkan Takagi tapi buat ia ceria lagi, ini memang kesalahan juga tapi namanya juga anak, jika salah di benarkan bukan di biarkan" ucap ku menasihati ayahnya yang di dengar ibunya
Mereka berdua bersujud padaku mengatakan terima kasih sebanyak banyaknya atas bantuan yang ku berikan.
Aku tidak menolak sujud itu, sebab kesalahan mereka juga yang membiarkan anak mereka kluyuran malam malam begini.
Aku pamit, mereka berniat memberikan aku uang, namun ku tolak dengan halus sebab aku tidak butuh uang.
.
Di perjalanan pulang
"Huh ini seperti film action saja, pasti deh satu minggu sekali ada ada saja tuhan membuat cerita bertarung untuk ku" ucap ku pada kedua peri
"Tuhan adil pada umatnya" ucap peri jahat dan baik
"Ya memang adil, namun kenapa juga sering sering, memangnya aku Naruto yang mengemban tugas sebagai penyelamat dunia shinobi, atau demon slayer yang tugasnya membasmi iblis" balas ku
"Dengarkan Haruka, aku ini hanya imajinasi mu jadi jangan membuat ku berpikir yang membuat ku berpikir keras, lihat peri jahat yant sudah keluar asap itu" ucap peri baik
Peri jahat sudah konslet.
Aku tertawa melihat keadaannya yang beruap dari kepala itu.
.
Jam 8.30 aku baru sampai rumah
"Eh eh baru pulang, ku chat telepon kenapa tidak di jawab?" tanya Saki di teras depan
"Tadi ada urusan sebentar"
"Tidak merokok bukan?" tanya Saki
"Tidak kok, cium saja baunya" ucap ku
Saki maju mencium bau bibir ku apa ada bau tembakau atau tidak.
Setelah selesai ia menjauh
"Tidak ada bukan?" tanya ku
"Tidak ada, tapi kenapa tadi lama?" tanya Saki lagi
"Tadi aku ngobrol sebentar dengan Takagi yang sedang bertengkar dengan ayah ibunya, lalu ku antar ke rumah setelah ku nasihati" balas ku
"Takagi yang belah tengah itu?" tanya Saki
"Iya yang itu" balas ku
"Oh, ya sudah kalau begitu, kamu segera parkirkan motor lalu masuk ke dalam bersiap untuk tidur" ucap Saki
"Baik baik, ada jatah malam ini?" tanya ku
"Tidak ada, jatah mu sudah habis" ucap Saki lalu berlari masuk ke rumah
"Hmmm dasar istriku" ucap ku lalu menjalankan motor menuju ke garasi belakang
.
Di ruang keluarga Ibu, Saki dan Rin chan masih berkumpul sebab baru jam 8.30 juga. Aku gabung dengan Saki yang duduk di sofa.
"Bagaimana hasilnya Haruka kun?" tanya ibu
"Masih menunggu 4 hari lagi bu, kata pak Moto ia perlu berdiskusi dengan warga lain, sebab perusahaan ku terlalu besar, ia perlu pendapat warga lain untuk memutuskan hasil perizinannya" balas ku
"Kenapa repot repot izin, bukannya tinggal bangun saja?" tanya Saki
"Ya itu sebenarnya boleh, tapi lebih baik izin dulu, sebab kita ini pelancong bukan warga asli sini, ya seperti kata pepatah, anda datang segan kami segan, anda datang mengajak bertengkar kami melawan" balas ku
"Oh aku paham, seperti sopan santun?" tanya Rin chan
"Nah benar sekali Rin chan" balas ku
"Hehe Rin chan gitu loh"
.
.
Jam 9 malam kami sudah di kamar masing masing.
Jam 11 malam
"Haruka kun" ucap Saki membangunkan ku
"Huh ada apa?" tanya ku mencoba membuka mata karena kaget di bangunkan
"Kamu berasa tidak ada sesuatu di pojok kamar kita" bisik Saki
"Sesuatu seperti apa sih?" tanya ku bingung
"Lihat di pojok kanan itu, ada seseorang yang berdiri" ucap Saki katakutan
"Hmmm yang mana?" tanya ku
"Itu di pojok kanan bawah" balas Saki sambil memeluk ku erat
Ku lihat di pojok ada mbak mbak berbaju hitam dengan muka hitam sedang berdiri di sana.
"Astaga apa apaan lagi ini" pikir ku
"Kamu lepaskan aku dulu Saki chan" ucap ku
"Tidak aku takut" balas Saki
"Kenapa takut dia itu hanya hantu paling" balas ku
"Itu hal yang menakutkan Haruka kun!" teriak Saki pelan di dekat telinga ku
"Sudah lepaskan dulu, biar ku usir dia" ucap ku
"Baik usir segera"
.
Aku turun dari ranjang lalu berjalan mendekatinya.
"Kamu mau bicara secara duduk atau berdiri?" tanya ku
Dia diam.
"Baiklah diam ya, mau bahasa isyarat?" tanya ku
Dia diam lagi
"Huh kenapa sih susah di ajak komunikasi" pikir ku
"Haruka dia itu sepertinya jiwa jiwa kesepian yang kamu usir dulu dari rumah ini" ucap peri jahat
"Hati hati mungkin ia punya dendam padamu" ucap peri baik
Aku yang mendengarkan ucapan kedua peri itu jadi ngeri sendiri, namun aku harus tetap tenang sebab kata Kusuo jika berhadapan dengan arwah tidak boleh sampai takut ataupun nge blank pikirannya.
"Sebelumnya bisa ubah dulu penampilan mu ke yang lebih cantik?" tanya ku
Dia mengubah tampilannya ke putih.
Aku malah lebih takut.
"Bukan bukan yang putih, tapi ke seperti manusia biasa" ucap ku sekali lagi
Ia mengubah ke bentuk manusianya dulu.
.
Aku duduk lalu ku suruh ia duduk juga.
"Suara mu jangan mengkagetakan ku ya, suara pelan saja asal aku dengar, apa tujuan mu kemari?" tanya ku
"Aku ingin meminta kedamaian yang kamu ambil" balasnya
"Kamu tidak damai memangnya?" tanya ku
Dia menggeleng.
"Apa sebelumnya ini rumah mu?" tanya ku
Dia menggelang
"Lalu kenapa kamu di sini?" tanya ku lagi
"Kamu telah mengganggu tempat singgah ku di sini bahkan mengusir ku dari sini"
Aku menggaruk kepala karena bingung dengan hantu ini.
"Aku boleh bertanya tidak?"
"Silahkan" balasnya
"Kamu ini meninggal karena apa?" tanya ku
"Di tabrak mobil di depan rumah ini tapi bukan meninggal seutuhnya" balasnya
"Kapan?" tanya ku lagi
"10 tahun yang lalu mungkin"
"Jiwa mu tidak tenang sebab apa?"
"Jiwaku tertukar"
Aku langsung kaget.
"Maksud mu ada jiwa lain yang menempati tubuhmu?" tanya ku
Dia mengangguk
"Siapa?" tanya ku
"Sekarang tubuhku tidak di sini"
"Hmm dimana kalau begitu" tanya ku sekali lagi
"Entahlah aku tidak tau juga" balasnya
"Lalu kamu merelakan tubuhmu atau tidak?" tanya ku
Ia menggeleng
.
Next...