webnovel

Kelas 12 IPA²

Zara berjalan melewati gerbang sekolahnya. Tampak siswa siswi yang lain berlalu lalang di sana.

Dinginnya pagi itu menusuk kulit hingga kedalaman tulang belulang nya. Sesekali ia menggesek-gesekkan kedua tangannya kemudian memasukkannya kedalam kantong sweater pink polas yang ia kenakan. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai membuatnya terlihat semakin cantik.

Cuaca  di pulau Lombok pada bulan Juli memang selalu seperti ini setiap tahunnya. Dingin. Seperti di Korea. Maybe.

Ia terus bergegas menuju kelasnya. kini ia berjalan melewati koridor sekolah yang sudah ramai oleh siswa siswi yang lain.

Setelah berjalan cukup lama, ia melihat jam yang melekat pada tangannya. Jam 08.00 WIB. lima belas menit lagi bel masuk akan berbunyi. Untunglah ia tidak telat di hari pertama nya masuk sekolah.

Zara menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan. Untuk pertama kali nya ia datang ke sekolah terburu-buru seperti ini. Biasanya, ia selalu datang 30menit lebih awal sebelum pelajaran dimulai.

Langkahnya terhenti, kini ia sudah berdiri di depan kelasnya baru nya. kelas 12 IPA². ini adalah hari pertama ia masuk sebagai siswa kelas 12.

Suara celoteh murid yang sudah masuk kelas saling bersahutan. Mereka duduk dibangkunya masing-masing, ada yang mengobrol, becanda atau bercerita tentang masa libur kenaikan kelas kemarin.

Zara kemudian masuk dan langsung duduk dibangkunya. kemudian menggantung tas ransel miliknya di mejanya.

sebuah pulpen dan buku Note kecil ia keluar kan dari dalam tasnya. lembaran demi lembaran ia buka sampai akhirnya ia menemukan lembaran baru yang hendak ia tulis.

Braak,,

Sosok cewek dengan mata sinis memukul meja Zara menggunakan kedua telapak tangannya membuat zara kaget.

"Raaa,, tadi malem kok lo gak jawab telpon gue sii," Ucap cewek itu kesal.

"Sorry, tadi malem hp gue lobet. Gak sempet gue cas." Balas Zara . Zara menatap cewek itu,

"Kenapa emang?" lanjut Zara kemudian memalingkan wajahnya seraya menutup buku note kecil yang sedaritadi ia pegang.

"Gue lupa tulis jadwal pelajaran, niatnya mau nanya ke lo, tapi heandphone lo gak aktif, tapi gue udah dapet kok, dari Adit kelas sebelah." balasnya, Seraya duduk di sebelah bangku Zara.

Cewek itu Tania Regina Putri, sahabat sekaligus teman duduk Zara. Dia memang sangat cerewet kepada semua orang, terutama kepada sahabatnya itu. Zara.

"Syukur deh kalok udah dapet, " ucap Zara.

"Ehhh, tadi malem Adit minta nomor telpon lo lagi, tapi gue.."

"nggak lo kasi kaan,?!" potong Zara.

"Iyaa, nggak gue kasi" lanjut Tania dengan wajah datar.

Aditya Syaputra, ia adalah siswa kelas dua belas IPA¹. Salah satu cowok yang dari dulu hingga sekarang berusaha untuk deketin Zara, Namun tidak pernah berhasil. Padahal ia juga termasuk salah satu siswa populer disekolah itu.

"Ehhh tapi dia lumayan tau,," Ucap Tania menggoda Zara.

"lumayan apanya?" Ucap Zara masih tak acuh.

"Lumayan ganteng, lumayan pinter dan yang paling penting,, lumayan tajir." lanjut Tania dengan wajah menggiurkan.

"paan sii Tan, ini udah yang kesekian kalinya yaa Lo ngomong gitu ke gue," jawab Zara mengabaikan ucapan Tania.

"Cowok sekarang emang aneh, ngajar-ngejar cewek yang hatinya udah buntu kayak Lo." ucap Tania mengejek Zara.

"Hati gue udah gue kunci Tan, trus kuncinya gue buang ke lautan, hahaa" jawab Zara singkat kemudian tertawa.

Zara memang sangat populer disekolahnya. Hampir semua cowok disekolah itu naksir kepadanya.  Sampai beberapa kali membuatnya risih dan tidak nyaman.

Bagaimana tidak, Zara memang sangat pintar dan cantik, dengan kulit seputih susu, rambut panjang lurus berwarna coklat, bulu mata tebal nan lentik serta bibir pink tipis membuat semua cowok tergila gila kepadanya.

"yaudah, kalo lo gak mau, Adit buat gue aja" ucap Tania tertawa kekeh.

"trus cowok lo mau lo apain?! Serakah banget sii" Zara malah menanggapinya serius.

"Gue becanda kaliik Ra, lagian gue juga udah putus kok sama si Dimas"

"putus kenapa lagii? Bukannya lo baru jadian kemaren?" tanya zara.

"Gue kira dia matiin telpon gue pas lagi telponan. Gue kan kesel tuh, trus gue putusin." Ucap Tania dengan bangganya.

"haa..ha..ha.. Cuma gara-gara itu doang?" Zara tertawa ngakak, membuat seisi kelas itu memperhatikannya.

"Helloo.. ini bukan sekolah kakek lo yaa, jadi jangan songong " ucap geng yang terdiri dari tiga orang cewek itu. Mereka memang tidak suka dengan Zara sejak awal ia masuk sekolah ini, terlebih karena Zara sangat cantik dan pintar. Hingga membuat mereka iri setengah mati. Dari sekian banyak siswa siswi disekolah itu, hanya mereka bertiga yang tampak tidak suka pada Zara.

"sorry, sorry," ucap Zara kepada seisi kelas itu, tampa menengok ke geng yang barusan memerotes.

Zara memang sudah tau bahwa mereka tidak menyukainya sama sekali. Tapi ia tak pernah memasukkannya kedalam hati dan tidak pernah memerdulikan mereka, bahkan ia hanya menganggap mereka seolah seperti hembusan angin yang lewat begitu saja.

Tania menatap Zara dengan wajah datar, lalu melanjutkan ceritanya yang belum benar-benar selesai.

"Parahnya lagi, ternyata dia gak bener-bener matiin telpon gue" lanjut Tania masih dengan wajah datar.

"trus, trus" ucap Zara makin penasaran.

"telponnya mati karna durasi, kalok udah telponan satu jam kan dia mati sendiri" lanjut Tania.

Sontak saja Zara langsung tertawa ngakak, lebih parah dari sebelumnya. Kini dia tidak perduli lagi jika semua pandangan tertuju padanya. Kelakuan temannya itu memang sangat menggelitik perutnya sampai tidak bisa menahan tawanya.

Kini geng itu mungkin sudah mencapai klimaks kebenciannya. Namun hanya diam saja.

Dengan sekejap kilat, Tania langsung menutup mulut Zara dengan kedua tangannya, namun tawa Zara sudah terlanjur lepas.

"bener-bener lu Tan," ucap zara masih dengan tawa ngakaknya.

Tania hanya diam. Tidak bisa berkata lagi, dan hanya menatap temannya dengan wajah datarnya.

Bel masuk berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera di mulai. Semua murid duduk dibangkunya masing-masing dengan rapi mempersiapkan bukupelajaran mereka.

❤❤❤

Thankyou Readers ❤❤❤

Kalo ada typo benerin yaa, komen aja👍

Jagan lupa Vote yaa, supaya aku makin semangat nulisnya😊