webnovel

RARI

AKU TIDAK BISA MENJADI DAN MERASAKAN APA YANG KAMU RASA... DAN KAMU JUGA SEBALIKNYA... KARENA ITU INILAH KISAH KU MASA kecil yang terjadi masa remaja hingga apa yang kurasakan saat ini

A_chan · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
9 Chs

ASRAMA

Aku tak terlalu ingat dengan kehidupan asramaku, karena aku yang masih kecil dan hanya memikirkan bermain. Asrama yang ku tinggali cukup besar dan menampung anak-anak mulai dari seusiaku hingga dewasa. Saat itu aku tak terlalu paham akan menuntut ilmu, aku hanya mengikuti kegiatan yang ada pada saat di sana.

Awalnya aku ketakutan dan merasa asing, karena aku tidak bisa pisah dari nenek ku. Hampir tiap malam aku menangis karena rindu dengan nenek ku.

Di asrama itu aku tinggal di sebuah kamar yang berisi banyak orang, mungkin 20-30 orang, kamar itu luas dan sebenarnya aku punya teman, hanyasaja aku sudah lupa siapa mereka.

Aku bersekolah di dekat sana dan aku tidak terlalu ingat, yang ku ingat hanya saat aku jajan permen gulali seharga 200 perak. Uang jajan ku dulu hanya 700perak, aku ingat betul uang jajan ku itu, karena dari kecil aku sudah suka dengan uang. Sekarang uang 700 perak untuk apa ya? permen di jakarta juga harganya Rp.1.000 sekarang harga jajanan saja sudah mahal.

Selain sekolah pagi, aku juga mengikuti sekolah sore, tapi letaknya lumayan dari asramaku. Di sekolah sore aku di jaga oleh salah satu penghuni asrama, tapi aku lupa siapa namanya.

sekolah soreku itu dari jam 4 sampai jam 5 sore, di dekat sana aku seringkali mampir ke sebuah grobak roti bakar dan membeli 1 potong roti bakar seharga 500 perak.

pernah suatu hari saat aku selesai sekolah sore, aku buru buru kembali leasrama dengan berlari, namun untuk menuju jalan ke asrama aku harus melewati jalan raya terlebih dahulu. seseorang di belakang ku mencoba mengejarku dan menghentikanku menuju jalan raya, tapi aku malah makin terpacu semangat berlari karena ada yang mengejarku. Dengan kecepatanku saat itu aku berlari menyebrangi jalan raya dan tiba tiba dari arah kanan ku ada sebuah mobil yang besar yang hampir saja menabrak ku. Mobil itu mungkin berhenti mendadak , aku tak terlalu ingan, yang jelas aku terus berlari tanpa merasa hampir saja aku celaka.

Hal yang menggegerkan tak sampai di situ saja, beberapa hari setelah kejadian itu aku terjatuh dari lantai 2, karena ada sesuatu yang sengaja mendorongku saat aku duduk di pinggir tangga.

Untungnya di bawahku ada tumpukan bantal yang menyelamatkan hidupku. Semua orang yang melihatku terjatuh ,langsung terkejut dan menghampiriku dan kebingungan bagaimana dengan keadaan ku apa aku baik baik saja ? . Paginya aku di bawa kedukun pijat, tapi aku sama sekali tidak ingat apa-apa , aku hanya ingat saat arah pulang aku melihat ada seseorang memakai barongsai tapi anehnya barongsai itu seolah olah menuju arah ku tapi aku yang ketakutan dan menangis membuat seseorang yang menggendongku akhirnya berjalan dengan cepat. Tapi saat aku menoleh ke orang -orang yang melepas barongsai itu, wajah mereka seperti kepala sapi dan kepala monyet. Aku menangis dengan terisak dan ketakutan , karena mereka menatapku sambil tersenyum.

Sejak kejadian itu aku mengalami kejadian kejadian aneh, seperti melihat penampakan pocong dimalam hari , atau mendengar suara tangisan saat hujan deras datang. Aku juga mulai sakit-sakitan dan aku lebih sering menangis. Selama aku di asrama orangtuaku tidak pernah mendatangiku, padahal setiap malam aku meminta agar orang asrama menelpon orangyuaku, aku ingin pulang, aku tidak tahan lagi di sini.

Suatu hari saat aku deman tinggi, nenek dan kakek ku menjemputku dan akan membawaku pulang. Saat itu aku sangat ingat, aku di bawa pulang kerumah dan disana aku tahu, orang tuaku mungkin tak ada untuk ku. Aku di bawa pulang dan aku kembali bersekolah di dekat desaku, dan aku sudah masuk kelas 1 sd saat itu.

Kadang aku teringat masalalu - masalalu yang menyeramkan, aku juga sulit untuk mengingat masa -masa bahagiaku. Sekarang aku berfikir, diamana orang tuaku saat itu? kenapa aku tidak di telfon sekalipun. apa karena mereka terlalu sibuk ? atau mereka malah tidak perduli denagn ku? apa benar aku anak pembawa sial?

sering kali saat aku sendirian aku termenung dengan ingatan ingatan masa kecil ataupun masa kini.