webnovel

Terdampar di Dunia Bunga

Fengli awalnya tidak sadar ketika ia telah terdampar di dunia bunga. Ketika ia membuka matanya, Fengli pun terkejut dan heran karena semua yang dia lihat sangat berbeda dengan yang biasanya dia lihat di dunia spirit.

Pemandangan, makhluk-makhluk, dan aroma serta aura yang terpancar dari mereka sangatlah berbeda dengan suku spirit. Fengli melihat banyak sekali bunga-bunga yang ada di sekitarnya. Sedangkan dunia spirit sangat jarang sekali ada tempat yang dipenuhi dengan ladang bunga seperti yang baru ia lihat saat ini.

Fengli baru sadar dan otaknya masih ling lung tidak karuan. Selama dia hidup, dia tidak pernah menginjakkan kaki sedikit pun untuk keluar dari dunia spirit. Namun kali ini, ia mendapati bahwa dirinya telah berada di tempat asing dan tentu saja ia sadar jika tempat yang saat ini ia pijaki bukanlah dunia spirit, tempat biasanya ia bertempat tinggal.

Saat itu Fengli masih berumur belia dan kultivasinya masih belum bisa merubahnya menjadi wujud ilusi seperti makhluk lain. Fengli saat itu berwujud kucing putih kecil biasa dan terlihat lemah.

Setelah menyusuri tempat yang terasa asing baginya itu, akhirnya Fengli pun sadar dan teringat dengan ciri-ciri tempat yang saat ini ia singgahi. Meski tidak pernah keluar dari dunia spirit, Fengli sempat belajar tempat-tempat dan banyaknya dunia di semesta.

Ciri-ciri tempat yang ia pijaki saat ini akhirnya dapat ditebaknya. Saat ini ia pasti telah terdampar di Dunia bunga. Fengli bahkan tidak tahu bagaimana caranya dan kenapa dia bisa tiba begitu saja di dunia bunga.

Padahal Fengli sendiri yakin pernah mendengar jika dunia bunga memiliki format yang sangat rumit. Formasi yang tampak mudah, tapi ternyata semuanya adalah jebakan. Selain perangkap tentu saja tidak ada hal lain yang bisa membuatnya tampak seperti hal lain.

Bagi siapapun yang tidak bisa memecahkan formasi dan melakukan sedikit saja kesalahan, sebuah notifikasi akan menghubungkan kepada penjaga gerbang dunia bunga. Pada saat itu, siapapun yang telah gagal memecahkan formasi, mereka akan langsung ditanya oleh penjaga gerbang dunia bunga dan dimasukkan ke dalam penjara.

Mereka yang gagal menghacurkan formasi, terkadang akan automatis masuk ke dalam perangkat yang telah dipasang. Setelah itu, para penjaga gerbang akan datang dan dengan mudahnya menangkap mereka. Para penjaga gerbang dapat menangkap siapapun yang gagal tanpa harus melakukan perlawanan terhadap mereka.

Setelah itu, seseorang yang telah masuk ke dalam perangkap akan ditanya dan dimasukkan ke dalam penjara yang ada di istana. Mereka harus mengisi data-data terlebih dahulu supaya mereka bisa keluar. Jika mereka sengaja mengisi data dengan asal saja, maka alamat bahwa mereka tidak akan pernah bisa keluar dari sama.

Data yang diisi tidak bisa dibodohi atau semacamnya. Karena bukan suku bunga yang memeriksa, tapi sistem canggih mereka yang memeriksanya. Jika data yang diisi salah dan tidak terdaftar, maka si pengisi data yang dipenjarakan akan dipenjara selama sebulan sampai mereka mengaku. Jika mereka tidak mau mengaku, maka suku bunga akan menganggap mereka sebagai penyusup ataupun mata-mata dari dunia lain.

Dan bagi mereka yang mengisi data dengan benar, maka semua akan lebih mudah karena dapat langsung diproses oleh pihak yang bertanggung jawab. Selanjutnya, wali mereka pun akan dikirimkan sebuah surat untuk membebaskan anggota keluargamu yang terkurung di penjara.

Jika wali sudah datang dengan membawa surat dari dunia bunga yang akan dijadikan bukti, maka suku bunga tidak punya alasan lagi untuk menahan mereka yang dipenjara. Memang prosesnya sangat rumit karena penjagaan dunia bunga sangat ketat.

Dan yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa Fengli terbangun di dunia bunga tanpa harus memecahkan formasi terlebih dahulu?

Apakah semua hanyalah kebetulan?

Namun, hal itu tidak lagi menjadi permasalahan bagi Fengli. Kali ini yang Fengli pikirkan adalah dirinya sendiri. Fengli merasa sangat kelaparan dan lemas karena telah menyurusuri dunia bunga tanpa makan dan minum. Bahkan ia pun tidak dapat menggunakan kekuatan magisnya, karena kultivasinya sangatlah lemah.

Fengli yang masih sangat kecil itu pun akhirnya pingsan. Pada saat itu, kebetulan Rafaela menemukan Fengli yang pingsan. Rafaela merasa iba dan membawanya ke rumah, ke istananya. Istana dunia bunga, karena dia adalah seorang putri suku bunga.

Rafaela membawa Fengli kecil dan merswatnya seperti temannya sampai Fengli bangun. Ketika Fengli bangun, Fengli pun sangat ketakutan ketika mendapati dirinya berada di samping orang asing. Fengli sangat takut Rafaela akan melukainya.

Fengli langsung melompat dan bersembunyi di kolong tempat tidur Rafaela. Rafaela yang melihat hal itu pun langsung berjongkok dan membujuk agar Fengli, kucing kecil keluar dari sana.

"Hai, teman kecil. Aku Rafaela, aku ingin menjadi temanmu. Jangan takut! Aku tidak akan melukaimu," bujuk Rafaela.

Namun, Fengli tetap tidak bereaksi dan tetap bersembunyi di kolong tempat tidur Rafaela. Rafaela pun mengulurkan tangannya dengan lembut ke kolong ranjangnya, bermaksud membujuk Fengli agar jangan takut kepadanya.

"Jangan takut! Aku tidak ingin melukaimu. Apa kau tahu? Kau adalah teman pertsna yang kumiliki di dunia ini. Aku tidak memiliki hal lain yang kusuka, karena semua yang kusuka akan langsung direnggut dariku. Menjadi tuan putri suku bunga memang terdengar hebat dan bergengsi. Tetapi aku sama sekali tidak menginginkannya. Aku iri dengan mereka yang hidup biasa, tapi berbahagia. Sedangkan aku yang memiliki segalanya selalu saja menderita. Baiklah, jika kau tidak ingin menjadi temanku, tidak apa-apa. Aku paham betul dengan diriku sendir," ucap Rafaela dengan pesimis.

Setelah Rafaela selesai mengucapkan kalimat curhatannya kepada Fengli, Rafaela pun bangkit dan duduk di salah satu kursi yang dekat dengan jendela kristal. Rafaela menatap sendu langit-langit pilu yang mulai mendung.

Tiba-tiba saja, Fengli datang dan duduk di pangkuan Rafaela. Rafaela awalnya terkejut, tapi lama-lama ia pun merasa sangat senang. Akhirnya kali ini Rafaela memiliki seorang teman.

Rafaela sempat heran, apakah seekor kucing dapat mengerti bahasanya? Karena tiba-tiba saja kucing kecil itu datang ke pangkuannya setelah Rafaela menceritakan keluh kesahnya selama ini kepadanya. Padahal awalnya Fengli tidak mau keluar dan sangat takut kepada Rafaela.

Setelah hari itu, Rafaela dan Fengli pun menjadi teman dekat. Namun, Rafaela masih belum tahu jika identitas sebenarnya seekor kucing putih itu bukanlah kucing putih biasa, melainkan kucing dari suku spirit.

Hingga pada akhirnya, keberadaan Fengli pun diketahui oleh ibu Rafaela yang tak lain adalah Ratu suku bunga. Ratu suku bunga langsung tahu jika kucing yang bersama Rafaela bukanlah kucing biasa. Ia juga tahu jika kucing putih itu adalah kucing dari suku spirit.