webnovel

Saksi Bisu Ciuman Pertama

"Aku tidak percaya dengan semua yang kau katakan. Hanya saja, lakukan! Aku ingin melihat sejauh mana kau berusaha mencintaiku. Tidak perlu terlalu memaksakan diri, aku tidak akan memaksa siapapun untuk mencintaiku. Aku hanya akan menerima," tegas Chrystal.

Kemudian Chrystal melepaskan tangannya dari cengkraman Fengli. Lalu Chrystal pun membalikkan badan dan berlalu peegi meninggalkan Fengli. Namun sebelum itu, langkah Chrystal terhenti ketika Fengli meneriakkan sesuatu kepadanya.

"Jika kau ingin pembuktian, sekarang juga aku akan membuktikannya!" seru Fengli yang membuat Chrystal terhenti.

Chrystal terpaku di tempat dan berusaha menahan airmatanya. Akan tetapi, airmatanya tidak bisa lagi terbendung. Kemudian Sprit kucing meraih tangan Chrystal dan menjatuhkannya ke dalam pelukannya.

Chrystal pun tersontak dengan mata terbelalak ketika mendapati dirinya yang diperlakukan seperti itu oleh Fengli. Chrystal mencoba memberontak dengan kuat dari pelukan Fengli, tapi spirit kucing semakin mengeratkan pelukannya.

"Tenanglah! Sudah kubilang aku akan membuktikannya sekarang juga. Aku akan belajar mencintaimu mulai saat ini." Ucapan spirit kucing membuat jantung Chrystal berdegup sangat kencang.

"Lepaskan! Apa yang kau lakukan?" Chrystal masih berusaha memberontak dan ingin melepaskan pelukannya dari Fengli.

"Berhenti berharap! Karena aku tidak akan melepaskanmu mulai saat ini dan seterusnya. Kau pasti berdebar karena terlalu menyukaiku, calon pengantinmu yang sangat tampan." Fengli mencoba menggoda Chrystal ketika mendengar suara debaran jantung Chrystal yang berdegup kencang.

"Cih! Darimana kau mempelajari hal ini? Aku sangat membencimu!" cerca Chrystal, dia mulai tersipu malu dibuat Fengli. Akan tetapi, dia tetap mempertahankan ekspresi cueknya dengan kata-kata kejamnya.

"Tenang saja, kau bisa membenciku semaumu, karena aku juga membencimu," ucap Fengli.

Chrystal pun langsung melepaskan pelukan spirit kucing. Roman wajaahnya sudah mulai berubah pucat. Ia tidak mengerti dengan apa yang spirit kucing katakan kepadanya.

"Apa kau benar-benar membenciku? Lalu kenapa kau harus memaksa dirimu dan melakukan pernikahan ini? Apa semua ini karena tuanmu Rafaela? Pengabdianmu sangat besar terhadapnya. Apa dia akan melakukan hal yang sama denganmu?" tanya Chrystal yang sudah mulai serius.

"Aku tidak membutuhkan balasan dari tuan Rafaela. Dia adalah orang yang paling berjasa dalam hidupku. Aku sangat berhutang budi kepadanya dan sampai kapanpun aku tidak bisa membalas hutang budi itu." jelas spirit kucing.

"Teryata memang benar, makhluk sepertimu memang tidak bisa mementingkan hal lain selain formalitas. Apa sih yang kuharapkan dari makhluk yang dingin sepertimu? Aku benar-benar buta sesaat." cetus Chrystal.

Chrystal kemudian kembali berbalik dan berencana meninggalkan spirit kucing. Akan tetapi, tindakannya itu langsung dihentikan oleh spirit kucing. Fengli kembali menahannya dan menggenggam lengan Chrystal dari arah belakang. Sedangkan posisi Chrystal saat itu masih dalam posisi berbalik sembari menahan airmata yang sudah tak lagi dapat dibendung.

"Ada sebuah pepatah yang kudengar dari dunia manusia. Pepatah itu diambil dari singkatan anak-anak gaul zaman sekarang. Benci, yang artinya benar-benar cinta. Aku akan berusaha untuk benci padamu. Benar-benar mencintaimu. Aku akan belajar dari sekarang. Izinkan aku melakukannya. Meski aku tidak memiliki bentuk perasaan apapun, aku akan berusaha menggambarkan rasa yang melebihi orang lain yang memiliki perasaan cinta," ungkap Fengli spirit kucing.

Kemudian spirit Fengli kembali menarik Chrystal mendekat ke tubuhnya. Kali ini spirit kucing tidak lagi memeluknya, tapi mencium bibir Chrystal dengan lembut. Chrystal pun hanya bisa menitikkan airmatanya yang sudah tidak lagi bisa dibendung.

Airmata bening Chrystal terjatuh membasahi pipi Fengli. Menyadari hal itu, Fengli pun langsung menghapus airmata Chrystal yang jatuh di pipi Chrystal. Spirit kucing tidak berhenti menciumnya. Sedangkan Chrystal hanya fokus menutup bibirnya dengan erat dan tidak membalas ciuman dari Fengli.

Chrystal masih menangis dan membuat Fengli merasa bersalah. Fengli mengira bahwa Chrystal menangis karena ia menciumnya. Oleh karena itu, Fengli langsung berhenti menciumnya. Fengli pun hanya bisa mengapus airmata Chrystal yang jatuh di pipi Chrystal.

Kemudian spirit Fengli berlalu meninggalkannya. Akan tetapi, sebelum spirit kucing pergi, Chrystal langsung meraih tubuh Fengli dan mendorongnya hingga terpojok ke pohon palem.

Fengli terkejut dan hanya bisa membelalakkan matanya mentatap Chrystal. Ia tidak tahu jika Chrystal bisa seagresif itu. Chrystal langsung mencium Fengli, membalas ciuman Fengli yang terhenti karena tak terbalaskan. Chrystal membuat Fengli harus menahan nafasnya karena ciuman dari Chrystal.

Akhirnya energi kelereng spiritual spirit kucing meningkat dan membuat spirit Fengli mengibaskan ekor bayangan ilusinya. Gairah spirit kucing pun akhirnya terbangun dan membuat spirit kucing membalas ciuman Chrystal dengan lebih ganas lagi.

Mereka tidak sadar ketika mereka berciuman sangat lama, banyak seseorang yang memperhatikannya dengan sembunyi-sembunyi. Mereka yang memperhatikan Chrystal dan Fengli sedang berciuman hanya tersenyum-senyum sendiri sambil berisik dengan teman yang ada di sampingnya.

Rafaela tiba-tiba melintas di antara para pelayan yang sedang menonton Fengli dam Chrystal yang sedang berciuman. Rafaela pun merasa heran dengan mereka yang saling berbisik-bisik dan tertawa kecil dengan misterius. Karena merasa penasaran, Rafaela pun menyentuh pundak salah satu pelayan yang ada disana.

"Ada tontonan menarik apa? Kenapa kalian saling berkerumunan dan tertawa disini?" tanya Rafaela kepada salah satu pelayan yang ada disana.

"Itu, calon pewaris dan calon pengantinnya terlihat romantis. Aku sangat iri melihatnya." jawab salah satu pelayan itu yang kemudian kembali mengintip mereka.

Ketika mendengar hal itu, Rafaela pun langsung ikut mengintip. Rafaela pun langsung tersontak ketika melihat mereka yang saling melancarkan aksinya dengan semangat.

Tanpa pikir panjang, Rafaela pun langsung menghampiri mereka dengan tergesa-gesa. Tidak pakai intip-intipan, Rafaela langsung menghampiri mereka dan mengahi mereka. Rafaela pun mulai menghancurkan adegan itu dan membuat mereka tersadar.

"Hushhh!!! Husshh!!! Apa-apaan kalian ini? Lakukan adegan seperti itu di ruangan tertutup, jangan di ruangan terbuka seperti ini. Sepertinya kalian tidak sadar jika banyak orang yang diam-diam menonton gratis disini? Juga lakukan hal itu setelah kalian menikah." cetus Rafaela menengahi mereka.

"Bilang saja kau iri," sindir Chrystal sembari mengelap bibirnya. Kemudian Chrystal pun berlalu, berlari pergi dengan tersipu malu.

Ketika Chrystal melihat para pelayan yang sedang mengintipnya sedari tadi, Chrystal pun langsung menyentak mereka dan membuat mereka terkejut dan bubar dari tempat itu.

"Apa kau serius ingin menikahinya? Apa kau mencintainya?" tanya Rafaela dengan serius kepada spirit kucing.

"Aku akan belajar mencintainya," jawab spirit kucing.

"Aku harap kau memegang kata-katamu. Semoga saja hal baik selalu datang diantara kalian. Aku hanya akan mengingatkan sekali lagi. Jauhi dia, jika tidak ingin kejadian malang menimpa kalian berdua. Siapa yang akan tahu, lebih baik kita menghindarinya sebelum semua itu benar-benar terjadi." saran Rafaela.

"Akan kupastikan semua itu tidak akan terjadi di antara kami. Aku akan berusaha mencintainya dan menjaganya," ucap Fengli, spirit kucing.

"Baiklah, ini hanyalah peringatan terakhirku. Setelah ini aku hanya bisa menyerahkan semua pada kalian dan takdir yang akan menentukan. Apakah ini baik atau buruk bagi kalian," tutur Rafaela.

"Anda tidak perlu khawatir tentang hal itu. Anda punya banyak hal lain yanh perlu anda khawatirkan. Takdiriku, biar aku sendiri yang mebgurusnya," ucap spirit kucing dengan tegas.

"Baiklah, maka lakukan! Cintai dia dengan sebenar-benar cinta dan jangan sampai kau melukai hatinya. Aku tidak pernah mengajarimu melukai hati wanita," tegas Rafaela.

"Baik, semua yang anda katakan akan kulakukan sebagai perintah," cetus spirit kucing.