Ketika Emma melihat Therius terlihat sangat khawatir, pertahanan gadis itu menjadi runtuh dan ia segera menangis. Perasaannya sangat lega karena Therius berhasil menemukan dan menyelamatkannya dari ancaman maut.
"Maaf, aku terlambat," bisik Therius dengan nada menyesal. Dia menggendong tubuh Emma di pelukannya, mencium rambutnya berkali-kali, dan membawanya keluar dari tempat itu.
Sang pangeran mengalami emosi yang campur aduk. Di satu sisi, ia merasa sangat lega karena Emma bisa selamat, namun di sisi lain ia merasa sangat tertekan dan patah hati. Ia tidak tahu bagaimana menyampaikan kabar kepada Emma bahwa ibunya baru saja meninggal untuk menyelamatkannya.
Emma menyusupkan kepalanya ke dada Therius yang bidang seolah mencari perlindungan di sana. Tidak ada yang berbicara sepatah kata pun dalam perjalanan dari gudang menuju ke travs dan kemudian terbang kembali ke istana Therius.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com