webnovel

Psychopath : Human Syndrome

Perbuatan membunuh suatu hal yang sangat di larang di kehidupan manusia. Namun tidak berlaku bagi kedua manusia bernama Raja dan Andi. Bermula dari menyiksa dan membunuh hewan, meningkat menjadi obsesi membunuh manusia ketika mereka menonton film pembunuhan. Perbuatan ini berlanjut sampai mereka bergabung dalam organisasi psikopat internasional. Awalnya berjalan dengan sangat damai, sampai sebuah perintah dari ketua organisasi psikopat untuk membunuh seorang wanita bernama Nirmala Larasati yang rupanya adalah kekasih Raja. Mampukah dia menyelamatkan kekasihnya dari target organisasi itu? Pengorbanan apa yang harus dia berikan untuk menyelamatkan kekasihnya?

Doran · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
3 Chs

Melukai manusia

Mereka berdua langsung terkejut setengah mati, sampai kucing yang mereka pegang ikutan terkejut dan mati karena Andi tanpa sadar menusuk kucing itu sangat dalam. Ketika mereka berdua menoleh ke belakang, rupanya sosok yang mengagetkan mereka adalah bang Satria, seorang yang jail dan baik hati serta rajin menabung.

"Etdah Bang Sat, kirain siapa?" tanya Andi sambil meletakkan kucing itu dengan perlahan di rerumputan.

Plakkk!!!

Tamparan aduhai dari Satria mendarat di pipi Andi, dia pun kesakitan dan terkejut, kenapa dia mendapatkan tamparan dari Satria.

"Kenapa Abang menampar aku?" ujar Andi sedih sambil mengelus pipinya yang perih.

"Kalau manggil itu dengan lengkap coba, panggil Bang Satria jangan Bang Sat."

Andi mengangguk tanda mengerti maksud dari tamparan itu, lantas Satria pun bertanya kepada mereka, "Kenapa kalian di hutan berduaan, jangan-jangan kalian ...?" Tanya Satria tersenyum lebar dengan tangan menutup mulutnya.

"Jangan berpikir aneh-aneh Bang Sat,eh Bang Satria, kita disini lagi nyari belalang untuk di mainkan, tapi kami menemukan bangkai kucing ini." Jawab Raja gugup dan menunjukan kucing yang mati tersebut.

"Ohh ... kucing mati toh."

"Terus abang ngapain kesini, mana bawa kantong lagi, mau maling ya?" tanya Andi penasaran.

"Hehehe diem-diem aja lah, soal nya abang lapar, pengen makan singkong bakar nih." Jawab Satria sambil mengelus-ngelus perutnya yang buncit.

Mendengar jawaban itu, Andi dan Raja saling bertatap muka dan bersama-sama mengangguk tanda tau apa yang akan di lakukan.

Bugg!!

Pukulan mendarat di perut Satria yang buncit,

"Aduhh ... kenapa kalian kompak memukul Abang sih," Ujar Satria menahan sakit di perutnya.

"Ya iyalah kami pukul Abang, lagian mencuri sih ...," Jawab Raja cengengesan,

"Dih sok keras kalian dah, eh kalian mau ikut gak ambil singkong?" ajak Satria.

"Dih ogah ah, itu mencuri namanya Bang, kenapa gak minta aja sama wak Jumai?" Tanya Raja.

"Percuma, dia pelit orangnya." gerutu Satria yang menunjukkan wajah kesal akan sifat wak Jumai yang pelit, dulu pernah Satria meminta dengan cara baik-baik. Namun tidak secara gratis, tapi kudu bayar.

"Ya udah kalau kalian gak mau ikut," cetus Satria sambil meninggalkan mereka berdua.

"Eh bang mau kemana?" tanya mereka

"MAU MANDI!!"

"Ngapain mandi Bang, kambing aja gak mandi laku, lah Abang mandi tapi gak laku alias jomblo. Hahahahahaha." Mereka tertawa terbahak-bahak dan kabur dari Satria, karena takut di tampar.

"WOYY!! Hati-hati kalau bicara," gerutu Satria mendengar ejekan mereka.

"Auh ah mending aku  farming farming little jungle, lapar ihh." Dia melanjutkan perjalanan mencuri singkong milik wak Jumai.

Sesampai diluar kebun, mereka bedua tertawa terbahak-bahak atas kejadian yang menimpa mereka bbarusa.

"Untung ya Ja, si bang Satria percaya sama omongan kita, kalau sampai tau bisa-bisa habis kita di laporin," Ujar Andi yang menahan sakit perut karena tertawa lepas.

"Hahaha iya Ndi untung aja. Udah ah capek mending kita pulang, udah sore juga nih," Ajak Raja sambil berjalan pulang.

Dilain sisi untunglah kedua anak ini tidak mengikuti ajakan Satria, untuk mencuri singkong wak Jumai, karena sekarang wak Jumai sedang mengejar Satria sambil membawa golok.

"WOY!! JANGAN KABUR LU MALING ...!!!!!

"Mati aku mati aku mati aku EMAKK ...!!" teriak Satria ketakutan.

Mereka berdua pulang dengan santai sambil bersenda gurau menikmati perbuatan mereka sebelumnya. Dan mereka berjanji untuk tidak lagi ceroboh saat bermain.

***

Hari-hari telah berlalu dengan sangat cepat, sampai Raja dan Andi berumur 6 tahun yang dimana mereka akan segera memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar, Pak abdul pun menyarankan agar Raja dan Andi bersekolah di tempat yang sama dan jarak yang dekat, supaya mereka bisa mengontrol anak-anak mereka.

Akhirnya mereka di masuki ke SDN 59 kota Jambi yang notabene berjarak 5km dari tempat tinggal mereka.

Tapi sayangnya, takdir memisahkan mereka berdua karena terpisah dengan kelas yang berbeda.

Dihari pertama masuk sekolah, Raja banyak berkenalan dengan banyak teman baru yang mempunyai bermacam-macam sifat dan kelakuan, dari yang pemberani sampai penakut. Semua teman baru yang dia kenal, dia paling benci dengan seorang anak bertubuh sedikit gemuk bernama Dedi, karena dia anak yang nakal. Semua teman yang dia dekati pasti dipukulinya termasuk Raja sendiri.

Penuh dendam, dia memikirkan siasat bagaimana caranya bisa membalaskan dendamnya dengan aman. Dia mulai menelusuri apa-apa saja yang di sukai dan tidak disukai oleh Dedi, dan akhirnya Raja menemukan kelemahan nya, bahwa Dedi sangat suka akan film dan permainan SMACKDOWN, yang dimana sangat di gandrungi anak-anak nakal.

Perlahan demi perlahan Raja mempelajari tentang apa itu SmackDown tersebut selama beberapa hari.

Akhirnya dia sudah mulai mengerti rencana apa yang akan di lancarkan kepada Dedi.

"Haha awas kau Dedi, akan ku buat kau menangis," tawa Raja karena merasa akan menang melawan dia.

...

Tibalah hari yang dia tunggu, saat waktu istirahat, Raja mendekati Dedi yang sedang makan. "Hai Ded, aku dengar kamu suka sekali dengan film dan permainan SmackDown ya?" tanya Raja pelan.

"Hahaha iya dong, karena kan itu film wajib untuk anak-anak keren, kalau belum nonton film itu berarti belum jadi anak pemberani dan keren," ujarnya sombong.

"Emangnya, kau suka juga, Ja?" Tanya Dedi penasaran.

"Iya dong, aku juga suka. Aku paling suka dengan karakter Undertakers loh, dia serem uy, badannya kekar dan seperti hantu," Jawab Raja sambil menunjukan ciri khas andalannya.

"Hahaha iya dia mirip hantu, kalau aku sih suka sama Brock Lesnar, karena dia besar badannya dan kuat."

"Eh Ded, kamu tau gak jurus andalan Undertakers, aku tau loh?" tanya Raja.

"Tau dong, yang dia mengangkat lawannya ke badannya kan, dan menghentakkan kepala lawannya," Jawab Dedi dengan semangat.

"Nah iya tuh, aku bisa loh melakukan jurus itu," Ujar Raja dengan sombong.

"Ha kamu bisa ya, coba dong."

"Tapi kamu mau gak jadi lawan nya, Ded."

"Hmm gimana ya, tapi sakit gak?"

"Lah, katanya kamu anak yang kuat dan pemberani?"

"Eh iya, oke aku mau."

Raja mengajak Dedi ketempat yang sedikit luas dan menyuruh dia berbaring telentang. Raja berdiri di atas kepala Dedi dan langsung mengangkat kakinya untuk di letakan di atas pundaknya, dengan gaya khas Undertakers yang menunjukan kepalan tangan cemen.

"Nah gini Ded jurusnya, keren kan," Ujar Raja.

"Hahaha keren Ja, wih kuat juga kau mengangkat aku."

"Nah terus itu Ded, jurusnya bakalan gini." Tanpa meminta izin, Raja langsung menghentakkan kepala Dedi dengan keras ke lantai kelas.

BUGGH!!

"ADUHHHH ... KEPALA KU!"