Isabella hanya dapat menangis di dalam kamarnya. Iya tidak pernah merasa tertekan pada perjodohannya dengan Ghani karena Ghani tidak pernah menuntutnya untuk mencintainya, berbanding terbalik dengan kakeknya, karena kakeknya terus saja mendesaknya untuk menjadi lebih dekat dengan Ghani. Kakeknya juga membicarakan tentang pernikahan yang tidak pernah ingin Isabella jalani apalagi bersama dengan pria yang tidak dicintai olehnya
Kakeknya juga terus mengungkit tentang pernikahan kedua orangtuanya yang gagal dan berakhi dengan sangat menyedihkan.
Susah payah Isabella mencoba menghilangkan rasa trauma akan pernikahan yang gagal, rasa takutnya akan sebuah pengkhianatan dan masalah cinta yang bertepuk sebelah tangan yang membuatnya merasa ragu untuk menikah, namun kakaknya membangkitkan luka lamanya dan membuat dadanya terasa sesak.
Dan Rayhan...
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com