webnovel
#ROMANCE
#REVENGE
#FAMILY
#PERJODOHAN
#DENDAM

PROMISE (a way to find a love)

"Aku tidak akan meninggalkan mu." Aku janji pada adikku, tapi aku tidak menepatinya. Ketika seorang William Alexander, pria sempurna yang memiliki sebuah rahasia besar dimasa lalu, seorang anak adopsi yang meninggalkan adiknya untuk menggantikan posisi seorang pewaris kerajaan bisnis yang memiliki kebutuhan khusus. William harus menepati janjinya untuk setia dan menuruti apapun permintaan dari ayah angkatnya Jackson Alexander, pengusaha kaya yang ambisius dan berhati dingin agar Jackson mempertemukannya dengan adiknya kembali. Suatu ketika Jackson memintanya kembali ke negara asalnya, untuk menjadi seorang gubernur agar memudahkannya melakukan pembangunan real estate, untuk itu ia harus menikahi seorang wanita, Rose gadis berumur dua puluh tiga tahun, seorang superstar yang di cintai seluruh masyarakat yang ternyata adalah kekasih dari adik kandungnya sendiri yaitu Rayhan Adamson yang telah tumbuh menjadi seorang produser musik yang terkenal tanpa William ketahui, ia hanya ingin segera bertemu dengan adiknya seperti apa yang dijanjikan oleh Jackson jika ia berhasil menjadi seorang gubernur dan mendapatkan ijin pembangunan maka Jackson akan mempertemukannya dengan Rayhan adiknya. Akankah William akan dapat kembali bertemu dengan Rayhan, menebus dosanya yang telah meninggalkan Rayhan saat ia masih berusia tujuh tahun dan mendapatkan cintanya yang perlahan tumbuh tanpa disadarinya kepada Rose? *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Thiếu niên
Không đủ số lượng người đọc
450 Chs
#ROMANCE
#REVENGE
#FAMILY
#PERJODOHAN
#DENDAM

Benci saja aku

Chu~

Kecupan itu mendarat tepat dan lembut menyentuh permukaan pipi Ghani. Ia terdiam sesaat ketika merasakan jantungnya tiba-tiba berdebar tidak menentu.

"Makanlah..." Ucap Ghani gugup, ia segera duduk tepat disebelah Lucy dan bertingkah seolah tidak terjadi apapun padahal dalam hatinya berdebar tidak karuan.

Mereka sudah pernah berciuman sebelumnya, tapi entah kenapa kecupan singkat yang Lucy berikan di pipinya membuatnya terasa panas terbakar.

"Kenapa kamu duduk disana?" Tanya Lucy, Ghani memang duduk di sebelahnya tapi ada satu kursi kosong diantara mereka seolah sengaja Ghani jadikan penyekat.

"Aku memang biasa duduk disini." Jawab Ghani asal.

Lucy memutar bola matanya, ia tahu jika Ghani hanya sengaja menghindarinya.

"Kapan gips di kaki ku di lepas?" Tanya Lucy memulai pembicaraan.

"Dua Minggu lagi." Jawab Ghani tanpa menoleh.

"Kenapa lama sekali..."

"Karena kakimu terluka cukup parah, kamu beruntung tidak kehilangan kakimu."