webnovel

Prince In Another World

Hanya kisah memilukan seorang pria yang menjalani hidupnya hingga ia bereinkarnasi.

Gasuka_Kultivasi · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
5 Chs

Chapter 2

"Ugh mengapa disini gelap sekali, siapa yang mematikan lampunya!?" ucapku.

"apa ada orang? jawab lah" aku berteriak.

"tenanglah anak muda" ucap seseorang dengan suara tua yang mendominasi.

"siapa kau? dimana aku? " tanyaku.

"kau bisa menyebutku dewa pencipta dan saat ini kau sedang di persimpangan antara dunia dan akhirat" jawab pria itu dengan lembut.

"jadi apa yang akan terjadi padaku?"tanyaku, karena aku sudah tau bahwa aku telah mati.

" karena aku sedih akan perjalanan hidup mu aku akan menghidupkan mu kembali di dunia lain dan aku memberi mu 1 permintaan jadi pikirkanlah apa permintaan mu" ucap pria itu dari dalam kegelapan yang pekat.

'apa dunia lain? apakah ini akan baik baik saja?' pikir ku.

"permintaan ku adalah aku ingin kemampuan sihir perwujudan tanpa menggunakan mana, bagaimana dengan itu dewa? " tanya ku

"baiklah jika itu pilihan mu, permintaan mu ku kabulkan, selamat tinggal" jawab pria itu sebelum kesadaran ku memudar perlahan.

---------------------------------------------------

Di sebuah kastil kerajaan.

"bukan kah kamu terlalu tampan anakku? " ucap seorang wanita dengan lembut, wanita itu memiliki wajah yang cantik, rambut pirang bermata biru.

wanita itu sedang menyusui anak nya yang baru lahir.

-------------------------------------------------

aku perlahan membuka mataku dan yang pertama kali ku lihat adalah wanita cantik pirang bermata biru.

'woah cantik banget, mengapa ia besar sekali? apa wanita ini raksasa?' ucapku dalam batin.

aku heran kepada wanita ini, tetapi itu tidak berlangsung lama, perlahan aku menjadi tenang dan kembali berpikir.

'hmmm aku bereinkarnasi kembali jadi bayi, berarti wanita ini adalah ibuku? ' pikir ku.

belum lama aku membuka mataku, Tiba-tiba saja perutku sangat lapar dan menangis layaknya seorang bayi karena aku tidak tau harus berbuat apa.

ibuku yang mendengar tangisanku mulai membuka pakaian atas nya dan menyusuiku dengan elegan sampai aku merasa kenyang.

-------------------------------------------------------

sudah 4 tahun aku hidup sebagai bayi yang manja dan ternyata aku adalah seorang pangeran dari Kerajaan rush.

ayahku bernama Albert von rush dan istrinya irish von rush, ibuku memiliki 4 orang anak, 3 putra dan 1 putri, putra pertama bernama claude von rush, anak kedua adalah seorang putri bernama elena von rush, putra kedua adalah charles von rush dan putra terakhir adalah aku Alvin von rush.

selama 4 tahun ini aku hanya sekali saja bertemu dengan ayah ku, tepat nya saat aku baru lahir.

dan saudara ku yang lain cukup sering walau pun pandangan mereka padaku seperti melihat benda yang menjijikan.

alasan mereka melihat ku seperti itu adalah karena aku tidak memiliki mana, kerajaan rush terkenal karena banyak memiliki penyihir yang berbakat, terutama keluarga kerajaan kecuali aku.

selain aku tidak memiliki mana aku juga berbeda dari yang lain karena aku adalah satu satunya manusia yang memiliki rambut berwarna hitam dan mata hitam, aku di anggap anak pembawa mala petaka karena hitam menurut pandangan mereka adalah kehancuran.

tak terasa 2 tahun telah terlewati, saat ini aku sedang bersama ibuku di kamarnya, ibuku adalah orang yang lembut dan penyabar, suaranya yang halus akan membuat siapa saja tertidur, ibuku kini menderita penyakit yang tidak diketahui, sudah 1 tahun ibuku menderita penyakit ini.

"bu.. apa ibu akan pergi? " tanya ku pada ibuku yang sedang berbaring di kasur nya sambil mengelus rambut hitam ku.

"tidak nak ibu akan tetap disini kok " kata ibuku ku dengan menunjuk kearah dadaku.

lalu ibuku memberi kalung kristal berwarna merah yang ia pakai dan memakaikan nya di leherku dan berkata "apa kau tau apa arti warna merah Alvin? "

"tidak bu " jawab ku

"merah berarti cinta Alvin, ibu akan selalu mencintaimu walaupun tidak ada yang mencintaimu di dunia ini, ingatlah ini Alvin, selalu..... selalu" ucap ibuku menangis dan memelukku.

aku merasakan kehangatan yang telah lama kulupakan dan aku menangis di pelukan ibuku.

tak sampai sebulan setelah ibuku memberi kalung itu, ia meninggal di kamarnya.

pemakaman telah dilakukan, cuma aku satu satu nya yang tinggal di makam ibuku.