Rencana melihat sunset di sore hari gagal total saat awan hitam menggantung di langit-langit Batu Belig. Matahari tidak segagah siang saat bongkahan uap air hujan menutupi sinarnya yang biasa berpendar indah di sore hari.
Aku menatap fenomena alam itu dari dalam kamar. Berdiri selama beberapa menit sebelum akhirnya berbalik lagi menuju ranjang. Di sana Naren duduk bersila dengan laptop terbuka di pangkuannya. Sejak tahu langit mendung lelaki itu memilih menggunakan kesempatan itu untuk menyelesaikan pekerjaan.
Aku menjatuhkan diri di sofa seraya berpikir apa yang harus aku lakukan untuk membunuh bosan. Sepertinya cuma aku yang merasa kebosanan hampir tiap hari saat sedang berada di Bali.
"Hujannya sudah reda?" tanya Naren tanpa mengalihkan perhatian dari layar laptopnya yang terang.
"Belum." Aku mendesah dan menggapai tab yang ada di meja. Lalu membuka aplikasi gambar. Cuma itu satu-satunya yang bisa aku lakukan sekarang. Membuat art line untuk mengusir jenuh.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com