webnovel

Pradhika's Bloody Incident

Pradhika's Triplet yaitu Siji Pradhika, Yuji Pradhika dan Reiji Pradhika mengalami hal buruk saat mereka berupaya mematahkan kutukan yang dialami oleh Reiji. Mereka terjebak di tempat aneh dan mengalami peristiwa yang mengerikan. Tempat itu hanyalah lubang setinggi orang dewasa yang tidak memiliki celah lain untuk keluar. Mereka bertiga harus memutar otak untuk dapat keluar dari tempat aneh itu. *** Lalu, mereka mengalami kejadian aneh yang lainnya karena kedatangan seseorang yang mengaku paman mereka, yang berasal dari Korea Selatan. Lelaki itu adalah saudara kembar non identik Tuan Yudha Pradhika, ayah dari Pradhika's Triplet. Namun, terjadi permasalahan yang rumit di antara dua saudara itu sebelum Tuan Yudha diadopsi oleh keluarga Pradhika dan diboyong ke Indonesia. Siji Pradhika yang sedang mengikuti pertukaran pelajar ke Busan, Korea Selatan, harus bertemu dengan saudara ayahnya itu. Dan kisah berdarah-darah itu pun dimulai. *** "Aku tidak akan puas sebelum menuntut balas pada Yudha dan keturunannya." Seseorang yang bernama Lucca menatap foto-foto Tuan Yudha dan keluarganya yang tertempel di dinding suatu kamar yang gelap. Pandangan mata lelaki itu tertuju pada salah satu foto dari putra kembar Tuan Yudha. "Aku akan memulai balas dendamku pada kamu, Anak Manis," lirihnya sambil menyeringai. Peristiwa rumit semacam apalagi yang akan dihadapi Pradhika's Triplet? Apakah ini ada hubungannya dengan masa kelam ayahnya yang tinggal di panti asuhan? Dan ada misteri juga tentang terbakarnya Panti Asuhan yang menyimpan cerita kelam itu.

Zanaka · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
220 Chs

Sahabat

Di bangunan utama, Yudha perlahan melangkahkan kakinya. Meski hari masih pagi, tapi suasana di dalam masih terbilang gelap. Seluruh jendela dan pintu tertutup rapat. Pintu utama yang baru saja Yudha lewati juga tertutup secara misterius seperti sebelumnya.

Yudha menggunakan senter dari ponselnya sebagai penerangan. Tempat yang ia tuju pertama adalah kamar, tempat ia tersadar dari pingsan waktu itu.

Yudha mengarahkan senter ponselnya ke seluruh sudut ruangan. Kamar ini tetap pengap dan berdebu seperti sebelumnya. Untung saja, Yudha sudah mempersiapkannya sejak awal.

Yudha memakai maskernya dan berjalan ke arah jendela. Dengan susah payah, ia membuka jendela yang kuncinya sudah berkarat itu. Ia mencongkel jendela menggunakan besi kecil yang ia bawah dari rumah. Sepertinya, ia bakat juga jadi maling. Yudha akan menurunkan bakatnya ini pada anak-anaknya kelak.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com