Ezakiel menghantamkan kepalanya pada setir kemudi. Merasa frustasi karena tidak becus untuk memahami calon tunangannya, seharusnya dia tidak perlu menanyakan basa-basi tentang kebosanan kekasihnya dalam menunggunya.
"Maafkan saya Riris," ucapnya memanggil nama kesayangan wanitanya. Ezakiel mengangkat kepalanya dari setir kemudi, tanpa diduga dia mengangkat wanita itu naik ke atas pangkuannya. Wanitanya suka dengan pria yang agresif kan, maka sekarang dia akan menunjukkannya.
DEG
Jantung wanita itu berdetak tidak karuan saat Ezakiel menenggelamkan kepala pada dadanya, pria itu berkali-kali menghela napas panjang. Dia tahu bahwa Ezakiel kelelahan karena akhir-akhir ini banyak tugas, yang dia ambangi dari ayahnya dan mengurusi persiapan pesta pertunangan mereka. Sedangkan dia hanya duduk dengan santai di dalam kamar karena sejak beberapa hari yang lalu, agencynya meliburkan dirinya setelah melesaikan segala job pemotretannya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com