webnovel

PICK LOVE [INDONESIA]

Vol. 1 (A Complicated Love Triangle) Pasti ada yang egois saat memilih siapa yang paling dicintainya, terkadang perasaan aneh juga ikut mucul saat kamu mencintai satu orang yang mengabaikanmu. Masalah seperti ini terkadang terlihat menyebalkan, tapi sebenarnya adalah hal yang wajar. Vol. 2 (Angels Are Masked Demons) Malaikat adalah iblis siluman berwajah manusia. Jika orang mengatakan tidak, itu berarti iya. Dan orang yang berkata iya orang itu tidak melakukannya. Simplenya, yang diam adalah iblis. Sebab iblis banyak bicara diawal, melakukannya sampai selesai dan memilih diam setelah mendapatkannya. Sinopsis Vol. 2 mulai dari bab 199 Iblis, malaikat dan manusia. Ini bukan fantasi melainkan novel romansa yang menjelaskan seberapa mengerikannya manusia yang bisa berubah menjadi malaikat dan iblis untuk orang yang dia inginkan bahagia bersama. Membunuh, terbunuh, dibunuh. Ketiganya berkaitan dengan siapa yang membunuh dan kenapa orang-orang salah paham pada beberapa orang lainnya yang tidak terkait sama sekali. Jangan percaya pada siapapun, sebab Malaikat dan iblis bersembunyi disetiap inci manusia. Untuk mempertegasnya alur hanya ada tiga pertanyaan. Siapa pembunuh Tania sebenarnya. Bagaimana bisa bukan Rio jika dia ada di tempat yang sama saat terjadinya penembakan itu. Dan, apakah pelakunya adalah orang itu sendiri?

sakasaf_story · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
373 Chs

98. (5) Kania menanyakan... (4) Bertemu kakek Aldi

"Kamu baik-baik saja?" tanya Kania saat Iqbal berangkat ke kampus dalam keadaan tidak baik-baik saja. Bajunya sedikit lecek, rambutnya acak-acakan dan wajahnya tidak mendukung sama sekali.

Sama sekali tidak serius, jika Kania tidak peka tidak mungkin dia berjalan mendekati Iqbal dengan wajah sangat khawatir dan mengelus puncak kepala Iqbal pelan. "Kamu baik-naik saja?" tanya ulang lagi, Kania menghela nafasnya berat meras asangat khawatir. "Jangan perdulikan aku,"

"Aku masih baik-baik saja," jawab Iqbal menyingkirkan tangan Kania pada dahinya dan berjalan menjauh meminta Kania mengikutinya. "Kamu yakin?" Kania menggelengkan kepalanya yang sama sekali saat Iqbal mengatakannya tanpa jeda seperti itu.

"Ayo ke ruang kesehatan saja kalau begitu," ajak Kania menarik tangan Iqbal tanpa banyak bicara, Iqbal yang mendapat repson seperti itu hanya memilih diam dan menarik tangannya balik agar Kania yang dia dominasi.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com