Pertarungan sengit menghiasi dua sosok dengan usia yang terpaut tidak begitu jauh.
Fabina dan Lucius.
Begitu banyak helaian sayap gagak berguguran. Bahkan mayat hewan pemakan bangkai itu juga berserakan. Bunyi bilah pedang yang saling beradu melukiskan sesuatu.
Arti dari keseimbangan kemampuan.
Walau begitu, tak dapat dipungkiri kalau wajah Fabina terlihat tertekan. Bahkan jika goresan sama-sama menghiasi pipi kiri mereka, seringai lebar malah menyeruak ke permukaan. Milik Lucius yang tampak senang.
“Kau gila!” sang pengendali hewan mengumpat. Bahkan di sela-sela adu kekuatan, pembunuh bayaran itu sempat-sempatnya menebas gagak yang tersisa. Dan memaksa darah di mata pedang agar terbang berceceran.
Andai Fabina tak menghindar, maka itu akan menjadi senjata makan tuan. Di mana darah hewan yang dikendalikan hampir mengenai mata.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com