“Luc!” panggilnya.
Bahkan dua orang di seberang mereka ikut memamerkan tampang waspada.
“Lucia!” hardik Lucius sekali lagi. Bagaimanapun ia jelas terkejut melihat kecepatan tangan kakaknya. Di mana sang gadis muda langsung menarik pedang yang masih diselimuti segel. Tersentak tentunya. Napas terengah langsung menghiasi diri Evelin. Seketika ditatapnya sosok di samping, terlebih tangan adiknya mencengkeram erat lengan ramping miliknya. “Mau apa kau?!”
“A-aku ...” Evelin terbata-bata.
Mungkin kesadarannya untuk tak mengamuk berhasil dikontrol, tapi ketika bertemu pandang dengan rupa di seberang, gemuruh di dada kembali terbakar. Dia benar-benar ingin membunuh sosok brengsek di pandangan.
“Apa nona itu ada dendam padaku?” Siez bersuara.
Lucius dan Behella meliriknya. Tiba-tiba pemuda dari Tenebris itu berdiri di hadapan sang kakak. Menghalangi jarak pandang Lucia untuk tak lagi melihat orang yang memicu kemarahan.
“Siapa kau?”
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com