Bertemu tapi tak terlihat

Awal pertemuan pertama kami di tahun 2017 saya bertemu seseorang melalui media sosial yaitu Facebook. dari pertemuan itu kami mengenang masa lalu yang ceritanya terus berlanjut hingga yang tadinya saya dan dia cuman teman lama tapi sekarang terasa jadi teman dekat. singkat cerita hampir tiap hari saya selalu memulai percakapan melalui chatting di Facebook dan dia selalu membalasnya dan kami kembali mengulang masa lalu yang penuh cerita seru. di tahun pertama saya memberanikan diri untuk mengatakan kalau saya suka sama dia walaupun saya tau kami terpisah oleh jarak yang sangat jauh karena saya sendiri berada di Jakarta dan dia ada di kampung. tapi jarak tidak membuat saya ragu akan niat dan tekat saya untuk mengungkapkan apa yang saya rasakan. setelah sekian lama berteman dan bercanda akhirnya saya bisa mengatakan isi dan perasaan saya pada dia bukan hal mudah untuk mendapatnya karena ada syarat-syarat yang harus dia lakukan seperti sholat tahajud dulu.

pada tahun 2018 pas momen hari raya idul Fitri dan saya ada kesempatan pulang kampung akhirnya kami bisa bertemu untuk pertama kalinya setelah hampir 5 tahun berpisah untuk melanjutkan sekolah masing-masing dan setelah beberapa hari dikampung saya diajak bertemu sama ibunya untuk memperkenalkan saya pada ibunya.

karena pada awalnya ibunya tidak merestui hubungan ini saya tetap memberanikan diri untuk melangkah dan bertemu sama ibunya.

banyak momen yang saya dapatkan ketika berada dikampung mulai dari tradisi turun-temurun setiap hari raya dan mengenang masa-masa kecil dulu yang mulai terlupakan oleh waktu. untuk tahun kedua saya kembali pulang kampung dengan membawa keluarga besar saya untuk melamar dan menikahinya.

bersambung.....