Aku merebahkan tubuhku di lantai papan pondok. Semilir angin sepoi muncul dari arah setiap lubangnya. Perkataan Si Santo tadi berhasil membuatku berpikir. Benar katanya, apakah aku ini orang patah hati sehingga sulit untuk jatuh cinta lagi? Ku pegang dadaku. Tak tahu apalah di sana ada jawabannya atau tidak.
Makassar.
Beberapa tahun yang lalu aku berada di Makassar. Kurang lebih 5 tahun aku di sana. Majikanku berpindah tugas. Sehingga aku juga mengikuti kepindahannya. Pada saat itu sedang terjadi perang konflik perbatasan di Timor-timir. Memang di perbatasan sana sering terjadi konflik.
Anak dari majikanku menjadi seorang tentara. Mengikuti jejak ayahnya. Ia pun menjadi seorang tentara. Aku yang menjadi pengasuhnya sejak saat itu, aku diajaknya untuk ikut menjadi oerawat di sana. Aku memang sedekat itu dengannya. Aku pun menyanggupinya. Dia menyuruhku menjadi perawat saat di tendanya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com