webnovel

Ada yang Hanya Bisa Mendengar Suara Tawa Istri, Tetapi Tidak Ada yang Bisa Melihat Tangisan Suami

Biên tập viên: Wave Literature

 

Jun Shangxie merasa sangat tegang ketika mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Yin Wuchen. Ia hanya menatap Yin Wushuang.

Saat ini Jun Shangxie benar-benar mengharapkan Yin Wushuang dapat mengakui identitasnya di depan keluarganya.

Tapi tiba-tiba Gong Yu datang...

Jun Shangxie memberikan kode kepadanya, akhirnya Gong Yu mendengarkannya dan meninggalkan kamar pasien itu.

Aiii, ternyata semua laki-laki saat bertemu cinta pasti akan bersikap bodoh.

Yin Wushuang kemudian melihat Jun Shangxie mengelus kepala Yin Wuchen, "Dia pacar kakak."

Dalam benaknya Jun Shangxie berkata, 'Kenapa masih harus melihat dulu tadi!'

Jun Shangxie mengedipkan matanya dan dengan berani merangkul pinggang Yin Wushuang, "Aku adalah kakak iparmu."

Yin Wushuang dalam benaknya berkata, 'Perkenalkan saja dirimu, untuk apa merangkulku segala?'

Setelah itu Yin Wuchen hanya tersenyum melihat mereka.

Jun Shangxie merangkulnya dengan sangat erat.

Awalnya Jun Shangxie mengira bahwa Yin Wuchen tidak akan menerimanya, tapi tidak disangka ternyata Yin Wuchen justru berkata, "Hai, Kakak Ipar! Aku sangat senang sekali akhirnya Kakakku sudah memiliki pasangan! Kuharap kamu harus bisa menjaganya ya!"

Jun Shangxie lalu menjawabnya dengan serius, "Tentu saja!"

Setelah itu, kedekatan antara mereka berdua semakin terlihat saat mereka saling makan.

Yin Wushuang membuka udang dan memasukkannya ke dalam mangkok Yin Wuchen.

Yin Wuchen melihat kakaknya dan merasa sangat senang. Yin Wushuang hanya tersenyum melihat adiknya.

Jun Shangxie hanya diam melihat tingkah mereka berdua.

Kemudian Yin Wuchen mengambil kentang dan menyuapi Yin Wushuang.

Yin Wushuang kaget dan menerimanya, "Terima kasih, Wuchen!"

Sambil melihat kakaknya dengan mata yang berbinar Yin Wuchen tertawa, "Jangan sungkan, kak!"

Lagi-lagi Jun Shangxie hanya bisa diam melihat mereka berdua.

Tidak lama kemudian, Jun Shangxie membalikkan badannya dan dengan nada suara yang tidak terlalu senang berkata, "Kalian makan dulu, aku masih ada urusan."

Jun Shangxie merasa hatinya semakin sakit, ia tidak bisa menahannya lagi.

 -

Di luar kamar pasien, Jun Shangxie duduk di koridor rumah sakit.

Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang berlari-lari melewatinya dan membacakan bait puisi, "Hanya ada yang bisa mendengar suara tawa istri, tapi tidak ada yang bisa melihat tangisan suami."

Puisi itu sangat cocok disaat seperti ini.

Setengah jam kemudian, Yin Wushuang keluar dari kamar Yin Wuchen dan berbicara pada Jun Shangxie, "Kamu tolong bantu aku jaga Wuchen sebentar, aku mau mengurusi administrasi rumah sakit terlebih dahulu."

Setelah memakan obat Dan, kondisi Yin Wuchen sudah kembali seperti semula, ia sudah tidak perlu dirawat lagi.

Lagi pula Yin Wuchen juga ingin melihat dunia luar.

"Iya." Jun Shangxie menganggukan kepalanya.

Saat Yin Wushuang melangkah, ia merasa tangannya ditarik oleh Jun Shangxie dengan sangat erat.

Yin Wushuang bertanya, "Kenapa?"

Jun Shangxie menahan Yin Wushuang di tembok dan mencium bibirnya yang merah.

Jun Shangxie bermain dibibirnya dan perasaan baru bisa tenang.

Setelah menciumnya, Jun Shangxie berbisik pada Yin Wushuang, "Jangan lupa aku siapamu ya!"