webnovel

bab 59

   

Setelah mereka ngobrol tentang materi kuliah lalu Agnes mengambilkan minuman dingin.

"Agnes jangan repot-repot nanti aku ambil sendiri." ucap Monalisa.

"Enggak repot kok." jawab Agnes dari dapur.

Kemudian Kurana bertanya dengan Monalisa.

"Mona kamu tinggalnya di mana?" tanya Kurana.

"Tuh sebelahnya Agnes." jawab Monalisa dengan menunjuk tangannya.

Kurana sudah tahu kalau begitu,  dia teman Agnes yang sudah mempunyai suami dan anaknya berumur tiga tahun.

Kurana memperhatikan Monalisa sangat cantik meskipun dia sudah mempunyai suami dan anak tetapi dia masih kelihatan seperti gadis Kurana selalu memperhatikan Monalisa dengan diam-diam.

Wah teman Agnes meskipun sudah berkeluarga masih cantik kelihatan terurus badannya kulitnya saja masih kinclong kata Kurana dalam hati, setelah minumannya siap lalu Agnes membawa ke depan dan diletakkan dimeja.

"Ayo Mona dan Kurana diminum." kata Agnes.

"Kurana ini temanku yang tinggalnya disebelah aku." ucap Agnes.

"Tadi juga diberitahu Mona." jawab Kurana.

"Ya sudah." kata Agnes.

Tak lama kemudian ada orang membunyikan bel apartemen Agnes lalu Agnes berjalan membukakan pintu.

"Halo sayang itu mama dengan om Nana." ucap Agnes.

Kemudian anak Mona menghampiri mamanya lalu Mona memperkenalkan anaknya dengan Kurana.

"Sayang ini om Kurana. " ucap Monalisa.

"Halo om." ucap anak Monalisa.

"Namanya siapa cantik?" tanya Kurana.

"Yeni om." kata anak Monalisa.

"Papa dimana Yeni enggak ikut kesini sayang?" tanya Monalisa kepada anaknya.

"Kata papa mama sedang belajar Yeni tidak boleh mengganggu terus papa tidak ikut." ucap Yeni.

"Begitu ya kalau papa ikut bisa ngobrol dengan om Kurana." kata Monalisa.

"Iya kalau suami kamu ikut kesini seru bisa bicara lama." ucap Agnes.

Dalam hati Kurana yang mendengar mereka bicara menggerutu kamu yang menyuruh mengobrol, aku yang panas hatiku pasti suami Monalisa kalau duduk dekat-dekat terus dengan Monalisa pasti dia juga pamer kemesraan.

Melihat Kurana seperti melamun lalu Agnes mengajak omong Kurana.

"Halo….. Kurana kamu diajak ngomong tidak fokus mikirin apa sih?" tanya Agnes.

"Tidak mikirin apa-apa." jawab Kurana.

"Ya sudah kalau tidak mikirin apa-apa berarti sehat pikirannya tidak sedang terganggu." ucap Agnes tertawa.

***

Kurana materi kamu tidak sama dengan materi aku kalau sama bisa belajar bersama lebih enak." ucap Agnes.

"Memang tidak sama pelajaran aku dengan kamu tetapi kalau nanya aku kalau bisa pasti aku bantu." ucap Kurana.

"Bener nih." kata Monalisa yang memeluk erat anaknya sambil dicium.

"Kalau bisa." kata Kurana dengan memperhatikan Monalisa yang menyayangi anaknya.

Dalam hati Kurana wah…. anak Monalisa senang mempunyai mama seperti Monalisa sangat menyayangi dia.

Kemudian Agnes menanyakan kepada Kurana tentang materi dia soal menyinggung sedikit bisnis.

"Kurana kalau misalkan nih, ada perusahaan lain yang akan menanam saham di perusahaan kita itu hasilnya bagaimana?" tanya Agnes.

"Tergantung bagaimana kontrak perjanjiannya minta dibagi hasil sama atau enam puluh empat puluh." ucap Kurana.

"Begitu ya berarti tergantung kesepakatan mereka." kata Agnes.

"Jadi tidak yang punya uang minta harus enam puluh persen ya?" tanya Monalisa.

"Ya tidak tergantung kesepakatan mereka." kata Kurana.

"Kurana kamu tahu soal bisnis apa orang tua kamu selalu mengajarkan soal 

bisnis?" tanya Agnes.

"Enggak orang tuaku tidak pernah mengajarkan aku untuk berbisnis waktu kecil dulu kakek aku sering berkata begitu dengan mami aku sampai sekarang masih ingat terus." jelas Kurana.

Setelah mereka selesai membahas materi tadi Monalisa pamit akan pulang sebab anaknya sudah mengantuk.

"Agnes aku pulang dulu ya Yeni sudah mengantuk." ucap Monalisa.

"Silahkan Mona kasihan anak kamu sudah ngantuk berat." ucap Agnes.

Kemudian Monalisa pulang dengan anaknya, setelah Monalisa pulang Kurana terus bertanya kepada Agnes.

"Agnes dia itu suaminya kerja dimana sampai malam?" tanya Kurana.

"Kerja di kantor kedutaan." jawab Agnes.

"Sepertinya aku tertarik dengan Monalisa." ucap Kurana.

"Hei….Kurana hati-hati kalau ngomong dia sudah mempunyai suami tidak bagus merusak rumah tangga orang!!!…" kata 

Agnes.

"Agnes mau bagaimana lagi aku merasa begitu." kata Kurana.

"Sudah…..sudah jangan dibahas aku tidak akan membicarakan ini lagi." ucap Agnes.

"Kamu besok kuliahnya masuk?" tanya Kurana.

"Betul tapi agak siang." jawab Agnes.

"Berarti besok aku pulang kamu baru masuk." ucap Kurana.

Mereka mengobrol sampai lama lalu Kurana pamit kepada Agnes dan Agnes mengantar Kurana sampai di pintu apartemennya.

Kemudian Kurana berjalan menuju mobilnya sebelum sampai di mobilnya dia berpapasan dengan seorang pria orang Indonesia sepertinya.

"Orang Indonesia?" tanya Kurana.

"Ya benar." jawab orang itu.

"Mari." ucap Kurana.

"Silahkan." kata orang itu.

Kemudian Kurana terus berjalan ke arah mobilnya begitu dia masuk ke dalam mobil Kurana terus menjalankan mobilnya untuk pulang ke rumah Rajes.

***

Sampai juga Kurana di rumah Rajes dia terus memarkir mobilnya di garasi setelah terparkir mobilnya Kurana terus masuk ke dalam rumah.

"Rajes saudaraku aku tadi di rumah Agnes berkenalan dengan wanita super itu." kata Kurana.

"Wanita super yang mana Kurana aku belum pernah tahu." kata Rajes.

"Tetangga Agnes apartemennya sebelah Agnes." kata Kurana.

"O….itu terus…..terus bagaimana orangnya cantik!" tanya Rajes.

"Cantik Rajes anaknya juga cantik kelihatannya dia dengan anaknya sangat sayang." kata Kurana.

"Pasti sayang yang namanya dengan anak." kata Rajes.

Rajes mempunyai pemikiran, ini pasti Kurana tertarik dengan tetangga Agnes sebab dia kelihatannya ceria pulang dari rumah Agnes.

Kurana melihat wajah Rajes yang kelihatan curiga Kurana lalu ngomong.

"Rajes kamu pasti berpikir kalau aku tertarik dengan wanita itu ngaku kamu hayo." ucap Kurana.

"Memang aku heran dengan kamu Kurana setiap ada wanita selalu kamu ingin ikut dia saja." ucap Rajes.

"Aku juga heran dengan diri aku sendiri 

Rajes mengapa kalau aku setiap bertemu wanita selalu tertarik dan kelihatan wanita itu sangat istimewa bagiku." kata Kurana tertawa.

Rajes diberitahu Kurana hanya tersenyum saja karena Rajes tahu kalau orang pecinta atau pemuja wanita mempunyai perasaan begitu itu dari pandangan Rajes sendiri.

"Kalau begitu aku masuk ke dalam kamar Rajes aku akan tidur." kata Kurana terus berjalan menuju masuk ke kamarnya.

Sampai di kamar Kurana terus menelpon Bella lama belum dibuka Bella lalu Kurana mematikan telponnya mungkin Bella sedang sibuk kata Kurana dalam hati.

Tak lama kemudian Bella balik menelpon Kurana oleh kurana langsung dibuka dan berkata.

"Sayang dari mana dari tadi aku nelpon kok lama jawabnya." ucap Kurana sambil melihat wajah Bella yang sedikit pucat.

"Nana aku sakit tidak bisa melihat wajah kamu dengan jelas." ucap Bella yang matanya kelihatan sayu.

"Sayang kalau begitu istirahat saja jangan lupa obatnya diminum." ucap Kurana terus mematikan telponnya sebab dilihat Bella kelihatan sakit agak serius.

Bella kekasihku sakit kasihan dia tidak bisa ceria seperti biasanya apa aku suruh mami nengok Bella supaya aku bisa tahu keadaan Bella parah apa tidak.

Bersambung...