webnovel

bab 50

    

Zahir setelah naik pesawat tibalah mereka di bandara setelah pesawat mendarat semua penumpang turun  kemudian Zahir dan Helena juga turun dan berjalan masuk ke bandara setelah menunggu tasnya dan sudah diambil mereka lalu berjalan keluar bandara untuk mencari taksi.

Memang di depan bandara banyak taksi yang menunggu penumpang mungkin ada yang membutuhkan jasa mereka.

Dilihat Zahir ada taksi di depan bandara kemudian Zahir dan Helena naik taksi tersebut setelah sopirnya diberitahu tujuannya lalu sopir taksi itu menjalankan menuju rumah maminya Zahir.

Hanya memakan waktu sebentar kira-kira tiga puluh menit mereka sudah sampai di halaman rumah Zahir kemudian taksi itu berhenti dan Zahir dengan Helena turun dari taksi.

Dilihat di halaman rumah ada taksi berhenti maminya Zahir penasaran siapa yang naik taksi itu lalu maminya Zahir keluar rumah ternyata Zahir dan Helena telah sampai disini.

"Zahir dan Helena mengapa kamu tidak mengabari mami jadi kamu ada yang menjemput." ucap maminya Zahir.

"Mami kami memberi kejutan mami kalau bilang tidak kejutan." ucap Helena sambil memeluk mertuanya.

"Hai….hai…. ada pengantin baru datang ke rumah." ucap Kurana sambil membantu abangnya membawakan tasnya.

Kemudian semua tas dibawa masuk Kurana dan Zahir diletakkan di ruang keluarga.

"Bang Zahir kakek tidak kamu ajak 

kesini?" tanya Kurana.

"Tidak mau katanya sudah tua tidak seperti dulu melancong kemana-mana sekarang di rumah saja." ucap Zahir menirukan omongan kakeknya.

"Helena selamat datang di rumah kamu semoga kerasan." ucap maminya Zahir.

"Semoga kamu kerasan disini." ucap Kurana.

Papinya Zahir yang baru pulang dari kantor terus ikut duduk dengan mereka.

"Zahir kenapa kamu tidak memberi kabar Zahir, papi jadi bisa menyuruh orang untuk menjemput kamu." kata papinya Zahir.

"Papi ini kejutan masa diberitahu nanti tidak kejutan dong." jawab Zahir.

"Sudah sekarang kamu istirahat saja capek habis bepergian." ucap maminya Zahir.

Kemudian Zahir berjalan menuju kamar dengan membawa tas pakaiannya yang diikuti Helena.

Sampai di kamar Zahir terus ganti baju rumah celana pendek dan kaos rasanya nyaman kalau sudah memakai baju santai.

"Bang aku akan istirahat dulu deh rasanya capek." ucap Helena.

"Istirahatlah aku temani kamu." ucap Zahir langsung tiduran di samping istrinya.

Katanya tadi yang akan istirahat Helena malah yang tidur lelap Zahir melihat Zahir sudah lelap Helena tersenyum waduh suamiku benar-benar capek mungkin baru berbaring sudah lelap kata Helena dalam hatinya.

***

Sudah hampir satu bulan Helena  di rumah keluarga Zahir mereka rukun-rukun saja mungkin mereka mempelajari watak dan sifat pasangannya, Zahir melihat Kurana sudah bersiap-siap akan berangkat ke kampus sebab hari ini Kurana akan diwisuda.

"Nana mengapa kamu buru-buru mau ngapain sih?" tanya Zahir.

"Aku akan wisuda bang mami nanti biar menyusul karena aku akan menghampiri Bella." kata Kurana.

"Begitu." ucap Zahir.

Zahir tidak bertanya apa-apa lagi dia juga tidak ikut ke acara wisuda Kurana karena Zahir tidak mau menyakiti hati Sherly.

Kemudian Kurana masuk ke dalam mobilnya terus berangkat ke rumah Bella, sampai di rumah Bella Kurana terus masuk ke dalam rumah bella dilihat mamanya belum siap kalau berangkat bareng kita nanti lama menunggunya.

"Mama Bella sudah siap?" tanya Kurana.

"Sebentar lagi Nana dia masih dirias wajahnya oleh salon depan itu." kata mamanya Bella.

"Begitu mama kalau papa sekarang libur tidak kerja mama?" tanya Kurana.

"Iya dong Nana masa anak diwisuda papanya kerja terus kapan bisa melihat anaknya bahagia." ucap mamanya Bella.

Tak lama kemudian Bella keluar dari kamarnya sudah cantik dan memakai baju untuk wisuda, Kurana memperhatikan Bella sampai bengong.

"Halo Nana  kamu bengong ada apa sih apa ada yang aneh dari diriku?" tanya Bella.

"Ya Bella kamu semakin cantik." jawab Kurana.

"Anak siapa dulu dong!!!…" ucap mamanya Bella tertawa.

Kemudian Kurana dan Bella berangkat ke kampus nanti mama dan papanya Bella menyusul sama seperti maminya Kurana, setelah masuk ke dalam mobil Kurana lalu menjalankan mobilnya menuju kampus, sebab acara wisuda ada di gedung kampus.

Sampai di kampus mereka memarkir mobilnya Kurana dan Bella terus berjalan menuju ke gedung itu, begitu mereka masuk ke gedung itu dilihat sherly telah duduk disana.

"Hai…..Nana dan Bella sini aku carikan tempat." ucap Sherly sambil melambaikan tangannya kepada Bella dan Kurana.

"Terima kasih Sherly kamu sudah mencarikan tempat duduk untuk aku dan Kurana." kata Bella.

Bella duduk dekat Shelly sedang Kurana duduk di sebelah Bella.

"Bella bang Zahir apa sudah pindah kesini?" tanya Sherly.

"Sudah hampir sebulan kalau saya tidak salah." kata Bella.

"Sekarang dia ikut apa tidak mengikuti wisuda Kurana?" tanya Sherly.

"Aku tidak tahu kalau itu coba tanya Nana saja." kata Bella.

"Nana bang Zahir ikut menghadiri wisuda kamu tidak?" tanya Sherly.

"Sepertinya tidak ikut Sherly mungkin bang Zahir ke kantor saja sebab papi yang akan datang kesini." ucap Kurana.

"Begitu ya Nana." kata Sherly kelihatan kecewa.

***

Sepertinya semua orang tua yang anaknya diwisuda sudah banyak yang datang mami dan papinya Kurana juga sudah datang mereka duduk di depan kursi undangan, selanjutnya mama dan papanya Bella duduk di sebelah mami dan papinya Kurana.

Mereka duduk sambil ngobrol dan maminya Kurana bertanya dengan yang duduk di sampingnya yaitu mamanya Bella.

"Ibu anaknya di jurusan apa?" tanya maminya Kurana 

"Jurusan manajemen Bu." jawab mamanya Bella.

"Lho seperti teman anak saya juga di bagian itu." jawab maminya Kurana.

"Anak ibu laki-laki apa perempuan dan namanya siapa?" tanya mamanya Bella.

"Kurana namanya." jawab maminya Bella.

"Kurana itu teman Bella, saya mamanya Bella." ucap mamanya Bella.

"Kalau tidak ada acara wisuda kita tidak pernah bertemu ya Bu." kata maminya Kurana.

"Saya maminya Kurana dan ini papinya Kurana." kata maminya Kurana memperkenalkan kepada mamanya Bella.

Mereka kemudian berkenalan anak-anak mereka sudah kenal baik para orang tua yang belum saling mengenal.

"Maaf lho Bu kalau Kurana sangat jahil dengan Bella." kata maminya Kurana.

"Memang anak muda begitu Bu senangnya jahil." ucap mamanya Bella.

Mereka asyik mengobrol acara sudah dimulai, pak Dodi yang membawa acara wisuda segera memulai acaranya.

Kurana yang melihat pak Dodi terus berbisik kepada Bella.

"Sayang lihat tuh yang mengidolakan kamu pasti dia mencari kamu." ucap Kurana.

"Masa ada yang mengidolakan aku kamu cemburu, seharusnya senang dong aku ada yang mengidolakan." jawab Bella tersenyum.

"Senang kalau dia tidak punya hati sama kamu." kata Kurana.

Bella tertawa saja ternyata Kurana cemburu dengan dosen Dodi.

"Seharusnya kamu ngaca kamu sudah benar apa belum sampai kamu cemburu 

dengan pak Dodi." kata Bella.

Kurana diam sewaktu Bella ngomong begitu karena Kurana tahu dia sendiri juga tidak bisa mengalihkan pandangannya terhadap wanita cantik.

Bersambung…..