webnovel

bab 49

Bella baru ngomong dengan maminya Kurana pamit akan pulang dan telah memeluk dan mencium maminya Kurana, tiba-tiba Kurana datang mendekati Bella ikut bicara.

"Apa aku bilang pulang nanti saja." kata Kurana sambil merangkul Bella.

"Sudah Nana cepat Bella antar pulang kasihan mamanya Bella juga kangen dengan Bella." kata maminya Kurana.

Kemudian Bella dan Kurana keluar dari kamar maminya lalu mereka berjalan ke mobil Kurana setelah mereka masuk mobil Kurana terus menjalankan mobilnya menuju ke rumah Bella.

Dalam perjalanan pulang ke rumah Bella mereka berbicara soal Sherly.

"Kurana nanti kalau ditanya Sherly bagaimana jawabnya sebab Sherly mencintai abang Zahir pasti Sherly tanya tentang acara pernikahan itu?" tanya Bella dengan Kurana.

"Jawab apa adanya dong." kata Kurana.

"Ya deh." jawab Bella.

"Sebenarnya aku kasihan melihat Sherly mereka  saling mencintai tetapi takdir berkata lain yang dapat memisahkan mereka berdua." kata Kurana.

Mereka bicara sampai telah sampai rumah Bella lalu Kurana memasukkan mobilnya di halaman rumah Bella.

Setelah mobil dihentikan di halaman rumah Bella kemudian Bella turun dari mobil terus berjalan masuk rumah sedang Kurana masuk rumah Bella sambil membawa tas pakaian Bella, mereka langsung duduk di ruang keluarga disitu sudah ada mama dan papanya Bella.

Bella dan Kurana terus ikut duduk dengan mama dan papanya Bella.

"Bagaimana Bella acara pernikahan Zahir berjalan dengan lancar?" tanya mamanya Bella.

"Lancar mama lihat ini videonya." ucap Bella memperlihatkan acara pernikahan Zahir di rekaman hp Bella.

Mamanya Bella melihat dengan cermat dan berkomentar.

"Bella ini kamu lebih cantik sayang memakai baju tradisi sana." ucap mamanya Bella sambil memperlihatkan kepada papanya Bella.

Papinya Bella juga melihat Bella di rekaman itu memang Bella tambah lebih cantik memakai pakaian sana.

"Betul Bella kata mama kamu wajah kamu seperti orang sana tidak seperti Bella orang sini." ucap papanya Bella.

Kurana tersenyum mendengar komentar mama dan papanya Bella memang benar yang dikatakan mereka Bella memakai baju sari dan mode baju India kelihatan cantik sekali semua orang disana saja bengong melihat kecantikan Bella.

Kemudian Bella mengeluarkan oleh-oleh untuk mamanya.

"Mama ini kain dari sana bagus lho Kurana yang membelikan." ucap Bella.

"Terima kasih Nana kamu tidak lupa mama." ucap mamanya Bella senang.

"Ini yang memilihkan dan membelikan Kurana mama." ucap Bella.

"Nana terima kasih sekali lagi lho sudah ingat dengan mama." ucap mamanya Bella.

Kurana tersenyum mendengar mamanya Bella memuji dia.

***

Setelah beberapa hari Zahir di rumah kakeknya dia akan kembali ke rumah orang tuanya dia akan kembali dengan istrinya Helena.

"Kakek, Zahir akan kembali dengan mami disana apa kakek tidak ingin ikut bersama kami?" tanya Zahir.

"Betul bang Zahir bilang kakek disana nanti jalan-jalan dengan Helena dan Bella." ucap Helena.

"Enggak Zahir kakek sudah tidak muda lagi kalau dulu kakek senang melancong kemana-mana." kata kakeknya Zahir.

"Kakek dulu melancong karena ada yang dituju sih makanya rajin kemana-mana kalau sekarang." kata Zahir tertawa.

"Iya Zahir sekarang kakek sudah tua biar Kurana yang menggantikan kakek." ucap kakek Zahir tertawa bangga.

"Kakek….kakek…. menggantikan kok persoalan perempuan buat apa tidak ada gunanya." jawab Zahir tersenyum.

"Kamu tidak sama dengan kakek sih makanya kamu bilang begitu kalau Kurana pasti bilangnya lain hidup tanpa wanita rasanya dunia tidak hidup." kata kakeknya Zahir.

"Bener nih kakek tidak ikut Zahir pesan tiket dua saja kalau begitu." ucap Zahir terus menelpon bandara untuk memesan tiket penerbangan ke Indonesia dua.

Setelah diberitahu bandara kalau besok berangkatnya adanya siang yang pagi kosong sudah habis.

Zahir memilih yang siang saja kalau pagi masih males nanti berangkatnya Helen juga setuju yang siang saja.

"Benar yang siang saja bang walupun masih ada tiket pagi aku maunya yang siang." ucap Helena.

Selesai memesan tiket Zahir dan Helena masuk ke dalam kamar karena Helena akan mempersiapkan pakaian yang akan dibawa kesana pakaian Zahir untung cuma sedikit karena dia tidak tinggal disini makanya membawa bajunya tidak banyak.

Kemudian Helena memasukkan semua pakaian yang akan dibawa cukup banyak padahal yang ditinggal dirumah mamanya masih banyak juga.

Helena membawa bajunya hanya yang lagi mode saja yang lainnya dibiarkan di rumah mamanya.

Selesai mempersiapkan semuanya Helena terus tiduran diatas kasur, Zahir kemudian ikut tiduran di samping Helena.

"Sayang semoga kamu disana nanti kerasan ya mendampingi abang." ucap Zahir kepada Helena.

"Tentu bang aku istrimu dimana kamu tinggal pasti aku selalu ada disisi kamu bang." ucap Helena ceria.

"Terima kasih Helena kamu memang istri yang perhatian." kata Zahir.

Mereka mengobrol sampai sore, mereka ini seperti penjajakan hati supaya lebih mengenal sifat dari mereka masing-masing.

Memang kalau tidak kenal lama ya harus memahami sifat dari pasangannya.

"Bang besok kalau disana seumpama aku ingin main ke teman-teman aku waktu SD boleh?" tanya Helena.

"Pasti boleh asal kamu jangan melupakan tugas kamu sebagai istri sekarang." kata Zahir sambil mencium Helena.

Helena sempat kaget waktu Zahir mencium dia dengan rasa kasih sayang.

***

Waktu pagi telah tiba Zahir dan Helena telah mempersiapkan semua bawaannya di letakkan diluar kamarnya nanti yang memasukkan ke dalam mobil sopir kakeknya, kakek Zahir nanti ikut mengantar Zahir ke bandara.

"Bang mami tidak diberitahu kalau kita balik kesana?" tanya Helena.

"Tidak usah Helena nanti kita sampai disana langsung naik taksi ini akan menjadi kejutan untuk mami." jawab Zahir.

"Kakek kalau begitu tolong jangan diberitahu mami dan papi kalau kita pulang sekarang." ucap Helena dengan kakeknya Zahir.

"Beres." ucap kakeknya Zahir dengan mengacungkan jempolnya.

Kemudian sudah agak siang Zahir dan Helena bersiap-siap akan berangkat ke bandara kakek yang sudah siap sudah masuk ke dalam mobil lalu Zahir dan Helena menyusul masuk ke dalam mobil.

Semua sudah siap lalu sopir kakek Zahir menjalankan mobilnya menuju bandara.

Sampai di bandara lalu Zahir dan Helena turun dari mobil dan berpamitan dengan kakeknya.

"Kakek kami pulang dulu ya kakek semoga sehat selalu." ucap Helena.

"Ya Helen terima kasih semoga kakek sehat selalu agar bisa melihat anak kamu." ucap kakek Zahir.

Kemudian Zahir juga berpamitan dengan kakeknya agar selalu sehat setelah berpamitan mereka terus masuk ke dalam bendara dan mengurus tiketnya.

Selesai mengurus tiketnya kemudian mereka berdua memberikan tasnya ke bagian bagasi lalu mereka berjalan menuju ruang keberangkatan setelah menunggu kemudian mereka masuk ke pesawat Helena duduk disamping Zahir.

"Bang nanti reaksi mami bagaimana kalau kita tidak memberi kabar?" tanya Helena.

"Pasti mami bengong sambil berkata Zahir pulang tidak mengabari mami jadi kamu tidak ada yang menjemput, pulang naik taksi!!.." kata mami pasti begitu Helena ucap Zahir kepada Helena.

Helena tersenyum mendengar omongan Zahir.

Bersambung...