webnovel

bab 14

    

Isabella meskipun memukul badan kurana dengan tangannya tidak lepas tambah Kurana memeluk dengan erat.

"Nana lepaskan." ucap Isabella.

Kurana tidak melepas tambah lebih erat memeluk Bella memang kurana kalau ada gadis yang berontak malah dia senang memeluknya tidak akan dilepas.

Akhirnya Isabella diam tidak berontak tambah kurana menyudahi kalau memeluk dan mencium Bella.

"Lho kok udahan kalau mencium." ucap Bella tertawa.

"Kamu ini, berontak terus sayang membuat aku suka pasti tak akan aku lepas pelukan dan ciumanku." kata Kurana.

"Dasar Kurana aku tahu kelemahan kamu nanti kalau kamu berbuat begitu lagi aku akan diam menuruti keinginan kamu." kata Isabella tersenyum.

"Bella itu tidak asyik namanya kalau tidak ada kekuatan pemberontakan." ucap Kurana tertawa bahagia.

"Sudah kamu pulang saja aku sudah bosan dengan rayuan kamu." kata Isabella.

"Jangan begitu dong masa aku diusir." kata Kurana.

"Ya kalau kamu enggak diusir tambah menjadi-jadi kelakuan kamu." ucap Bella.

"Ya deh aku pulang." ucap Kurana terus berjalan menuju ke mobilnya lalu Kurana menjalankan mobilnya untuk pulang.

Kurana pulang kemudian Isabella masuk ke dalam kamarnya memang kurana  sungguh orang yang menyebalkan berarti dia kalau dengan gadisnya perlakuannya begitu pantas dia paling tidak bisa melihat orang cakep itu berarti aku tidak usah mengharap cintanya yang tulus dia tidak bisa memegang janji.

Ditambah lagi sepertinya Kurana tipe orang tidak setia dengan pasangannya karena dia selalu kurang dan kurang bila melihat seorang, selalu harus bisa dia raih bila seseorang itu tipe dia meskipun orang tersebut sudah mempunyai suami.

Bahaya banget Kurana ini siapapun besok kalau menjadi istrinya harus menyadari Kurana sejak awal dan Kurana pasti sejak awal juga sudah memberitahu dia bagaimana wataknya yang tidak bisa diubah.

Isabella sampai puyeng sendiri memikirkan sifat Kurana laki-laki ini sebaiknya jangan terlalu di harapkan dia tidak bisa setia kata Isabella ngomong sendiri biarlah waktu yang memberi jawaban tentang Kurana dan aku daripada aku puyeng memikirkannya.

***

Zahir dan Sherly selesai wisata di pantai terus akan mengantar Sherly pulang dalam perjalanan Sherly bicara dengan Zahir.

"Bang bagaimana kalau besok memesan tiket setelah pesan tiket aku ajak ke rumah Abang sekalian, bagaimana menurut bang Zahir?" tanya Sherly.

"Ide bagus Sherly besok mami juga tidak ke kantor." kata Zahir semangat.

"Begitu saja bang beres sudah." kata Sherly.

Sampai di rumah Sherly mobil Zahir terus dimasukkan ke halaman rumah Sherly mereka lalu turun dari mobil itu kemudian mereka masuk ke rumah Sherly.

"Duduk bang." kata Sherly dengan Zahir.

Mereka duduk di ruang tamu, melihat Zahir dan Sherly sedang duduk mamanya Sherly ikut duduk dengan mereka.

"Zahir selamat ya katanya kamu habis wisuda?" tanya mamanya Sherly.

"Iya Bu selesai sudah kuliah saya." ucap Zahir.

"Tidak ingin melanjutkan kuliah lagi titelnya biar lebih tinggi." ucap mamanya Sherly.

"Tidak Bu cukup sampai ini saja kuliahnya. "jawab Zahir.

"Ibu kedalam dulu ya teruskan kalau ngobrolnya." ucap mamanya Sherly terus berjalan ke dalam rumah.

Zahir sudah tidak mau berpikir soal kuliah dia ingin bekerja di kantor maminya membantu maminya karena kelihatannya maminya sudah lelah bekerja kalau nanti dia yang membantu maminya, tinggal berangkat sekehendak hati maminya kalau ingin berangkat kerja.

"Sherly aku pulang sekarang besok kamu aku jemput." kata Zahir.

"Baik bang aku tunggu besok." ucap Sherly.

Kemudian Zahir berjalan keluar dari rumah Sherly diantar Sherly sampai depan rumahnya, setalah Zahir masuk ke dalam mobilnya Zahir terus menjalankan mobilnya untuk pulang ke rumah.

Lalu Sherly juga masuk ke dalam rumah dia terus mendekati mamanya yang duduk di ruang keluarga sedang menonton tayangan televisi.

"Sherly sebenarnya kamu dengan Zahir itu beneran apa cuma temanan?" tanya mamanya Sherly.

"Mama sebenarnya maminya bang Zahir tidak suka dengan aku tetapi bagaimana mama Zahir dan aku saling mencintai. "kata Sherly.

"Sherly bagaimana kamu itu kalau maminya Zahir tidak suka sama kamu kok kamu teruskan hubungannya dengan Zahir tidak dari dulu saja kamu putus dengan Zahir !!!…." ucap mamanya Sherly kelihatan kecewa.

"Mama Sherly bertahan dengan bang Zahir karena kami menunggu siapa tahu maminya bang Zahir berubah sikapnya dengan Sherly. "kata Sherly.

"Sherly….Sherly kamu menjadi orang sabar banget kalau tidak bisa berubah baik dengan kamu lalu apa solusi kamu?" tanya mamanya

Sherly.

"Enggak tahulah biar bang Zahir yang akan memutuskan." jawab Sherly.

Mamanya Sherly cuma geleng-geleng kepala melihat putrinya begitu sabar sudah tahu tidak disenangi maminya Zahir sejak awal mereka berkenalan kok masih saja dilanjutkan 

Mamanya Sherly yang diam sambil menonton tayangan televisi didekati dengan papanya Sherly.

"Mama ada apa dengan Sherly?" tanya papanya Sherly.

"Papa Sherly itu bagaimana sih sudah tahu maminya Zahir tidak suka dengan dia sejak awal berkenalan kok masih diterusin hubungannya dengan Zahir coba apa mama enggak puyeng tuh memikirkan Sherly." kata mamanya Sherly heran dengan anaknya.

"Mama mungkin menurut Sherly maminya Zahir bisa berubah karena anak kita sangat mencintai Zahir makanya dia bertahan." ucap papanya Zahir.

"Enggak tahulah papa rasanya kepala mama mau pecah." kata mamanya Sherly meninggalkan papanya Sherly di ruang keluarga.

***

Zahir sudah berdandan sebab dia sudah janji dengan Sherly untuk mengajak kerumahnya dan memesan tiket pesawat untuk wisata dengan Kurana dan Bella, jadi nanti memesan tiket pesawatnya empat orang.

Selesai dandan dan rapi Zahir terus berjalan menuju ke mobilnya lalu dia masuk ke dalam mobilnya terus dijalankan menuju rumah Sherly.

Sampai di rumah Sherly mama dan papanya Sherly sedang duduk di teras.

"Zahir masuklah Sherly masih ada dikamar." ucap papanya Sherly.

"Baik pak saya ke dalam dulu." ucap Zahir.

Kemudian Zahir duduk di ruang tamu menunggu sampai Sherly keluar dari kamarnya tak lama kemudian Sherly keluar dari kamar dia melihat Zahir sudah menunggu dia duduk di ruang tamu.

"Bang Zahir sudah lama?" tanya Sherly.

"Enggak barusan." jawab Zahir.

"Bang ayo berangkat sekarang aku sudah siap." kata Sherly.

Kemudian Zahir berjalan yang diikuti Sherly menuju ke mobil Zahir.

Sampai di teras depan rumah Sherly papa dan mamanya masih duduk di situ.

"Papa dan mama Sherly berangkat dulu ya. "pamit Sherly dengan kedua orang tuanya.

"Mari bapak dan ibu." ucap Zahir.

"Hati-hatilah Sherly dan Zahir." kata papanya Sherly.

Selanjutnya Zahir dan Sherly berjalan menuju ke mobil lalu mereka masuk ke dalam mobil, Zahir langsung menjalankan mobilnya menuju tempat pembelian tiket pesawat, sengaja Zahir tidak membeli dengan cara online sebab dia ingin sekalian jalan-jalan dengan Sherly biar suasananya lebih terasa mesra dan lebih dekat dengan Sherly.

Bersambung...