"Apa? Tuhan, tidak. Aku suka Menjilati Bandung." Dia mendengus. "Dan ada hal yang tidak pernah kupikirkan akan kukatakan."
"Oke, jadi ini aku, kalau begitu."
Mercy menghela napas, mata birunya bergejolak. "Tidak persis…."
"Katakan saja padaku agar aku bisa memperbaikinya, Mercy. Tolong," pintaku. "Karena kamu akan pergi dari sini hari Senin, dan aku harus kembali ke Indonesia hari Senin juga, dan aku sangat berharap kamu dan aku bisa…"
"Bisa apa?" dia meminta. "Persetan sekali lagi? Bertukar alamat dan berjanji untuk menulis? Tidak…." Dia berhenti dan menggelengkan kepalanya. "Dengar, minggu ini menyenangkan, dan kami bersenang-senang, tetapi kamu tidak bisa memperbaiki semuanya, Hyoga. Kamu memiliki kehidupan di Indonesia, dan Aku memiliki kehidupan di LA."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com