Sudah satu bulan sean menggencarkan pencarian geanha.. Namun,hasilnya sangat tidak memuaskan. dia bahkan tidak tau dimana keberadaan geanha yang sebenarnya. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke kota T dan melaporkan kegagalan pencariannya kepada nenek lili.
Di sebuah rumah yang cukup megah nampak seorang wanita tua sedang duduk di halaman menatap bunga yang berbagai macam warna. Matahari menyinari tubuhnya dengan kehangatan.
"nenek" teriak sean dari kejauhan sambil berlari kecil menghampiri nenek lili.
"bagaimana hasil pencarian kamu di london?" tanya nenek lili dengan wajah tegas.
"Maaf nenek.. sean gak berhasil menemukan geanha. sepertinya rasa benci dia terhadap sean sudah terlalu besar. ini semua salah sean" ucap sean sambil menunduk di hadapan nenek lili dan meneteskan air mata.
"yasudah.. sekarang kamu istirahat. kamu pasti sudah sangat lelah" ucap nenek lili
"baiklah nenek.." ucap sean sambil melangkah ke dalam rumah.
"geanha.. dimana kamu sebenarnya?? apa kamu sungguh gak akan memaafkan aku. kamu sungguh bisa membuat aku depresi karena putus asa dalam pencarian mu selama satu bulan ini. aku hanya berharap kelak kamu akan kembali" ucap sean merintih dalam hatinya.
Waktu terus berlalu sean semakin terpuruk akan kegagalan setiap pencariannya. Dia sangat menyesali prilakunya yang kejam terhadap geanha.Namun,sekarang semua sudah terlambat. Dia yang menyebabkan geanha putus asa akan cintanya yang semakin hari semakin tak nampak. Ini adalah bayaran yang setimpal atas kegagalannya menjaga perasaan wanita yang dia cintai.
●●●●●
Sementara itu di lain tempat seorang wanita sedang merasakan kebahagiaannya menatap dua malaikat kecil yang tampan dan cantik.
"kakak.. keponakan kecil ku akan di beri nama apa?" tanya reva penuh semangat.
"emmm.. Ray dan Rayna atmadja." ucapku sambil menyunggingkan senyum menatap kedua malaikat kecilku sumber kebahagiaanku.
"sekarang aku jadi tante" ucap yuri terkejut bahagia membuat wajahnya yang putih tampak merona.
"mulai sekarang kalian akan tumbuh dan bermain bersama tante reva dan tanye yuri" ucap reva bicara kepada ray dan rayna yang tersenyum melihat reva membuat wajah reva merona.
"Kakak apa kamu belum ada rencana untuk kembali ke kota asal mu??" tanya yuri mengalihkan wajahnya kepadaku
"Nanti saja. sekarang aku masih ingin hidup bersama kalian dan kedua malaikatku" ucapku dengan senyum "andaipun aku kembali ke kota asalku. aku akan membawa kalian bersama ku" ucapku dengan senyum hangat
"terimakasih kakak.. kamu sudah merawat kami dengan baik" ucap yuri
"kenapa kamu jadi sungkan seperti ini?" ucapku sambil tersenyum
"karena kakak udah mau menampung kami dan memberi kehidupan yang layak untuk kami" ucap yuri
"ini belum seberapa. bagaimana kalo aku bisa membuat kalian menjadi wanita hebat" ucapku sambil terkekeh
"apapun keputusan kakak untuk kami. kami yakin itu adalah yang terbaik" ucap reva mulai mengikuti obrolanku dengan yuri.
"Kalian mau jadi artis?" tanya ku
"Hah???" mereka terkejut mulut mereka terbuka lebar.
"ayolah.. kalian harusnya tau aku ini siapa kan??" ucapku sambil menyenggol lengan reva
"ahhh iya iya. kakak kamu itu artis ya. dulu kamu banyak main film tapi tiba tiba kamu mengundurkan diri dari agensi" ucap yuri saat dia sadar dari rasa terkejutnya.
"he'emm.. jadi aku yakin aku bisa membuat kalian menjadi lebih baik lagi" ucap ku
"tapi maaf kakak.. kami lebih suka tinggal di toko bunga bersama denganmu. kalo kami jadi artis kita akan berkurang waktu berkumpul." ucap reva dengan wajah muram
"Baiklah. aku gak akan memaksa kalian" ucap ku
Bagi reva dan yuri hidup dalam rumah sekaligus toko itu lebih hangat daripada tinggal di rumah mewah. reva dan yuri tidak pernah meminta kehidupan yang lebih. dengan adanya geanha bersama mereka,mereka sudah bahagia karena memiliki seorang kakak yang baik dan perhatian. Di tambah mulai saat ini kehangatan di toko akan bertambah dengan hadirnya dua keponakan mereka yang sangat tampan dan cantik.
"Akupun tidak ingin kembali ke dunia hiburan. mengapa aku harus menyuruh mereka terjun ke dunia hiburan. kebahagian hidupku saat ini sudah sangat cukup" bathinku