"sebelahnya adalah ruang kerja ray. di ujung koridor itu ruang penyimpanan semua komputer rakitan ray yang super cepat buat dia kalo mau ikut E-Sport" ucap geanha memberitahu semua ruang milik ray. Sementara sean,farel dan leo membuka semua pintu yang geanha jelaskan.
"berapa dana yang kamu keluarin diawal buat ray?" tanya sean
"berapa ya??" pikir geanha "emm kalo gak salah aku kasih dia sekitar 200 milyar dan rayna 150 milya karena harta warisan dari keluarga aku cuma 1 triliun dan sebagian buat pembentukan kembali pandora" ucap geanha
"Geanha,kamu tajir kok gak bagi bagi sama aku?" ucap leo
"hehehe,sekarang aku udah jatuh miskin. aku cuma punya 1 perusahaan IT pendukung buat ray dan 1 perusahaan entertaiment buat rayna di jepang. bahkan uang di dompet ku cuma 100 ribu" ucap geanha
"berarti dulu ayah kamu tajir ya?" tanya farel
"jangan tanya.. bisnis gelap itu penghasilan tahunannya lebih besar dari seorang presiden" ucap geanha bangga
"terus kenapa sekarang kamu bisa miskin?" tanya farel
"aku miskin?? sebenernya gak mungkin!! aku punya dua anak penghasil uang hahaha" ucap geanha sambil tertawa terbahak bahak
"sean, selamat ya anda punya masa tua bergelimang harta" ucap leo sambil menjabat tangan farel
"No No No, hasil kerja mereka punya rekening masing masing. gak ada seperakpun yang akan masuk rekening aku atau sean" ucap geanha
"kasian banget,sean anda harus kerja keras untuk nafkahi anak dan istri" ucap farel
"udah udah.. yukk lanjut home tour nya ke wilayah rayna di lantai 4" ucap geanha sambil melangkah menuju lift
Mereka sampai di lantai 4 dengan nuansa pink dan ungu muda sepanjang koridor dan beberapa bingkai foto besar terpajang di dindingnya.
"ini ruang latihan dance, sebelah nya ruang music,sebelahnya ruang melukis,dan di ujung koridor rahasia" ucap geanha
"haiisss bikin penasaran aja" ucap sean berjalan cepat ke ujung koridor dan membuka pintu ruangan itu seketika itu mata mereka membelalak terkejut semua.
"Gila,geanha anak kamu mau bikin mall dalam rumah" ucap leo
"haduuhh gimana ya semua ini endorse dari perusahaan besar" ucap geanha
"Ya tuhan, sekarang aku tau kenapa rumah keluarga atmadja udah mirip gedung pencakar langit. ternyata di setiap lantai ada mall ya. tadi lantai 3 ada mall software dan hardware komputer sekarang ini beneran mall dari baju sepatu perhiasaan semua ada" ucap farel
"sebenarnya dulu aku dan kakek hanya tinggal di lantai 2 dan lantai 3,4 gak pernah di sapa sama sekali tapi setiap hari selalu di bersihkan sama pengurus rumah" ucap geanha
"Sean sadar woy" teriak leo di telinga sean karena sean masih terkejut dengan isi rumah istrinya ini
"kamu bener bener manjain anak anak ya" ucap sean kepada geanha
"ya mau gimana lagi? daripada mereka meminta papi baru" celetuk geanha membuat sean gemas dan langsung menggendongnya kembali ke lantai 1.
Mereka pun duduk di sofa ruang keluarga geanha duduk di pangkuan sean.
"sean turunin aku " ucap geanha sementara sean semakin kencang memeluk geanha.
"emmm,,minggu depan gue mau nikah" celetuk farel membuat suasana langsung senyap
"sama siapa?" jawab mereka bertiga bersamaan
"emm, sama clara dia pewaris perusahaan makanan" ucap farel
"wahh selamat ya farel" ucap geanha hendak lompat ke arah farel namun tertahan oleh sean.