webnovel

HIDUP BARU

Sang surya tenggelam berganti dengan rembulan yang indah hiruk pikuk kota london tak akan pernah terhenti.

Disebuah toko kecil yang menjual bunga tampak keramaian mengitarinya. 14 februari,hari kasih sayang dimana setiap pasangan akan saling memberi hadiah dan di hari kasih sayang toko bunga adalah toko teramai setelah toko kue. Tampak 2 orang gadis berusia 20 tahunan tersenyum menyambut semua pengunjung,seorang wanita dengan perut yang semakin membuncit duduk di meja kasir toko tersebut.

"Terimakasih. silakan berkunjung kembali lain waktu" ucap ku sambil tersenyum kepada pelanggan yang terus datang tanpa henti hari ini. pelanggan terakhir sudah pergi saatnya kami menutup toko.

"kakak Rain. hari ini pengunjung toko sangat ramai" ucap yuri karyawan toko bunga milikku.

"benar,,hampir kami kewalahan melayani mereka.. apa kakak Rain baik baik saja?? apa perut kakak tidak sakit??" tanya reva khawatir

"kalian gak perlu khawatir. sakit pun gak terlalu parah. sekarang kalian istirahat. jangan tidur terlalu malam,besok hari besar di mulai" ucapku pada kedua karyawan ku

"baik kak Rain. terimakasih" ucap mereka berdua langsung menuju kamar.

Reva dan yuri adalah yatim piatu,3 bulan lalu mereka bekerja di sebuah bar sebagai pelayan. Namun,karena menentang bos besar yang ingin membayarnya untuk satu malam mereka di keluarkan dari tempat kerjanya. Keesokan hari nya mereka mendatangi toko bunga kecil milikku yang sedang membutuhkan karyawan karena perutku semakin membesar. mereka tidak meminta gaji dalam jumlah besar dan meminta tempat tinggal dan makan di tanggung olehku. aku pun langsung menyetujuinya.

Akupun langsung kembali ke kamarku.

"sudah 5 bulan aku tinggal di kota ini. sekarang usia kehamilanku 7 bulan. rasa sakit semakin sering terjadi bila terlalu lelah. kalian harus kuat ya anak anak" ucapku pelan hampir tak bersuara. aku pun langsung terlelap tidur.

"kakak Rain bangun.. sudah pagi pengunjung sudah memadati depan toko" teriak yuri sambil mengetuk pintu.

"oke oke.. yuri kamu buat sarapan kita sarapan dulu baru buka toko" teriakku sambil melangkah menuju kamar mandi

"baik kakak rain" ucap yuri sambil melangkah menuju dapur,sementara reva sedang menyiapkan beberapa bucket bunga paling laris selama beberapa hari ini.

Setelah semua persiapan di rasa cukup kami pun langsung membuka toko. dan seketika semua pelanggan menerobos masuk kedalam.

"nona reva saya pesan bucket mawar merah dan mawar biru" teriak seorang laki laki

"nona yuri saya bucket mawar merah" teriak laki laki lain.

Suasana toko seketika sangat ramai. penjualan dalam 1 pekan ini meningkat drastis. rasa lelah kami terbayar dengan sempurna. malam ini kami sedang makan malam disalah satu restoran dekat toko.

"reva,yuri silakan kalian pesan makanan apapun yang kalian inginkan. ini bonus atas kerja keras kalian selama satu pekan ini" ucap ku kepada reva dan yuri

"sungguhkah kakak rain??" tanya reva

"sungguh.. kalo kalian ngga mau yasudah kita kembali ke toko dan makan mie instan" ucap ku sambil berdiri

"janganlah kakak rain. kami mau makan disini kok. iya kan reva?" tanya yuri

"iya kakak rain.. terimakasih" ucap reva

"yasudah silakan kalian pesan makanan yang kalian inginkan. aku hanya ingin makan salad buah" ucap ku

mereka pun memesan beberapa menu makanan. melihat mereka makan dengan sangat lahap membuat kebahagiaan dalam hatiku.. senyumpun terpancar dari bibirku.

"ahhh kakak rain,, kamu senyum sangat cantik" ucap yuri membuat ku terkejut dan membalikkan ekspresi wajahku seperti semula.

"kakak rain walaupun usia kamu dengan kami beda 3 tahun tapi aku merasa kita ini seperti seumuran.. kakak rain kamu awet muda" ucap reva dengan tersenyum manis.

"aiisshhh kalian ini cepatlah makan" ucapku sambil menyendok salad dari piringku dan melahapnya.

Setelah selesai makan,kamipun langsung kembali ke toko. setelah itu kamipun masuk kamar masing masing. aku pun segera mandi karena merasa tidak nyaman, aku membuka pakaianku di depan cermin menatap luka yang belum hilang walau sudah 5 bulan luka itu tetap meninggalkan bekas,menyibak poni yang selalu menutupi dahiku tampak beberapa goresan luka yang sudah mengering. tubuhku sudah hancur saat aku menerima dia sebagai suamiku.

"huhhh... Awal yang baru sudah di mulai,sekarang aku disini bahagia bersama reva dan yuri sambil menanti kehadiran si kembar" bathinku sambil menyunggingkan senyum di wajahku.