webnovel

First Creation

Semuanya muncul dengan pakaian yang sama, dipenuhi hitam. empat anggota lainnya sudah terkumpul disini. Marie ingin memerintah mereka untuk mencari kemana Aiden di bawa oleh sesuatu yang tidak di kenalnya.

"Ratu, ada yang bisa kami bantu? Biarkan kami melakukannya dengan segenap tenaga."

"Aiden, cari dia, dan temukan sosok bernama Fyrena. Jangan biarkan dia pergi hidup-hidup. Sosok yang mengatakan dirinya sebagai raja iblis."

Ketiganya menghilang segera untuk mencari ke segala tempat tentang keberadaan Aiden. Valerie juga bergegas mencarinya sendiri.

Marie harus membuka lagi Scarlet eyes nya untuk melihat ke semua dunia iblis yang ada. Harusnya dengan mata ini, dia melihat segalanya dari luar semua dunia iblis. Tidak ada yang bisa lari dari penglihatan mata ini.

Mata di tubuhnya sekarang segera menjadi hitam gelap, seperti tidak memiliki mata. Karena kedua matanya di ubah menjadi Scarlet eyes di langit luar seluruh dunia iblis. Mata ini memiliki jumlah tak tentu. Bisa ada di langit dalam jumlah satu mata, dua mata raksasa, bisa juga mata-mata kecil yang tak terhitung jumlahnya terlihat memenuhi langit.

Aiden di pindahkan ke suatu tempat yang seperti sebuah tebing di atas pantai yang indah, kemudian laut sejauh mata memandang di hiasi langit biru yang cerah, seperti langit musim panas namun di penuhi awan yang begitu putih seputih kapas.

"Uhuk-uhuk. Aku, apakah aku masih hidup?"

Dia bertanya pada dirinya sendiri sambil memegang seluruh tubuhnya bahwa dia masih bergerak dan sadar. Namun dia hanya mengingat saat terakhir sebelum dia pingsan dan terpindah di tempat ini.

"Kamu sudah siuman?"

Suara itu datang lagi, tapi tidak di kepalanya. Suara yang berasal dari belakang nya dan tidak terlalu jauh.

Aiden berbalik ke belakang dimana arah tersebut adalah sumber suara yang ada, suara Fyrena yang dia ketahui sebelumnya. Dia mulai hafal dengan suara ini, tapi rasanya suara ini, dia seperti pernah mendengarnya dan tidak tahu dimana pernah bertemu orang ini.

"Kamu raja iblis, yang menyelamatkanku!"

Fyrena hanya tersenyum sesaat.

"Tidak masalah, aku cukup senang setelah sekian lama akhirnya ada seseorang lagi yang harus memuja ku."

"Kamu, leluhur iblis, aku tidak tahu harus berterima kasih seperti apa."

"Ha... ha... dan ha. Santai saja, aku tidak menginginkan imbalan apapun darimu, cukup kamu bekerja sama denganku itu sudah cukup."

Dia mengulurkan tangannya yang memakai jubah di penuhi hitam hingga ujung jarinya. Aiden ingin membalas berjabat tangan dan membiarkan orang bernama Fyrena ini menariknya untuk berdiri kembali, tapi sayangnya, tangan padat ini menembus tangan Fyrena. Mereka tidak bisa bersentuhan.

"Ehh??"

"Oh, maaf, maaf. Aku adalah seseorang yang sudah mati, kamu tidak akan pernah bisa menyentuhku, aku hanyalah sebuah potongan jiwa sekarang."

"Apa maksudmu potongan jiwa? Kamu mati?"

"Baiklah Aiden, seseorang yang meniru wajahku, aku akan menjelaskan padamu bahwa aku sudah mati lebih dari Miliaran tahun yang lalu, dan jauh di waktu itu, aku bahkan sudah mati lebih dari jutaan kali."

"Kenapa kamu mati??"

"Karena aku bosan, aku terkadang membunuh diriku sendiri, menikam jantungku dan tidak ingin beregenerasi. Tapi jiwa ku terus ada di luar tubuh ini, berjalan kemanapun sesuka hatiku, ini juga membosankan, walaupun aku bisa menciptakan tubuh baru, semuanya membosankan. Ohh, entah apa yang menarik?"

"Kamu bilang, mati jutaan kali?? Tidak mungkin! Kenapa bisa seperti itu? Siapa yang menghidupkan mu kembali??"

"Tidak ada yang menghidupkanku kembali, aku hanya membunuh tubuh fisikku, sisanya adalah jiwa ku yang tersisa dan bebas melakukan apapun, aku bisa mengambil tubuh orang lain sebagai wadah kesadaranku, atau aku harus menciptakan tubuh manusia baru."

Bagi Fyrena, Aiden terasa akrab baginya, walau dia menggangap Aiden adalah seorang peniru dirinya, wajah mereka yang mirip dan suara yang sama. Tapi Fyrena bukan orang bodoh seperti ini.

Fyrena adalah iblis awal atau awal mula terciptanya seluruh alam iblis, dia diciptakan tanpa wujud apapun, sesuatu yang tidak memiliki suara, wujud fisik, bahkan jiwa.

Dia hanya melayang-layang ke banyak semesta yang begitu luas, hingga pada akhirnya, tanpa alasan yang jelas dia menjadi suatu entitas yang di beri jiwa untuk menentukan kehidupannya.

Wanita berambut putih dengan tubuh telanjang yang penuh cahaya.

Dia tersadar akan dirinya yang melihat sosok itu. Kemudian menciptakan satu suara secara ajaib tanpa hal yang jelas. Itu bukan keajaiban, melainkan suatu pemberian untuknya.

Sesuatu yang tidak ada dan berasa dari apapun yang tidak ada juga, namun di berikan kesadaran untuk berkomunikasi dengan sosok berambut putih itu.

Wanita itu tersenyum dengan lembut ketika melihat nya. Namun dia tidak tahu siapa dirinya. Sesuatu yang tidak ada sudah bisa berpikir, artinya dia di berikan jiwa dan kesadaran sekarang, hanya saja dia adalah sesuatu tanpa wujud fisik yang bisa dilihat dengan mata telanjang atau apapun.

Langit hitam di penuhi tambahan warna-warni objek angkasa yang entah apakah itu, menghiasi pemandangan.

Wanita itu menciptakan tubuh fisiknya dari sebuah api, api kecil yang melayang di kehampaan dan berwarna jingga, api kedua tercipta dengan warna merah padat, selanjutnya ada api biru yang indah, api berwarna kuning, hijau, putih, dan yang terakhir adalah hitam.

Setiap nyala api kecil yang berkobar ini melayang di sesuatu tanpa pijakan dan alas untuk menyala, kemudian setiap api-api itu di bawa bersama menjadi satu api yang besar, api dengan warna kombinasi indah tak terhingga yang membentuk tubuh seorang anak kecil.

Sesuatu yang tidak ada dijadikan sebagai ada, di beri jiwa dan kesadaran, lalu dia akan lenyap seketika untuk sementara. Hanya ketika api warna-warni itu tercipta membentuk suatu tubuh, dia menciptakan kembali kesadaran yang dia inginkan.

Tubuh anak kecil, namun bisa berkomunikasi padanya. Ruang tak terhingga yang membuka suatu titik putih pada kejauhan yang lebih kecil dari suatu titik. Terhubung dengan tangga-tangga putih berkilau yang seperti tidak berujung, namun menuju pada titik putih itu dan terhubung.

"Mulai sekarang, aku akan memberimu nama Fyrena."

"Fy-Fy...Fyrenaahhh."

"Bagus, kamu adalah anakku, ayo segera temui rumah barumu, wahai ciptaan pertamaku."

"Rumah...Rumah..."

Dengan suara anak kecil yang bisa berbicara bersamaan dengan tubuh fisik layaknya seorang anak kecil berusia enam tahun.

Wanita itu menggengam tangan kiri Fyrena dengan tangan kanannya, tubuh kecil ini tidak bisa menyamai tingginya yang setinggi seratus enam puluh sembilan sentimeter.

Kakinya yang tanpa alas kaki atau sendal apapun menyentuh setiap anak tangga dan memberi seberkas cahaya yang tersisa bagaikan jejak. Tangga suci tak berujung.

Tangan nya yang berpegangan dengan tangan kecil Fyrena membuat tubuh kecil itu melayang sambil membawa nya bersama ke langit tak terbatas di balik titik putih.

Sampai pada akhirnya, dia merawatnya dan membesarkan Fyrena layaknya anaknya. Seorang ibu yang begitu baik. Sampai Fyrena beranjak dewasa bagaikan usia dua belas tahun, dia mulai mengerti banyak hal dan tentang kata surga yang di sebutnya sebagai rumah.

Sosok wanita yang menjadi ibunya mengatakan nama nya adalah Elgine dan memberi Fyrena kekuatan tak terhingga yang di sebut Will Power. Seorang ibu yang mengajari putranya menciptakan sebuah dunia dengan Will Power

Elgine menciptakan sebuah bola layaknya bola kristal yang bercahaya dan penuh Kilauan, seperti ada begitu banyak titik yang tak terhitung di balik kilauan itu.

"Ibu, apa itu?"

Valerie bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Ini adalah sebuah dunia, dunia baru ciptaanku yang setelah kesekian kalinya, namun, ibu merasa tidak pernah melihat nya dengan sempurna, itu karena mereka tidak memiliki penghuni maupun kehidupan, kemari lah dan lihatlah."

Dia memindahkan dirinya dan Fyrena ke dalam lautan hitam tak berujung di penuhi cahaya putih seperti kuning yang benar-benar menyilaukan. Dimana dia berjalan di atas kehampaan bersama Fyrena di antara cahaya yang tak terhitung jumlahnya.

"Tempat ini adalah Curileo, atau sungai hitam yang tercipta atas kehampaan awal, dan kemudian ibu menciptakan semua cahaya kecil ini, nama mereka semua menjadi satu dan di sebut Hikari Of Light."

"Apa itu Hikari Of Light?"

"Mereka semua adalah dunia, dunia berbagai ras di bawah tempat hidup kita. Ulurkan tanganmu bersamaku, cobalah buat beberapa."

Fyrena mengulurkan tangan nya dan tercipta sebua cahaya bola Hikari yang baru, setiap satu cahaya adalah satu dunia tanpa cerita dan kehidupan yang belum terisi.

Elgine akhirnya akan memulai semuanya. Memberikan kekuatan Will Power yang tak tertandingi kepada Fyrena, sebagai ibu untuk anak pertama kesayangannya serta anak tunggal nya di surga, dia memegang kata-katanya dengan tegas, bahwa dia tidak akan menarik kembali kekuatan Will Power dari jiwa Fyrena, kekuatan yang melekat bersama jiwanya.

Will Power nya adalah kekuatan yang bisa menciptakan segalanya dan menghancurkan segalanya dalam skala besar tak tanpa batasan.

Fyrena menjadi kuat setiap harinya dan benar-benar menguasai apapun, tidak setelah dia melihat Elgine membuat sesuatu dari tanah, hal yang berbentuk tubuh manusia, tapi yang satunya agak berbeda dari yang satunya lagi.

Tubuh itu tidak sepertinya, mungkin ada kreasi baru yang di ciptakan ibunya untuk dia lihat. Dua tubuh manusia yang terbentuk dari tanah surga. Elgine tidak hanya membuat itu, ada banyak cahaya tak berujung padanya yang menciptakan beberapa mahluk suci dan dia menamainya dengan Malaikat.

Setiap malaikat di beri kesadaran sama sepertinya, tapi semua malaikat itu patuh padanya, mahluk-mahluk berambut putih dan setiap kain putih yang bagaikan kain tidak penuh.

Tanah yang terbaring bagaikan tubuh di pasir pantai yang suci kemudian di hidupkan nya dengan menuangkan setetes darah dengan kalimat "Hiduplah!" sebuah tubuh tanah yang berevolusi menjadi darah dan daging yang berubah dalam sekejap.

Mereka langsung hidup, dengan rambut mereka yang acak dan sungguh realistis, membuka mata, melihat sang pencipta di hadapan mereka. Manusia telah tercipta, dan yang satunya adalah yang membuka mata lebih dulu menatapnya dengan tatapan kosong.

Dengan itu, dia menamakan manusia yang pertama membuka mata sebagai Adam, dan yang kedua dengan tubuh sebagai pasangannya adalah Hawa.