Di hotel kota C tempat Narendra menginap, terlihat pria itu sedang berdiri di depan jendela sambil menatap pemandangan kota. Tangan satunya memegang ponsel dengan tubuh polos yang hanya mengenakan handuk putih di pinggang.
"Aishhh, kenapa dari semalam teleponku tidak diangkat? Pesan singkat pun tidak dibuka, apalagi sampai dibalas! Apa Nastya marah? Tapi ... apa alasan dia marah?"
Narendra tidak tahu, bawa semalam, dari balkon kamar ayahnya, Nastya melihat dia masuk ke dalam taksi bersama Ralin. Mungkin, itulah alasan Nastya sekarang enggan untuk menerima telepon darinya.
"Sudahlah! Mungkin dia sibuk!" Narendra segera berbalik badan, menyimpan ponselnya di atas nakas, lalu ia mengambil pakaiannya dari dalam koper dan bersiap memakainya.
Ketika sedang memakai celananya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Narendra tidak segera membukanya, ia melanjutkan memakai celana hingga selesai.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com