"Siapa yang telanjang bulat di depan Rastya?" tanya Narendra mulai serius. Ia mulai bisa menebak sesuatu.
"Apa kemarin kau marah karena hal ini?" tanya Narendra dengan serius. Ia mendekati wanita itu. "Apa benar karena hal itu?"
"Pikir saja sendiri!" jawab Nastya dengan enggan.
Ia enggan untuk menjawab pertanyaan pria itu, dan enggan untuk mendengar alasan pria itu.
"Nastya!" panggil Narendra dengan pelan. Ia menurunkan egonya dan mulai berbicara serius dengan wanita itu. "Kemarin, saat Rastya ada di dalam kamar, aku baru selesai mandi. Dia tiba-tiba mendekat, dan terus mendekat walau aku sudah menghindar. Tapi kami tidak melakukan apapun. Sungguh!"
"Jika kau marah karena hal itu, aku minta maaf. Kami sama sekali tidak melakukan apapun!" jelasnya lagi. Berharap wanita itu mengerti dan tidak lagi marah pada dirinya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com