Tuan Zapran tercengang melihat tatapan sinis istrinya, karena itu untuk pertama kalinya dia melihatnya, setaunya istrinya adalah wanita yang anggun dan lembut serta taat dalam beribadah.
Ibu Aira membelai pipi Ana yang tampak memerah dan ada sedikit bercak darah di sudut bibirnya, mungkin karena Ibu Yulia menamparnya sangat keras.
Tiba-tiba tatapan Ibu Aira menyala sinis ke arah semua orang yang ada di ruangan itu.
"Katakan kepada saya siapa yang sudah berani menampar menantu saya sampai berdarah seperti ini?". Mendengar pertanyaan Ibu nya, Alvin langsung memandang wajah Ana, dia melihat luka di sudut bibir Ana.
Seketika itu Alvin langsung merasa patah hati, dia membelai pipi Ana dengan lembut seraya bertanya,
"Sayang pipimu memerah, kamu terluka?". Ana memegang tangan Alvin dan tersenyum sambil berkata, "Aku tidak apa-apa jangan di perbesar lagi ya!". Melihat tampilan kasih sayang Alvin dan Ana, semua gadis yang di ruangan itu menatap iri.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com