Panic Time 17
Panic Time 1
****
Pagi ini gue agak kesiangan. Efek kemarin nggak bisa tidur saking senengnya, trus habis sholat shubuh gue nggak kangsung persiapan justru melanjutkan tidur dan menyetel alarm jam weaker. Seperti biasa, mepet kek ibu-ibu mau berangkat kondangan karena udah setengah tujuh sementara buku-buku gue masih berhamburan di atas meja belajar. Setelah adegan gedebag-gedebuk gak jelas, jam tujuh yang udah berdentang segera membuat gue turun.
Gue berniat melewatkan sarapan pagi dan langsung menyambar roti bakarnya Ayah tanpa rasa bersalah. Raf kayaknya sih udah berangkat, karena anak badung itu nggak kelihatan ujung hidungnya. Bisa jadi sama Sabrien, soalnya dia lagi nggak ada di samping ayah tadi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com