webnovel

eps 4 ketakutan putri

Aku selalu sendiri di sini, di atas menara, dipenjara bersama sepi dan gelap, hanya ada cahaya di jendela kecil seukuran wajah ku.

Aku hanya bisa bermain boneka kucing, yang telah aku buat dengan sihirku, walaupun hanya bisa bertahan 3 menit setiap hari, aku sudah senang karena ada yang menemani diriku.

Awalnya aku seperti kalian, bersenang-senan g dengan ayah,ibu , dan ketiga saudaraku, bermain kesana kemari, makan bersama, belajar sihir, pedang, dan juga etika kerajaan.

tapi, ketika hari ulang tahun yang ke 5, aku diculik oleh bandit, dibawa ke hutan yang penuh monster, walaupun aku bisa kabur dari mereka, tapi, aku tidak familiar dengan hutan ini, aku berlari dengan seluruh kekuatan ku, sampai akhirnya aku ada di ujungjalan atau tepatnya jurang.

Aku bersandar di bawah pohon besar di tepi jurang menangis seharian dan akhirnya aku tertidur.

Ketika aku bangun, aku melihat lelaki berlumuran darah di samping ku, aku tau itu bukan darahnya, yang mengherankan adalah ada 10 serigala mati disekitar pohon, dari peristiwa ini aku tau lelaki ini berbahaya.

Aku berdiri dan pergi dari sana tapi ada seekor serigala di depanku, mata yang haus darah dan aura kebencian ada pada serigala itu, mungkin dia mau membalas dendam atas kematian rekan-rekannya,pikirku.

"Aku tidak membunuhnya, orang itu yang melakukannya," aku menunjuk lelaki yang sedang bersandar dipohon sedang tidur.

Serigala hanya menengok sebentar dan kembali melihat ku. Tidak berhasil.

," tidak ada pilihan lain akan aku menggunakan jurusku".kataku.

Aku berlari sampai jantungku mau copot, tanpa melihat kebelakang menjauhi serigala dan lelaki misterius itu,

Belari terus sampai aku ada di tepi sungai.

" aku familiar dengan tempat ini"

ya.. aku ingat aku pernah kesini bersama keluargaku, dan seperti dugaanku, kesatria kerajaan mencariku, aku melambaikan tangan,mereka pun membawaku keistana.

Aku di dalam kereta berfikir semoga lelaki itu masih hidup sambil melihat keluar dari jendela, dan apa yang aku doakan sepertinya terkabul, aku melihat lelaki itu melihat kearah ku dan berkata" aku akan membunuhmu" dan seketika tubuh ku menggigil, air mataku mengalir, jantungku berdetak kencang seperti genderang mau perang.

Aku melihat lelaki itu mengangkat tangan nya, mengeluarkan warna gelap dari lengan kanan nya dan api di telapak tangan kanan, aku hanya melihat itu dan pingsan.

Dari peristiwa itu aku takut keluar rumah, aku mengunci dari keluarga, masyarakat.