webnovel

Bab 13 Cewek Yandere Muncul Kembali

Aku terus kepikiran dengan yang Sensei jelaskan tadi, dimulai dari Benda asing yang jatuh ke bumi, Virus TZombie, munculnya Gerbang Antar Dimensi dan muncul Makhluk Fantasy seperti Goblin, WireWolf, dan sejenis lainnya, Dan sekarang muncul Dungeon baru yang masih belum terjelajahi kedalamannya.

Dunia ini..... Dunia ini mirip seperti dunia yang dulu pernah kujelajahi, ada kemiripan dan kesamaan antara dunia yang pernah kujelajahi dengan dunia ini, apakah ini berhubungan dengan si Altina itu....? Aku masih tidak mengerti....

"Takuma- Kun... Takuma- Kun..."

Aku mulai kembali mendapatkan kesadaran ku.

"Ya..., Ada apa? Ilya- san, adakah yang bisa ku bantu?"

"Sudah waktunya pulang, hari sudah mulai sore..."

Aku melihat Jam yang menempel di tembok depan kelas, Sekarang menunjukan pukul 13:35, sudah waktunya pulang dan kembali ke rumah.

"...Takuma- Kun.... Bolehkah aku pulang bersamamu, aku masih merasa takut dengan makhluk seperti Zombie yang sensei ceritakan tadi."

"Ohh...emm... Baiklah"

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Dalam perjalanan pulang.....

Rumah kami memang sejalur dengan sekolah, jadi biasanya kami berangkat atau pulang sekolah bersama.

"Takuma- Kun, Umm... maukah kau mengantarkan ku pulang ke rumah?"

"Eh, apa gak apa?"

"Belakangan ini, aku sering memimpikan mimpi yang aneh, dan itu membuatku sangat ketakutan, seorang wanita cantik seperti Dewi terus menghantui ku ketika aku tertidur di malam hari."

Dewi..? wanita macam apa itu?.

"baiklah, aku akan mengantarkanmu sampai depan rumahmu."

"Emm... Terimakasih Takuma- Kun."

"Santay saja, Kitakan teman."

Setelah kami berjalan begitu cukup lama, akhirnya kami telah sampai di depan rumah Ilya- san.

"Ini.... rumahnya Ilya- san?."

"Ya, bagaimana?."

"Rumahmu besar....." aku mulai mengekspresikan terkejut dan wow.

"Takuma- Kun.... Bagaimana jika kau masuk dulu ke dalam, aku akan menyuguhkan mu dengan secangkir teh, pasti kau merasa haus kan?"

"emm... oke, sepertinya aku juga merasa haus, tenggorokan ku mulai mengering."

Tiba- tiba Ilya mulai mengalami kehilangan kesadaran.

"Eh... Ilya- san, apakah kau tidak apa- apa?." Aku mulai memegang tangan Ilya- san supaya tidak terjatuh ke tanah.

"Emm... Tidak apa- apa, Aku cuman merasa pusing saja."

" Benarkah kau tidak apa- apa, apakah aku perlu mengantarmu ke rumah sakit terdekat?"

"Tidak perlu Takuma- Kun." Ilya kembali mendapatkan kesadarannya, dan mulai berdiri dengan tegak.

Aku melepaskan tangan Ilya, Fwuhh... Aku merasa lega, untung saja tidak terjadi sesuatu kepada Ilya- san.

Kami berjalan dan memasuki rumah Ilyasan.

*Crack* Bunyi pintu.

Seketika aku kaget, Ilya- san mengunci pintu depan rumahnya dan terlebih lagi dia menguncinya dengan gembok yang tertempel di pintu, dia menguncinya dengan dua kali.

"Kau menguncinya meski masih siang hari?"

Ilya mulai berbicara dengan ekspresi tersenyum kepadaku.

" Yah, akhir- akhir ini kan memang berbahaya."

" Ah, ya."

Tetapi, ruangan ini sepertinya ada yang aneh, Aura disini berbeda dengan aura yang ada di luar.

Aku berjalan masuk dengan Ilya menuju ruang kamarnya, dan duduk di lantai dan meja di atasnya.

Aku melihat sekeliling kamar Ilya-san tembok kamar ini dipenuhi dengan warna pink, dan benda benda tertata rapi di dalam kamarnya.

"Sudah, berhenti melirik kesana kesini begitu!." Ilya dengan ekpresi malu.

Aku mulai melihat samping kanan ku, terdapat boneka kucing yang berwarna oranye.

"Hem? Boneka itu...?"

"Ah, itukah, ini manis, kan? Tampak seperti Takuma- Kun."

Bentar, inikan.... Boneka itu sepertinya aku pernah melihatnya...

Dan juga entah mengapa Ilya- san sekarang menjadi aneh, seperti bukan dirinya.

"Apakah kau tak apa Takuma- Kun? Kau kelihatan pucat."

"Aku tidak apa- apa."

"itu bagus, Kalau begitu aku akan menyiapkan Teh hangat terlebih dahulu."

"Baiklah."

Ilya mulai meninggalkan ruangan kamarnya dan pergi ke dapur untuk meyiapkan tehnya.

Sementara itu aku sendirian di dalam kamar ini, Aku mulai melihat sekeliling sekali lagi, dan melihat boneka yang berada di meja depanku.

aku mulai memegang boneka kucing itu, dan mulai memikirkan, sepertinya aku pernah melihat boneka ini disuatu tempat.

Ketika aku mulai memikirkan seperti itu, Ilya datang memasuki kamarnya dan membawa dua cangkir teh dengan biskuit di Piring tengahnya.

"Apa kau lama menunggu Takuma- kun, ini minumannya...."

"Eh.. Minuman, tapi Boneka ini sepertinya aku mengenalnya di suatu tempat."

"Minumlah aku yang membuatnya."

"Kalau begitu aku minum." Aku mulai mengambil gelas yang berada di meja dan mulai meminumnya.

"Ah ini enak."

" Sungguh?."

"Ya sungguh ini enak."

" Ah... Syukurlah kalau Reijii suka, aku membuatnya khusus untukmu."

Ehh .... Tunggu... Tunggu... Reijii? Bagaiman dia bisa tahu nama panggilanku? Dia biasanya memanggilku dengan sebutan Takuma dan sekarang berubah menjadi Reijii? Apakah dia Ilya yang aku kenal?

[PERINGATAN!] [PERINGATAN!] [ Saat ini Tuan Host Sedang Dalam Situasi Yang Berbahaya!]

[Minuman itu Terkandung Obat Bius Tingkat Tinggi, Sistem Sedang Memulai Pemulihan Mandiri]

Eh... Apaaaa! Obat Bius!! Yang benar saja, Siapa dia...!

[10%]

[15%]

[30%]

Aku mulai memuntahkan minuman yang sudah ditelan tadi,

[45%]

*Hueek...*

[GAGAL!]

[PERINGATAN! PERINGATAN! PEMULIHAN GAGAL!]

"Kau ....! Siapa kau...! KAU Bukanlah Ilya yang aku kenal! Siapa Kau....!"

"Ara~ Kau tidak mengingatku, Aku adalah Pacarmu Reijii- Kun Altina, aku datang untuk menemui suami tercintaku."

"Apa...! Altina?!"

Kepalaku serasa mau meledak, kepalaku mulai terasa sakit dan pusing.

kepalaku...! Kepalaku...! Argh...!

"Selamat Tidur Re-i-ji- Kun!."

Aku mulai kehilangan kesadaran ku, terjatuh kelantai, dan pingsan.