webnovel

Our Secret

Setelah kelulusan SMA, Vini dan kakak kembarnya, Vino, menerima sebuah undangan beasiswa dari sebuah kampus dengan dijanjikan fasilitas yang nyaman termasuk asrama. Namun ternyata, undangan tersebut berasal dari sebuah sekolah agen rahasia. Dan yang lebih mengherankan, tidak lebih dari lima belas orang yang dipilih untuk masuk ke sana.

Reenxie · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
14 Chs

Pembagian Tim

Pagi-pagi sekali seluruh anggota baru diwajibkan untuk bangun dan berkumpul di lapangan. Semua terlihat masih sedikit mengantuk, dan berwajah bantal. Matahari masih belum terlihat, langit masih sedikit gelap, udarapun terasa cukup dingin membuat semuanya memeluk tubuh masing-masing meski sudah mengenakan jaket.

Beberapa menit yang lalu mereka dibangunkan secara paksa menggunakan alarm kebakaran. Memang sudah diberitahukan dari awal bahwa jika alarm berbunyi maka mereka wajib segera berkumpul di lapangan.

"Aku masih mengantuk," Keluh Jessy sambil bersandar di bahu Jo.

"Akupun begitu," Vini mengusap matanya beberapa kali, berharap rasa kantuknya hilang.

Semua terlihat saling mengobrol, hingga saat Harry datang.

"Pagi semua!" Sapa Harry.

"Pagi!"

"Saya tahu sebagian besar dari kalian semua masih mengantuk, terlihat dari wajah kalian. Tapi sebagai agen rahasia, kalian harus dilatih agar siap terjaga di jam berapapun saat dalam sebuah misi."

Tidak hanya Harry, ditengah penjelasan, Daffin salah satu anggota tim Harry ikut bergabung.

"Pagi ini kalian cukup berlari memutari lapangan ini beberapa kali. Kemudian dilanjut dengan berjalan jongkok serta merangkak. Lakukan sesuai perintah dari saya."

Setelah memberi aba-aba, Harry meniup peluit yang dibawanya, olahraga pagi pun dimulai. Semuanya segera melaksanakan perintah yang diberikan oleh Harry.

Mengelilingi lapangan yang cukup luas, lumayan melelahkan bagi mereka terutama Vini yang memang tidak dalam mood untuk berolah raga. Meski dirinya seorang atlet saat sekolah, namun jika sedang tidak berniat olahraga maka akan cepat merasa lelah.

Baru putaran ketiga, Vini merasa nafasnya tidak kuat.

"Mau digendong?" Goda Liam yang mendadak muncul di sampingnya, terlihat belum merasa lelah sedikitpun.

"Diem deh!" Ketus Vini, "Lari sendiri sana! Jangan ganggu-ganggu!" Vini mempercepat larinya agar mendahului Liam, namun sia-sia karena saat ini tenaga Liam terlihat lebih banyak darinya.

"Kalau mau pingsan, kabarin ya, aku siap gotong kok," Liam mengerling sekilas kemudian meninggalkan Vini yang sudah memasang wajah jengkel.

Arsha dan Jessy yang berlari di belakang Vini, menahan tawa mereka saat melihat Vini digoda oleh Liam.

Acara lari dilanjut dengan jalan jongkok dan terakhir merangkak seperti ucapan Harry.

Saat merangkak di dekat Harry, Vini berhenti dan berbaring di rumput dengan posisi wajah menghadap ke bawah, "Kak, aku butuh nafas buatan!" Keluh Vini.

"Kamu udah ngga kuat?" Tanya Daffin yang berdiri di dekat Harry.

Vini menggeleng tanpa menoleh, "Aku menyerah ya kak," Mohon Vini.

Harry dan Daffin saling melempar senyuman, Daffin membantu Vini berdiri, "Ya sudah, kamu boleh istirahat," Ucap Harry.

Yang lain masih melakukan olah raga meski satu persatu terlihat tumbang menyusul Vini.

"Olah raga paginya sudah cukup, kalian bisa kembali ke kamar kalian, siap-siap lalu sarapan dan masuk ke dalam kelas, paham?!" Ucap Harry dengan suara cukup keras.

"Paham kak!"

Semua membubarkan diri.

•••

Seluruh calon agen baru sudah berada di dalam kelas begitu acara sarapan mereka beres.

Kelas pagi ini dipimpin oleh Gavin, kapten dari tim Bravo.

"Selamat pagi, kalian masih ingat saya?" Tanya Gavin.

"Kak Gavin, kapten tim Bravo!" Jawab Arsha.

Gavin tersenyum, "Benar, terima kasih sudah mengingat. Oke, jadi pertama saya mau mengucapkan selamat datang kepada kalian para terpilih untuk masuk ke dalam agensi ini, selamat bergabung sebagai keluarga besar, saya harap kita dapat terus bekerja sama kedepannya."

"Di sini saya mau kasih sedikit pesan, mungkin pelatihan yang kalian terima nantinya cukup berat karena di lapangan akan jauh lebih berat, namun tidak perlu khawatir karena kami para tim Alpha dan Bravo dapat kalian jadikan kakak atau sahabat jika di luar dari tugas misi, kami tidak akan melatih dengan tega karena kamipun percaya kalian semua sudah memiliki potensi tanpa perlu kami dorong terlalu kuat." Jelas Gavin panjang lebar.

Gavin melanjutkan penjelasannya sebentar hingga masuk ke dalam inti pertemuan pagi ini.

"Hal utama yang mau saya sampaikan pagi ini, tim kalian sudah terbentuk. Mungkin kalian sudah mendengar bahwa kalian akan dibagi ke dalam dua tim yaitu Charlie dan Delta. Penyusunannya ternyata lebih cepat sehingga saat ini saya bisa membagi tim kalian beserta kode nama masing-masing."

Gavin membuka sebuah map yang sepertinya sudah ia letakkan di sana sejak dirinya masuk ke dalam kelas. Gavin mengambil selembar kertas yang diletakkan di dalam map.

"Sekarang, ditangan saya sudah ada data pembagian tim kalian."

Gavin mulai membaca kertas di tangannya, "Untuk yang pertama, saya akan menyebutkan para anggota tim Delta lebih dulu baru ke tim Charlie."

"Kapten dari tim Delta adalah Davini."

Seisi kelas menatap bersamaan ke arah Vini membuat Vini sedikit salah tingkah.

"Kami yakin kamu dapat menjadi kapten berdasarkan data yang kami peroleh."

Vini memanyunkan sekilas bibirnya.

"Kemudian ini dia anggotanya, yang pertama ada Davino."

Vini tersenyum sumringah tanpa menoleh pada Vino karena dirinya dapat berada dalam tim yang sama dengan sang kakak."

"Kedua, William."

Senyum Vini menghilang mendengar nama yang tidak disukainya masuk ke dalam timnya. Vini menoleh sejenak pada Liam, dan terlihat cowok itu sedang tersenyum padanya membuat Vini sebal dan kembali membuang tatapannya ke arah depan kelas.

"Ketiga, Arsha. Kemudian Deon dan Barra."

Vini merasa setidaknya dirinya memiliki teman lain yang ia harapkan ada dalam timnya.

"Selanjutnya saya akan menyebutkan kode nama tim Delta, dengarkan baik-baik agar tidak keliru. Kode nama kalian yaitu: Davini [Dove]; Davino [Shark]; William [Eagle]; Arsha [Dolpin]; Deon [Tiger]; Barra [Snake]."

Vini menatap ke arah rekan-rekannya yang lain, terkecuali Liam. Rekan-rekan yang nantinya akan bekerja sama dengannya dalam satu tim.

"Untuk tim Delta, siapa yang mau menjadi analisis, akan ditentukan nanti. Ingat, kapten tim kalian adalah Davini dan untuk wakilnya adalah William."

Vini mendelik terkejut akan apa yang dikatakan Gavin. Dirinya ingin protes namun ucapan Gavin membuatnya mengurungkan niat,

"Keputusan ini sudah final, tidak ada yang boleh mengubah terkecuali dalam kondisi tertentu."

Akhirnya Vini hanya bisa diam menerima.

"Yang tidak disebutkan namanya akan menjadi tim Charlie. Kapten dari tim Charlie yaitu Alden, dan wakilnya adalah Jo.

Kode nama kalian: Alden [Aries]; Jo [Lyra]; Jessy [Virgo]; Gian [Orion]; Seth [Lupus]; Azka [Draco]."

"Setelah kelas ini, kalian bisa berkumpul dengan tim masing-masing, seringlah bersama agar lebih mengenal satu sama lain. Namun kalian juga bisa membaur dengan tim lain karena pastinya akan ada misi di mana keempat tim akan bekerja sama nanti. Kalian juga bisa membicarakan siapa yang berminat bekerja di balik layar sebagai analisis, atau sebagai medis."

"ID Card kalian akan kalian terima satu minggu dari sekarang. Itu saja untuk kelas hari ini, selamat pagi." Gavin berjalan meninggalkan kelas menandakan kelas pagi ini sudah selesai.

•••