Ya, setidaknya menjadi satpam atau apa tak masalah lah. Namanya juga pertama menetap. Aku tidak mau menggantungkan hidupku terus-menerus ke Natta, atau nanti lama-lama uangku yang menggunung akan habis karena tidak ada pemasukan. Namun sangking cemasnya Natta dia seperti sudah masuk ruang operasi, aku pun menemaninya terus hingga tak bisa kemana-mana.
Natta kadang cerita soal part yang membuatnya trauma, kadang mengungkit masa-masa dia mendapatkan mimpi buruk, atau menggigil betulan karena terserang halusinasi. Dia pun kupeluk, kalau sudah terhantam emosi tidak jelas. Natta biasanya tidur di pangkuanku kalau sudah bisa tenang.
"Mas ... Mas ...."
Dia sering menyebutku di dalam anxiety yang berkelanjutan.
"Iya, Dek. Astaga ... bangun dulu, Mas kan ada di sini. Coba buka matanya sebentar?"
"Mas Alex, hnngh—Mas ...."
"Adek ...." Kugosok-gosok tangannya yang kaku. "Ayo dong ah. Shhh ... Mas tidak kemana-mana loh. Masih sama kamu ini ... Adek ...."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com