webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
108 Chs

Chapter 31 - Jual-Beli

Sesuatu yang dikeluarkan Lepus adalah buah hijau dengan pola berulir timbul!

""Buah Iblis!?""

Lepus tersenyum melihat reaksi mereka.

"Benar. Aku ingin menjual ini."

Setelah sedikit menenangkan diri, Alain bertanya pada Lepus.

"Kenapa tidak kalian makan sendiri saja buah ini?"

"Kami tak membutuhkannya."

Alain sedikit mengernyit mendengar jawaban Lepus.

".... Kau serius?"

"Ya."

"Hmm.... Baiklah. Sebentar."

Kemudian Alain meninggalkan ruangan.

Beberapa lama kemudian, Alain kembali.

"Aku baru saja menghubungi koneksiku. Dia bisa mengusahakan mendapatkan 2 cabang Pohon Adam ukuran 60 meter. Harga yang dia minta adalah 350 juta Beri termasuk pengiriman dan sebagainya. Setelah aku memberitahu kau ingin menjual buah iblis, dia mau menawarkan harga untuk buah iblis itu ditambah 100 juta Beri. Bagaimana?"

Mendengar ini, Lepus berpikir dalam.

(Hmm.... Harga yang diminta 350 juta Beri. Jika ditukarkan dengan buah iblis, hanya perlu menambah uang 100 juta Beri. Berarti harga untuk buah iblis itu, 250 juta Beri. .... Untuk tipe Zoan herbivora biasa, aku rasa itu tidak rugi.)

Beberapa lama kemudian, Lepus pun akhirnya memutuskan.

"Baiklah.... Aku mau tukarkan dengan buah iblis ini ditambah 100 juta. Tapi kami, masih harus mengumpulkan 100 juta itu. Tidak masalah?"

"Itu tidak masalah. Kalian bisa mengumpulkan uangnya dulu."

"Apa koneksimu bisa dipercaya?"

Alain sedikit tertawa mendengar pertanyaan Lepus.

"Hahaha.... Meskipun jujur koneksiku dari pasar gelap, mereka bisa dipercaya. Karena pasar seperti apapun, kalau tidak ada kepercayaan takkan ada pelanggan."

Lepus pun mengangguk.

"Baiklah."

Kemudian Alain meninggalkan ruangan lagi.

Beberapa lama kemudian, Alain kembali ke ruangan.

"Aku sudah sampaikan pilihanmu ke koneksiku. Dia mengatakan bahwa akan membutuhkan beberapa tahun, paling cepat sekitar 3 tahun untuk mendapatkan Kayu Adam dan mengirimkannya ke sini. Jadi, dalam 3 tahun ini, kalian harus berusaha mengumpulkan 100 juta ditambah buah iblis itu. Pembayaran akan dilakukan saat Kayu Adam pesanan kalian sudah sampai di sini."

Lepus mengangguk.

"Aku mengerti."

~~~

Beberapa lama kemudian, Lepus bertanya pada Alain.

"Apa Tuan Boggart punya koneksi dengan broker informasi?"

"Broker informasi?"

"Benar."

"Kenapa kau bertanya soal itu?"

"Tentu saja karena kami butuh. Lagipula kami harus mengumpulkan 100 juta Beri, kan?"

"Itu.... Baiklah. Sebentar."

Kemudian Alain berkata pada Loris.

"Panggilkan kakak iparmu ke sini."

"Baik."

Loris kemudian pergi meninggalkan ruangan.

Beberapa lama kemudian, Loris kembali ke ruangan bersama seorang pria dan wanita yang menggendong bayi.

Setelah masuk ruangan, pria yang dibawa Loris bicara dengan suara lantang.

"Ayah! Kudengar kau memanggil istriku? Ada apa?"

Alain mengernyit mendengar suara lantang pria yang sepertinya adalah juga putranya.

"Berisik kau, Boris."

Kemudian wanita yang sepertinya adalah istri Boris bicara.

"Ayah, ada apa memanggilku? Tidak biasanya...."

"Ya. Ada orang yang butuh bantuanmu."

"Bantuanku? Bantuan apa?"

"Mereka butuh broker informasi."

Kemudian Alain memperkenalkan Boris dan istrinya pada Lepus.

"Tuan Rex, ini putra sulung ku, Boris, dan istrinya, Gillian. Gillian, tuan ini yang membutuhkan bantuanmu."

Kemudian Lepus bersalaman dengan Gillian.

"Halo, Gillian-san. Namaku Rex Lepus. Senang bertemu denganmu."

"Halo, Tuan Rex. Senang bertemu denganmu juga."

Kemudian mereka mulai membicarakan topik utama kali ini.

"Jadi, Tuan Rex membutuhkan broker informasi?"

"Benar."

"Boleh aku tanya untuk apa?"

"Aku ingin beli informasi tentang bajak laut."

"Bajak laut? Untuk apa?"

Kemudian Lepus menjawab dengan sedikit menyeringai.

".... Merampok mereka."

Mendengar jawaban Lepus, Gillian dan lainnya dari keluarga Boggart tercengang.

""""Merampok!?""""

"Benar."

Kemudian Boris tertawa lantang dan menanggapi.

"Bahahahahaha!! Baru ini aku dengar ada orang yang ingin merampok bajak laut! Nyalimu besar juga, bung!"

Lepus dengan santai merespon.

"Yah, aku sendiri sebenarnya bajak laut. Jadi ini kompetisi saja. Yang kuat yang bertahan."

Mendengar respon santai Lepus, keluarga Boggart cukup terkejut dengan sikapnya.

Boris kemudian bertanya.

"Kau sendiri juga bajak laut?"

"Benar. Ini posterku."

Lepus kemudian mengeluarkan dan menunjukkan poster buronannya.

Melihat poster buronan Lepus, mereka kembali terkejut.

""""20 juta Beri!?""""

"Benar. Itulah kenapa kami datang ke sini untuk memesan kapal. Karena kami belum punya."

Kemudian mereka sedikit terdiam hingga Boris kembali bicara.

"Hmm.... Kau tampak masih muda tapi Bounty-mu sudah setinggi ini. Tapi aku tak pernah dengar nama Rex Lepus di West Blue ini. Seharusnya untuk Bounty 20 juta, meskipun bukan yang tertinggi tapi paling tidak pernah terdengar."

"Oh.... Aku bukan dari West Blue. Tapi dari North Blue. Poster bounty ini juga dirilis di sana beberapa tahun lalu. .... Jangan tanya bagaimana aku bisa sampai ke West Blue."

"Jadi begitu! Pantas saja tak pernah terdengar!"

"Baiklah, kembali ke topik. Gillian-san, apa kau bisa membantu?"

".... Bisa. Tapi jangan beritahu mereka kalau aku yang merekomendasikan kalian."

"Tidak masalah."

Gillian kemudian memberikan informasi tentang broker itu kepada Lepus.

Setelah semuanya selesai, Lepus dan para gadisnya pergi.

Lepus menjual buah iblis itu karena gadis-gadisnya tak mau jadi kerbau.

Sang buah iblis pun menangis meratapi kekecewaannya.

"Malangnya diriku..... Hiks....."

rtlps_360creators' thoughts