Hari sudah malam, matahari sudah istirahat untuk bersinar lagi besok pagi. Niat hati pulang dari salon ingin masak, tetapi keinginan Ayu itu harus terpending karena Reva sangat rewel. Jika dihitung, sudah dua minggu lebih Ayu membawa Reva jauh-jauh dari Sean. Tentu saja hal itu Ayu lakukan agar anaknya tetap waras, agar anaknya tidak gila karena ditekan semua pihak.
Selain itu, tentu ada hal yang belum bisa Ayu bagi kepada putrinya. Untuk hal itu biarkan saja waktu yang menjawab.
"Apa masih sakit?"
"Sakit kalau Ibu berhenti mengusap. Ibu mau tau kenapa? Cucu Ibu marah! Dia itu mau ke mall, tapi malah dipaksa pulang."
Lagi-lagi perkara mall. Ayu menghela napas, dengan sabar dia duduk kembali sambil mengusap perut buncit di depannya. Di dalam perut anaknya benar-benar ada bayi, ada janin berkembang yang sebentar lagi lahir. Sampai detik ini Ayu tidak menyangka, karena yang ada di dalam otaknya dia akan datang ke acara wisuda Reva, buka menemaninya lahiran secepat ini.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com