webnovel

Morning Date

Keesokan paginya Rayi sudah menunggu didepan rumah Luna , sampai membuat Nakula yang hendak lari pagi kaget .

" mau subuhan dirumah loe , jam segini udah datang ?" tanya Nakula , sambil melihat Rayi dari atas kebawah karena Rayi tidak memakai baju kantor .

" emang belum pada subuhan ?" tanya Rayi polos ,

" mau kemana ?" tanya Nakula lagi sambil memakai sepatunya

" mau jalan - jalan kak " kata Rayi sambil senyum - senyum

" mentang - mentang bos , bisa libur kapan aja " sindir Nakula

" salah lagi , gue selalu salah deh " kata Rayi pasrah

" masuk aja , Luna masih tidur tuh " suruh Nakula ,

" permisi ya kak " kata Rayi ijin masuk ke dalam rumah . Nakula segera berjalan kearah gerbang , dan dilihatnya motor sport Rayi yang sudah terparkir di depan .

" dasar bocah " kata Nakula kemudian memulai lari pagi nya meninggalkan rumahnya .

" pagi bunda ,,," sapa Rayi yang menghampiri bunda yang sedang memasak ,

" kok tumben pagi " kata bunda kaget melihat kedatangan Rayi ,

" iya bunda mau ngajak Luna pergi , boleh kan bunda ?" tanya Rayi

" terus kerjanya libur ?" tanya bunda ,

" iya bunda udah aku ijinin kok " kata Rayi malu - malu

" ow iya lupa , kamu kan bos nya " kata bunda tertawa , " tapi Luna masih tidur , kamu bangunin aja " lanjut bunda

" iya bunda makasih ya bunda , Rayi bangunin Luna dulu " pamit Rayi berjalan kearah kamar Luna .

Rayi dengan perlahan membuka pintu kamar Luna , dan menutupnya perlahan takut Luna terbangun . Dilihatnya Luna masih terlelap tidur . Dengan perlahan Rayi tidur di samping Luna memeluk Luna dari belakang . Mencium rambut Luna berkali - kali . Luna mengerjapkan mata dan menyadari dia mencium aroma tubuh Rayi , Luna membalikkan badan menghadap Rayi kemudian memeluk erat Rayi .

" tumben pagi - pagi udah datang ?" tanya Luna dengan suara khas bangun tidur ,

" kangen sama kamu " kata Rayi mencium kening Luna .

" hemm " Luna mendongakkan kepala menatap Rayi , dan Rayi segera mencium lembut bibir Luna .

" buruan mandi ,, " ajak Rayi saat melepas ciumannya ,

" ga mau masih jam berapa ini Bee " Luna bersembunyi dalam pelukan Rayi ,

" buruan mandi , keburu kak Nakula datang nanti aku kena marah kalo lama - lama dikamar " Rayi mengusap lembut rambut Luna .

" sayang ini masih jam 6 pagi , mau kemana?" Luna masih enggan membuka matanya .

" buruan " Rayi mencium kening Luna , dan kemudian dia bangun dari tidurnya .

" ga mau ah , masih pagi banget " renggek Luna yang sembunyi di dalam selimut

" Bie ,,,, " Rayi langsung menggendong Luna , agar Luna segera bangun , dengan malas Luna turun dari gendongan Rayi dan berjalan kearah kamar mandi . Setelah itu Rayi segera keluar dari kamar Luna dan duduk di ruang keluarga sambil melihat tv .

" pagi amat " tegur Sadewa yang baru pulang , Rayi hanya menjawab dengan senyuman . Tak beberapa lama Nakula pum datang , dia nampak heran melihat Rayi duduk santai di rumahnya .

" bunda , nih anak orang ngapain pagi - pagi udah main kerumah kita sih " teriak Nakula saat berjalan didepan Rayi

" resek loe kak " gerutu Rayi ,

" belum dikasih makan kali sama bunda " Sadewa menimpali , Rayi hanya bisa pasrah di goda oleh kedua kakak Luna

" dia mau pamer motor Wa " goda Nakula ,

" oh yang di depan itu " Sadewa mulai antusias

" ahh , mahalan juga motornya kak Dewa " elak Rayi .

" udah kalian itu , pagi - pagi udah berisik aja " bunda dari arah dapur , membuat ketiga laki - laki itu terdiam .

Sambil tersenyum Sadewa berjalan kearah kamar atas , sedangkan Nakula duduk tak jauh dari Rayi .

" mau kemana pagi - pagi " tanya Nakula yang lebih mirip interogasi

" ngeDate lah kak " kata Rayi gugup

" jangan dibikin nangis adek gue " seru Nakula sambil menyeruput teh nya , Rayi sontak menoleh ke Nakula . Dia menelan ludah takut kena pukul lagi .

" ga berani lah kak " kata Rayi takut ,

" kalo adek gue sampek nangis lagi awas loe " gertak Nakula , Rayi hanya dapat menunduk .

" iya kak , kemaren Luna emang habis nangis gara - gara gue marahin " kata Rayi polos ,

" kenapa loe marahin adek gue " Nakula berubah jadi garang

" dia ketemuan lagi sama Oldiet " kata Rayi ragu ,

" hemb , ya wajar lah kalo loe marah " kata Nakula melunak kemudian bermain ponsel ,

" bener kan kak , ga salah gue marah ?" tanya Rayi membenarkan ,

" tapi kamu marah nya didepan banyak orang , kan aku malu " cletuk Luna yang tiba - tiba ada dibelakang Rayi .

" ya kamu ngobrolnya sama Oldiet pake menye - menye " Rayi tak mau kalah .

" aku ga pake menye - menye " Luna pun tak mau kalah

" terus ngapain ga to the point nolak " ujar Rayi

" aku mau nolak kamu udah teriak duluan " amuk Luna ,

" udah putus aja dah " sela Nakula , membuat Luna dan Rayi spontan melihat Nakula dan Sadewa yang seru melihat mereka berantem .

" ya jangan dong " kata Rayi segera memegang tangan Luna ,

" lepas ga tuh tangan " Nakula melempar bantal pada tangan Rayi dan Luna . Sadewa tertawa senang .

" mau kemana tumben bajunya ga matching banget ?" tanya Sadewa saat melihat Luna mengenakan baju kantor , sedangkan Rayi memakai baju terlampau santai . Rayi mengenakan celana jeans kaos dan casual jaket berwarna hitam . Luna dan Rayi pun saling berpandangan .

" kamu mau kemana Bee pake baju gitu ?" tanya Luna heran melihat penampilan Rayi ,

" aku lupa bilang , kita libur hari ini . Kamu ganti baju casual aja deh " jelas Rayi

" really ?" tanya Luna girang ,

" iya buruan " kata Rayi , dan dengan secepat kilat Luna berlari ke kamarnya .

" ah , kemaren loe marah - marahin . Sekarang loe manja - manja " sindir Nakula .

" salah lagi gue " kata Rayi pasrah .

" bukan loe yang salah , dia aja yang terlalu lama ga punya pacar " goda Sadewa

" sialan loe " Nakula menendang Sadewa " mentang - mentang udah mau nikah loe ya " amuk Nakula . Tawa Sadewa dan Rayi pecah .

" aduh aduh , bunda yang dengerin dari dapur kayak denger orang sekampung lagi berantem ya " komentar bunda sambil menyiapkan makanan .

" nih anak bunda habis dibuat nangis nih sama dia " Nakula mengadu kayak anak kecil ,

" oh ya " bunda berhenti dari kegiatannya , dan berjalan kearah Rayi untuk duduk disebelahnya . Rayi nampak gugup

" kalo Luna salah kamu harus tegur ya nak . Dia besar tanpa sosok ayah yang jadi dia selalu dimanja . Bunda ga akan marah kalo Rayi negur Luna , teguran halus , teguran keras , kalo masih bebal diemin dia pasti dia akan ngerti . Tapi bunda minta jangan mukul ya nak ,," kata bunda panjang lebar

" dia mana berani mukul Luna bunda , lihat Luna nangis aja udah langsung lari nyariin sampai berjam - jam " celetuk Luna tiba - tiba , Rayi hanya bisa tersenyum mendengar itu . Karena buat Rayi tangisan Luna ada siksaan buat dia .

" ya udah sarapan dulu yuk " ajak bunda . Semua pun segera mengikuti bunda ke ruang makan .