webnovel

Kesabaran

Oldiet sudah stanby didepan rumah Luna , membuat kaget Yudistira yang keluar dari rumah .

" kak Yudis " sapa Oldiet saat melihat Yudistira

" ini Oldiet ya " Yudistira mencoba mengingat - ingat

" iya kak " Oldiet membetulkan

" kok tumben ? " tanya Yudistira

" iya mau nganterin Luna kerja kak " jawab Oldiet ,

" ow " Yudistira mengangguk menegerti " masuk aja Luna pasti masih makan " lanjut Yudistira sambil masuk kedalam mobilnya

" iya kak " balas Oldiet

" duluan ya " Yudistira segera melajukan mobilnya .

Oldiet hendak berjalan kearah rumah Luna ketika Sadewa keluar rumah ,

" kak Nakula mau berangkat olahraga ya ?" tanya Oldiet , Sadewa hanya berbalik menunjukan nama nya di baju nya , membuat Oldiet tersenyum malu karena salah orang .

Tanpa basa - basi Sadewa segera pergi dengan sepedanya , meninggalkan Oldiet yang yang urung masuk memanggil Luna .

" ini nih salah satu alasan kenapa gue ga mau pamit sama kamu Lun , kakak kamu garang - garang " batin Oldiet .

" udah lama " kata Luna yang keluar dari rumah ,

" lumayan lah " Oldiet melihat jam ditangannya

" ok ayo berangkat " kata Luna nyelonong masuk ke mobil Oldiet .

Oldiet segera menyusul Luna masuk kedalam mobil , dan segera melajukan mobilnya .

**

Oldiet sudah bersiap - siap membukakan pintu mobil untuk Luna , tetapi Luna sudah keluar terlebih dahulu .

" nanti aku jemput lagi ya " kata Oldiet saat Luna hendak pergi

"ga usah nanti aku ada janji " tolak Luna buru - buru

" ya udah kalo gitu , bye Lun " Oldiet melambaikan tangan pada Luna yang sudah berjalan masuk kearah kantornya .

Luna celingukan mencari - cari keberadaan Rayi , namun tak nampak juga . Dia segera berjalan kearah lift , namun langkahnya terhenti saat melihat Rayi sedang menunggunya didepan lift . Dan saat Rayi melihat Luna , Rayi segera melambai dengan senyum manis terkembang di bibirnya .

Ingin rasanya Luna berlali lalu memeluknya , namun mengingat kejadian itu Luna mencoba sangat keras untuk menahan . Luna memperlambat langkahnya , tapi dengan sabar Rayi menunggu Luna sambil senyumnya terus merekah .

" kenapa ga minta jemput aku aja kalo kakak kamu ga bisa anter ? " kata Rayi saat Luna sudah berdiri disampingnya ,

"hemb" Luna hanya bedehem tanpa menjawab perkataan Rayi

" nanti siang makan bareng yuk , ada yang mau aku omongin " ujar Rayi , Luna tersentak kaget sesaat melihat Rayi kemudian dia membuang muka .

" maaf nanti ada janji " putus Luna asal

" kemana aku anterin ya " Rayi tak mau putus asa

" ga makasi " kata Luna sambil masuk kedalam lift yang terbuka , buru - buru Rayi mengikuti Luna .

" kok hp nya ga dibawa pulang " Rayi mencoba bertanya

" ow itu dari kamu " cibir Luna

" iya kata Roy hp kamu rusak " jelas Rayi

" makasi aku bisa beli hp sendiri pake uang aku " emosi Luna

" iya aku tau , aku beliin buat hadiah " kata Rayi , Luna menatap Rayi dalam - dalam dia ingin sekali marah karena Rayi memberikan hadiah karen dia sudah tidur dengannya . Tapi Luna menahan sekuat tenaga sebelum dia melampiaskan emosinya . Luna segera membuang muka , alhasil Rayi lagi - lagi menemukan jalan buntu .

Setelah pintu lift terbuka buru - buru Luna meninggalkan Rayi yang terlihat frustasi .