webnovel

Jane?

***

Kantor YG Ent.

Bobby berbaring kelelahan setelah latihannya yang luar binasa dari pagi untuk persiapan international tour iKon tahun ini.

Bobby mengecek smartphone nya untuk melihat apakah Jane membalas pesannya atau tidak, dan memang benar Jane keras kepala itu tidak membalas pesannya, sialan pikir Bobby.

Bobby baru akan menekan tombol hijau untuk melakukan panggilan kenomor Jane namun suara DK mengurungkan niatnya untuk menelpon sang pujaan hati.

"Hyung, apa kau akan makan siang bersama kami?"

"A—" belum sempat menjawab kalimatnya dipotong cepat oleh Jinhwan "Ayolah B! Sudah satu minggu ini kau tidak makan siang bersama kami, ka—"

"Biarkan saja jika dia tidak mau, mungkin dia mempunyai rencana lain dengan kekasihnya" suara B.I terkesan dingin, ya akhir-akhir ini B.I cenderung bersikap dingin jika ada sesuatu yang menyangkut dengan Jane.

"Ahh apa Daddy kita akan makan siang dengan Mommy Jane?" Kali ini June yang bersuara dan langsung ditanggapi anggukan setuju dari Chan.

"Nope, Aku akan makan siang bersama kalian hari ini, tapi aku akan keruangan Jane sebentar" Bobby beranjak dari tempatnya menuju pintu keluar dan langsung menuju ruangan Jane.

Dapat dilihat didepan ruangan Jane, ada Lin yang sepertinya sibuk dengan benda persegi didepannya.

"Yoo! Siang Lin" Bobby menyapa Lin santai.

"Ah siang B" balas Lin yang masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya dan Bobby berlalu dengan amat sangat santainya melewati Lin.

'Bobby?'

'Ah sialan! Itu Bobby!'

Saat Bobby sudah akan membuka pintu ruangan Jane, Lin malah menahan pintu dan langsung berdiri menghalangi di depan pintu ruangan Jane.

"Kau kenapa? Menyingkir sekarang, aku ingin menemui Jane" Bobby jengkel sialan pikirnya, kenapa Lin harus kumat seperti ini.

"Hmm, kau tidak boleh masuk sekarang" jawab Lin mencoba santai.

"Kenapa?"

"Sedang ada tamu didalam"

"Tamu? Siapa?"

"...."

"Aku tanya siapa didalam? Kau berbohong'kan?" Bobby memicingkan matanya yang sudah sipit.

"Tidak!! Ada tamu Jane didalam!" Balas Lin mencoba meyakinkan Bobby, padahal Bobby tahu benar Lin sedang berbohong sekarang, Bobby itu pandai membaca gerak-gerik seseorang.

"Benarkah?"

"Benar!"

"Aku akan berdoa untukmu jika kau berbohong padaku maka kau akan mati mengenaskan, ditabrak mobil dengan bagian isi kepala mu keluar, otak yang berserakan dan wa—"

"Hentikan B!!!" Baiklah Lin tidak tahan jika harus disiksa dengan percakapan seperti ini, pertama karena dia adalah orang yang cukup religius dan kedua dia tidak menyukai hal-hal mengerikan seperti itu!

"Hmm didalam emm..." Lin terus bergumam emm emmm emmm dan itu membuat Bobby benar-benar kehabisan rasa sabar nya, sepulang ini Bobby akan membeli sabar, stocknya sudah habis karena tingkah Lin yang benar-benar menguras tenaga dan pikiran siang ini. Apalagi ia sedang lapar sekarang, Lin harus berhati-hati Bobby sedang dalam mood yang buruk sekarang, bisa-bisa dia yang akan menjadi santapannya-Bobby.

"Menyingkir sekarang"

"Tidak bisa! Kau tidak boleh masuk! Kau ak—"

"Jangan membuatku kesal"

"Bobby kumohon! Kembalilah setelah makan siang!" Bobby semakin curiga, 'kumohon?' Apa yang sebenarnya Lin sembunyikan didalam? Apa ini benar-benar penting?

"Baiklah jika itu memang tamu penting Jane aku tidak akan masuk..." Lin menarik nafas lega "... tapi aku akan mengintip sedikit, aku belum melihat Jane hari ini" lanjut Bobby membuat Lin kembali kesal.

"Astaga! Kenapa kau begitu sulit untuk mengerti bahasa manusia!"

"Aku hanya ingin melihat sedikit saja, jika dia memang sibuk maka aku akan pergi sekarang" balas Bobby santai.

"Mati saja kau B! Si—"

'RING'

Ponsel Bobby berbunyi dan hal itu membuat kalimat maki memaki Lin terhenti.

Bobby merogoh sakunya, dilihatnya itu panggilan dari DK, baiklah Bobby sepertinya sudah ditunggu oleh teman-temannya untuk makan siang sekarang.

"Halo"

"....."

"Baiklah, aku kesana sekarang"

Panggilan langsung terputus, benar-benar sialan Lin ini pikirnya, ia sudah membuang waktu 20 menit dihidupnya karena bercakap dengan Lin biadap ini.

"Ah, kurasa temanmu sudah menunggumu kan? Kau pergi saja sekarang"

"Sialan" umpat Bobby yang langsung berbalik pergi tanpa memperdulikan Lin, ia benar-benar kesal sekarang.

Bobby melesat menuju tempat teman-temannya menunggunya, setelah Bobby tiba mereka langsung menuju tempat makan favorite mereka.

.

..

Cukup lama mereka keluar untuk istirahat makan, mungkin sekitar satu jam setengah atau lebih.

Setelah selesai mereka kembali ke tempat asal muasal terciptanya mereka menjadi bintang alias kantor agency-nya haha~

Baru akan berjalan kearah lift namun ahh mereka berpapasan dengan sang senior.

"Hyung" ucap mereka serempak khas menunduk sedikit ketika melihat Seunghoon didepan mereka.

"Apa kabar?" Tanya Seunghoon basa basi karena cukup lama tidak bertemu, mungkin sekitar hampir satu bulan lamanya.

"Semuanya baik hyung..." B.I dengan ciri khas mata hampir tenggelam karena tersenyum "Bagaimana dengan hyung sendiri? Kemana yang lainnya? Apa hyung sendirian?"

"Aku juga baik, mereka ada disana" Seunghoon mengangkat jemari telunjuknya kearah kanan belakangnya dan benar saja ada Jinwoo dan Seungyoon disana keluar dari salah satu ruangan dan sekarang sedang berjalan kearah mereka.

"Hyung, kapan kau sampai disini? Bukannya semalam kau masih di Manila?" Kali ini Jinhwan yang berbicara.

"Semalam kami sampai dan pagi ini kami sudah disuruh untuk datang"

"Ah, pasti sangat melelahkan" balas Jinhwan.

"Yoo B!" ucap Seungyoon yang baru tiba dan langsung memberikan tos ala lelaki sejati.

"Dimana Mino hyung?" Ucap Bobby.

"Hei! Kenapa kau mencari yang tidak ada? Menyebalkan sekali" semua orang tertawa termasuk Bobby, ia mencari Mino hyung-nya karena mereka berdua memang cukup dekat. Kumpulan makhluk tampan dimuka bumi.

"Mino sedang bertemu seseorang" kali ini Jinwoo yang bersuara dan dibalas anggukan mengerti dari Bobby.

"June, kudengar kau akan debut? Apa benar?" ucap Seunghoon.

"Siapa yang memberitahumu hyung?"

"Disini-YG Ent. Jangankan untuk berita sebesar itu, seseorang menjatuhkan jarum dari lantai 15 pun seantero YG akan tahu!" Mereka tertawa lepas, memang benar pikirnya semua gosip mudah menyebar.

"Tapi aku serius hyung, kau tahu dari mana?"

"Manager" jawab Seunghoon dan June hanya ber 'O' ria.

"Ah, kalian sudah makan siang?" -Seungyoon.

"Sudah hyung" - B.I.

"Sayang sekali, padahal kami ingin mengajak kalian makan siang bersama, sudah lama sekali kita tidak pernah makan siang bersama" - Jinwoo

"Ne hyung, kita bisa pergi bersama lain kali" - B.I.

"Baiklah kalau begitu, kami pergi sekarang" ucap Seungyoon seraya menepuk-nepuk pelan bahu B.I tanda perpisahan kemudian pergi diikuti Jinwoo dan Seunghoon dibelakangnya.

Hanbin diikuti anak-anak ayamnya- coret membernya, melanjutkan perjalanan mencari kitab suci ah bukan-bukan maksudnya perjalanan menuju tempat ruang latihan mereka.

Mereka memasuki lift diiringi perbincangan ringan.

'TING'

Pintu lift terbuka, semua orang keluar iya semua orang karena kebetulan isinya hanya mereka bertujuh, sebenarnya tidak semuanya keluar ya itu terkecuali si lelaki tampan bergigi kelinci ini. Ia masih betah berada didalam lift saat semua temannya sudah melangkah keluar lift.

"Kau ingin terus disana? Kau tidak latihan?" Ucap Jinhwan.

"Sebentar hyung, ada sesuatu yang harus kulakukan, hanya 15 menit tidak lebih" tepat setelah kata terakhir Bobby, pintu lift tertutup.

Tidak usah bertanya kemana anak kelinci ini akan pergi, sudah pasti menemui sang pujaan hati yang dari pagi hingga sekarang belum kelihatan batang hidungnya bahkan harum parfumnya pun belum tercium oleh indra Bobby. Ahh! Bobby sangat merindukan Jane sekarang!

'TING'

Pintu lift terbuka dilantai 15, tempat lantai ruangan Jane berada. Bobby bergegas kesana.

Mungkin dewi fortuna sedang berbaik hati padanya sekarang, didepan ruangan Jane tidak ada anjing penjaga disana! Lin tidak ada disana! Astaga B mulutmu itu tolong dikondisikan.

Mungkin Lin sedang makan siang, tapi apa Jane pergi bersama Lin? Bukannya Lin juga sering makan siang dengan Jane jika Jane tidak bisa makan siang dengan Bobby.

Sebenarnya Bobby ragu, namun benar-benar hatinya sangat merindukan Jane, bukan salahnya juga kan hanya sekedar mengecek kedalam untuk melihat keberadaan Jane apa si gadis tsundere ada didalam atau tidak.

Ah dari pada banyak berpikir dan tidak melakukan apa-apa lebih baik dia memastikan sendiri saja.

Bobby meraih gagang pintu dan dengan tidak tergesa-gesa mendorong pintu.

'Cklek'

(Pintu dibuka)

Bobby masuk dan apa yang dilihatnya sekarang? Ada seorang laki-laki bersama Jane? Dan mereka terlihat dekat, malah sangat dekat dan posisi mereka seperti habis atau ingin mulai berciuman? Ah sialan.

Disana mata Jane menangkap tatapan tajam Bobby tanpa ia tahu tubuh Bobby yang menjadi sedikit kaku dan tenggorokannya susah untuk menelan salivanya sendiri.

"Jane?" Bibir Bobby keluh, bahkan terasa sangat keluh sekarang.

Si lelaki yang berada dihadapan Jane berbalik kearah sumber suara.

"Ahh! Hai B!"

"Hyung?"