webnovel

Damn It! (6/8)

..

Tanpa ragu, Bobby memberikan kissmark disana dengan kuat hingga warnanya pekat hampir keunguan. Bobby melihat bekas bercintanya dengan Jane kemarin malam yang belum hilang ditubuh gadis ini, kemudian dengan bangganya Bobby menyunggingkan senyumnya lebar merasa puas karena tanda kepemilikannya ada di bagian tubuh Jane.

'So damn fucking sexy' -Inner Bobby.

Entah bagaimana bisa pakaian Jane sudah tidak melekat lagi ditubuhnya, Jane sudah ditelanjangi oleh Bobby, sedangkan Bobby masih rapi dengan kemejanya dan celananya yang sudah kusut, ya walaupun kasian sebenarnya pada Bobby, karena little-B udah meronta-ronta minta dikeluarin tapi tuannya malah belum mau bebasin.

Bobby menyesap kuat nipple Jane membuat tubuh Jane melengkung seperti busur karena sensasi yang telah diberikan Bobby, tangan Jane sudah tidak dipegang Bobby lagi malah sekarang saking kalutnya Jane dengan hawa nafsunya sendiri kini tangannya malah memeluk tubuh laki-laki yang menikmati tubuhnya.

"Aagghh~ nhhhh ahh~" desahan tak karuan mulai memenuhi ruangan.

Ciuman Bobby semakin turun kebawah kearea perut rata Jane kemudian dengan lidahnya Bobby menjilat bagian pusar Jane dan sontak membuat Jane kembali menggelinjang nikmat dibawahnya.

"Nnhhh ahhh berssh- hentiii nhhh B" racau Jane yang sudah memejamkan matanya karena tidak kuasa menahan rasa nikmat dibagian tubuhnya yang kini sedang dicumbui mesra oleh Bobby.

"Kau yakin ingin berhenti baby? Ck! Dasar tsundere kkkk" Bobby terkekeh geli melihat mulut Jane yang bertolak belakang dengan tubuhnya yang sangat menikmati perlakuannya-Bobby saat ini.

Bobby berhenti dari kegiatannya mencumbu tubuh si gadis, kemudian mengangkat tubuh Jane untuk menyender ditangan sofa lalu membuka lebar paha dan terlihatlah Jane sudah sangat basah sekarang.

Bobby tersenyum menang menatap lubang yang berkedut-kedut seakan menggodanya untuk dimasuki dan dihancurkan.

Tanpa berlama-lama Bobby sudah menenggelamkan kepalanya kedalam selangkangan Jane.

"Aaahhhhhhh~~ nnnhh ahh enggssh~ Bobbyssh ahh~ damn youu~ ahh nghh Bobbyshh~~" racau Jane yang sudah seperti orang gila karena kegiatan jilat menjilat dan permainan lidah Bobby didalam lubangnya.

Kedua tangan Bobby meremas kuat payudara Jane dengan kasar membuat Jane merasakan kesakitan, perih dan nikmat secara bersamaan, benar-benar luar biasa Bobby kalau masalah selangkangan. Bayangkan saja lidah Bobby bermain dimulut sudah mampu membuat Jane banjir dibawah apa lagi bermain dilubangnya bisa mati keenakan dia-Jane.

"Enggsshh~~ nnhh ahh akhh! Bobbyssh shiitshh~ nnhh nik-nhh~ mat-aghh~ babyshh" Tidak lama tubuh Jane menggelinjang kuat seraya menarik rambut Bobby saat pelepasan pertamanya dia dapat.

Tanpa rasa jijik sedikitpun Bobby menyeruput cairan kenikmatan Jane, lidahnya menyapu seluruh bagian lubang Jane dan permukaannya seolah-olah membersihan cairan yang tadi keluar dari dalam lubang binal Jane.

Masih dalam posisinya yang berada dibawah selangkangan Jane, Bobby melirik mata sayu dengan dahi dipenuhi peluh dan damn it! Itu kelihatan sangat sexy sekarang, memang Jane sangat menggoda dalam kondisi apapun.

Jane merasakan panas diwajahnya dirinya malu bukan main saat mendapati Bobby yang tersenyum dibawah sana menatapnya dengan seringaian mesum khas miliknya.

Bobby tidak melepaskan pandangannya dari wajah Jane ya walaupun sekarang Jane mengalihkan pandangannya kesembarang arah karena sudah sangat malu lagi-lagi dia-Jane mendesah dibawah laki-laki sialan ini.

Tangan Bobby memasuki lubang pink yang berkedut-kedut meminta untuk dihancurkan dari tadi.

"Engghh~ akhh~" desahan laknat Jane again and again keluar membuat libido Bobby semakin naik.

"Damn you bitch, lubangmu berkedut dari tadi meminta dimasuki baby" suara Bobby pelan dengan nada menggoda berbisik ditelinga Jane.

Bukannya marah karena dirty talk Bobby, Jane malah merasa sangat terangsang dengan setiap ucapan kotor yang dilontarkan untuknya. Dasar gila kau Jane, benar-benar seperti jalang saja. Tapi memang jalang, jalangnya Bobby.

"Jangan pernah mendesah atas nama orang lain selain aku Jane, hanya aku yang mampu memuaskan lubang jalangmu itu" itu bukan pernyataan melainkan perintah mutlak Bobby dan Jane hanya mengangguk patuh dibawahnya entah sadar atau tidak yang jelas Jane mengangguk saja, dia-Jane sudah tidak bisa berkata apa-apa selain mendesah, menggeleng dan menganggukan kepalanya saja.

"Fassteer Bobby~ nnhhh uuhh~~ deepersshh~ enggssh" Jane sudah berubah mode jalang ketika sudah dibawah kendali Bobby dan nanti setelah selesai bersetubuh dengan Bobby yakinlah Jane akan memaki dirinya sendiri dan menghakimi Bobby.

"Kau sudah seperti jalang, lubangmu sudah gatal hm?" Goda Bobby yang sudah senang bukan main melihat singa betina takluk dibawahnya.

Tangannya-Bobby semakin menusuk kedalam, semua harus tahu ini sudah jari ketiga yang sudah Bobby masukkan kedalam lubang Jane, dengan kasar dan tenaga kuat jari Bobby mampu membuat Jane melenguh panjang saat pelepasan keduanya.

"Wanna play baby?" Matanya-Bobby kilat akan nafsu yang sudah membuncah. Tinggal satu langkah saj ia sudah bisa merasakan perempuan dihadapannya yang sudah menatapnya dengan tatapan sayu.

Tentu saja, pemandangan seperti ini seperti Setan yang dengan senangnya menatap jiwa manusia yang pasrah atas kehendaknya.

Ingatannya-Bobby seperti memutar kembali kejadian malam kemarin yang membuatnya bisa bersama Jane sekarang. Bobby sangat bersyukur kepada Tuhan dapat dipertemukan dengan gadis secantik dan yang pasti se-sexy Jane.

Siapa yang bisa menolak pesona seorang Jane Atres?

Lelaki mana yang mampu menahan hasrat ketika seorang Jane berbaring pasrah dibawahnya?

Jane sangat cantik, anggun ahh~ apakah benar-benar anggun? Lihatlah dia saja dari tadi hanya mengumpat keji pada Bobby. Baiklah Bobby tidak akan pernah berpikir jika Jane adalah wanita yang anggun.

Mata Jane sudah terlihat sangat sayu, seolah-olah memberi undangan pada perbuatan bejat yang akan Bobby lakukan.

Hmm.

Walaupun jika tidak dengan memandang dengan mata sayu seperti itu, Bobby juga tetap akan melakukan hal bejat pada Jane. Memang pada dasarnya Bobby itu mesum jadi mau bagaimanapun tetap saja ia akan bertindak mesum. Namun, hanya pada gadis yang diinginkannya, atau amat sangat diinginkannya.

Ia-Bobby tidak akan membiarkan gadis di bawahnya untuk lepas darinya barang sedetikpun!

Melihat Jane yang mulai tergoda dengan permainannya atau sebut saja dipaksa untuk ikut kedalam permainan mesumnya, Bobby sangat senang seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiahnya.

Jane tidak menjawab pertanyaan Bobby. Ia melengoskan wajah cantiknya.

Bobby tersenyum miring, ia tahu Jane sedang malu sekarang.

Ahh! Tentu saja malu B! Siapa yang tidak malu jika diberi pertanyaan seperti itu?! Mati saja kau B! Sangat menyebalkan.

Wajar saja Jane sangat naik darah jika harus berhadapan dengan lelaki brengsek ini. Ingatkan Jane besok atau lusa ia harus memeriksa kesehatannya kedokter, mungkin saja ia-Jane sudah mendapatkan penyakit baru, atau mungkin alergi? Atau mungkin sakit mental. Psikisnya terganggu karena harus menghadapi tingkah laku Bobby.

Bobby mengulurkan tangannya dengan lembut menyentuh pipi Jane, senyum yang harusnya terlihat manis dimata orang luar namun terlihat menjijikan dimata Jane, itu tidak lepas dari wajah tampannya-Bobby.

"Wanna Play na?" Nada bicaranya begitu halus, tangannya mengelus-elus pipi Jane seakan-akan pipi Jane adalah hal yang paling berharga dan sangat rapuh.