Enjoy reading.
***
Daniel menatap Ai dan Marco dengan kepala pusing karena sudah hampir 10 menit dan mereka masih betah saling adu bacot.
"Itu mulut minta dicipok apa dimanyun-manyunin?" Marco menegur Ai.
Daniel kembali mendesah karena ternyata mereka berdua mengabaikannya.
"Sorry ya kena cipok lo, gue langsung kena rabies."
"Eh justru cipokan gue yang bikin otak lo waras."
"Oh ... jadi sekarang lo ngaku kalau dulu lo sengaja nyipok gue?" Ai semakin kesal.
"Idih ... sorry ya ... situ yang nempelin bibirnya. Bukan gue yang nyosor." Marco jadi ingat kejadian berapa tahun lalu.
"Bilang saja lo keenakan, ketahuan banget ambil kesempatan dalam kesempitan. Mentang-mentang gue lagi lengah, Lo modusin."
"KALIAN PERNAH CIUMAN?!" geram Daniel dengan tatapan tajam.
Glekkk.
Seketika rasa dingin menjalar ke seluruh ruangan.
"Iya, aku sampai nangis di pinggir jalan. Aku pikir Marco selingkuh," jawab Lizz polos seolah itu bukan masalah besar.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com