webnovel

seperti mimpi

"Kalo pengen tahu gue kaya apa, sekali kali nongkrong bareng" ucap gilang yang tiba tiba sudah berada di belakang angel. Renata dan angel hanya cengo tak percaya, nampak wajah takut pada mereka.

"Sans aja sih, gue ngak gigit" ucap gilang tersenyum, lalu meninggalkan mereka berdua.

Renata dan angel saling menatap, mereka masih tak percaya apa yang barusan terjadi.

"Gimana nih" tanya angel

"Makanya jangan sembarangan ngomong"timbal renata

Gilang berlari menuju lapangan, dia menghampiri teman temanya yang sedang beristirahat.

"Dih kambing, beli es lama amat" ucap dimas, teman sekelasnya, "antri bos" jawab gilang sembari duduk di samping dimas, ia menatap jauh renata dan angel.

"Anak pelita ngajak sparing nih" ucap dimas sembari menunjukan hpnya

"Sparing apaan" tanya gilang

"Berantemlah,yakali bola"

"Skiplah, gue mau fokus ke bola dulu"

"Yakin nih"

"Yakin, lagian mereka juga ngak bakal menang lawan kita"

"Okelah" ucap dimas, sembari membalas pesan ajakan sparing dari sma pelita bangsa.

......

Renata dan angel tak bisa fokus pada pelajaran, karena masih mengingat kejadian tadi. angel merasa takut dan tidak enak pada gilang sedangkan renata masih terbayang senyuman gilang, untuk pertama kalinya, semenjak dia masuk sekolah ini, baru tadi dia melihat gilang tersenyum. Biasanya gilang tidak pernah tersenyum, ekpresinya selalu datar dengan tatapan mata sayu.

Tak terasa jam pelajaran telah berakhir, angel yang merasa takut pun mengajak renata untuk meminta maaf pada gilang. tentu saja, dengan senang hati renata mau menemaninya. Mereka bergegas menuju kelas gilang yang berada di lantai dua, nampak sepanjang perjalanan mereka selalu di goda anak kelas bahasa yang di isi mayoritas laki laki.

Akhirnya setelah perjuangan mereka menaiki anak tangga dan menghindar dari godaan anak bahasa, mereka berdua sampai di depan kelas 11-3 bahasa. Terlihat di dalam kelas ada gilang dan dimas yang sedang asik mengobrol.

"Duluan ren" pinta angel

"Ngak mau, angel aja, lagian yang mau minta maaf kan angel"

"Takut"

"Sama"

"Yaudah berdua" ucap angel, setelah berdebat mereka pun mengumpulkan keberanian lalu memasuki kelas itu, dimas yang tahu ada dua gadis memasuki kelasnya pun langsung mendekati mereka

"Nyari siapa adek adek manis" tanya dimas sembari tersenyum mengoda, mereka saling melirik

"Nyari kak gilang, kak" jawab renata, mendengar namanya di sebut, gilang menghampiri mereka

"Kenapa, mau nongkrong bareng" tanya gilang sembari tersenyum membuat renata salting, matanya tak lepas dari wajah gilang

"Ngak kak, saya mau minta maaf soal omongan saya di kantin tadi" ucap angel menunduk, mendengar itu gilang tersenyum kecut lalu berkata "oh, ngak papa, santai aja"

"Emang ada apaan" tanya dimas pada gilang

"Kepo lu"

"Gembel" ucap dimas kesal

"Udahlah lupain aja, udah biasa kok, mereka mikir gitu karena ngak kenal aja" ucap gilang, mendengar hal itu sontak angel mendongakan wajahnya "seriusan kak, sekali lagi saya minta maaf" ucap angel, gilang hanya tersenyum

"Owalah, paham gue, pasti ngomongin kelakuan gilang yak" tanya dimas, renata dan angel mengangguk sembari tersenyum cangung

"Yah, walaupun ngak 50% salah, tapi gilang ngak sebejat itu kok, jadi tenang aja" ucap dimas tertawa, mendengar itu sontak suasana menjadi cair, mereka semua tertawa

"Btw kenalin, Dimas allan" ucap dimas memperkenalkan diri

"Angel calista 10-1"

"Renata lovita putri 10-1"

Mereka pun saling berjabat tangan, tampak renata selalu memandangi gilang, menyadari hal itu dimas pun berinisiatif untuk mengajak nongkrong bersama

"Biar lebih akrab, gimana kalo kita nongkrong bareng, di depan ada cafe bagus, crepes enak lho" ajak dimas

"Boleh tuh, gimana, mau ngak?" sahut gilang, angel dan renata pun saling melirik

"Kalo ngak bisa, ngak papa" tambah gilang

"Mau kak"jawab renata, mendengar hal itu sontak angel melirik renata

"Yakin, mamamu ntar nyariin" tanya angel

"Ngak papa, lagian dia bilang hari ini kerja lembur, nanti bilang aja kerja kelompok" jawab renata santai

"Bagus, sekali kali rebel ngak masalah, udah gede ini" celetuk gilang tersenyum.

Gilang dan dimas bergegas ke parkiran mengambil motor, sedangkan renata dan angel menunggu di gerbang sekolah, nampak suasana sekolah sudah mulai sepi. Hanya ada beberapa anak yang sedang melakukan kegiatan ekskul di lapangan depan.

"Ayo" ajak gilang dan dimas yang sudah berada depan gerbang, nampak renata dan angel bingung menentukan akan berboncengan dengan siapa.

"Ngak usah bingung gitu sih, angel sini, biar renata sama gilang" ucap dimas tersenyum memberikan kode pada angel, angel sebenarnya kaget melihat kode dari dimas, dia tak menyangka dimas sepeka itu

"Ayo ren" ajak gilang, dengan wajah malu malu, renata menghampiri gilang. "Karena gue cuma bawa helm satu, nih pake aja" ucap gilang memberikan helmnya, sontak wajah renata memerah sembari menerima helm itu" terus kakak gimana"

"Ngak pake helm, ntar ganteng ngak keliatan" jawab gilang bercanda

"Najis hueekkkk" sahut dimas yang sudah berboncengan dengan angel, gilang tertawa kecil, renata dengan malu malu mulai naik ke motor.

"Seriusan, kakak ngak pake helm"tanya renata yang sudah duduk di jok belakang

"Iya" jawab gilang singkat, mereka pun mulai menuju kafe, selama di perjalan, jantung renata berdegub kenjang, matanya selalu mencuri pandang ke spion untuk melihat wajah gilang. rasanya seperti mimpi, bisa mengobrol dan berboncengan dengan orang yang dia taksir. Menyadari selalu dilirik, gilang tersenyum " kenapa ren", renata yang merasa ketahuan, tiba tiba mukanya mulai memerah, pipinya yang tembam menjadi seperti bakpao yang baru matang "ngak papa kak, maaf" ucap renata sembari menundukkan wajahnya.

"Kalo ngak salah, ngak usah minta maaf, pegangan, mau ngebut"ucap gilang sembari menarik gas motornya

"Heh"pekik renata, reflek ia memeluk perut gilang, gilang menyalip dimas yang nampak sedang memanfaatkan momen, melihat hal itu dimas menjadi tertantang

"Pegangan ngel" ucap dimas bersiap menacap gas

"Jangan ngebut ngebut" teriak angel, tak mengubrisnya, dimas memacu motornya dengan cepat, tetapi berbeda dengan gilang yang mendapat pelukan, angel tak memeluk dimas karena tanganya memegang behel motor.

Setelah lima menit kebut kebut di jalan akhirnya mereka sampai di kafe.

"Gila, kalah" celetuk dimas kesal, angel reflek turun dari motor, nampak mukanya syok.

"Di bilang jangan ngebut ngebut" ucap angel kesal

"Sory ngel, kebawa suasana, janji ngak lagi" timpal dimas merasa bersalah,

"Ren udah sampai nih" ucap gilang pada renata yang masih memeluknya, karena mukanya di benamkan ke pungung gilang, renata tak menyadari, ia pun mendongakan wajahnya dan melihat ke sekeliling, terlihat dimas dan angel yang sedang tersenyum aneh padanya, dengan reflek ia melompat dari motor.

"Maaf kak, soalnya kakak ngebut, jadi reflek meluk" terang renata dengan malu, gilang tersenyum lalu berkata "ngak papa"

Mereka pun masuk ke dalam dan mulai memesan,mereka menjadi semakin akrab, lawakan dari dimas dapat mencairkan suasana. renata yang dari tadi terlihat paling malu malu, sekarang menjadi lebih rileks. Saking asingnya ngobrol tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, renata melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukan pukul lima. sebentar lagi ibunya akan pulang, wajah renata berubah menjadi panik, menyadari hal itu dimas pun bertanya

"Kenapa ren", sontak pandangan tertuju pada renata

"Bentar lagi mamaku pulang" jawab renata bingung

"Terus" tanya dimas

"Mamanya itu galak banget, overprotektiflah" jawab angel

"Yaudah pulang yuk" ucap gilang

"Eh, ngak papa nih kak" tanya renata

"Ngak dong, yaudah, ayo tak anterin"

"Serius kak"tanya renata, gilang hanya mengangguk, mereka pun memutuskan untuk pulang, gilang mengantar renata sedangkan dimas mengantar angel.

Dengan kencang gilang memacu motornya, gilang melirik ke spion, nampak wajah renata yang terlihat panik

"Tenang aja, kalo di marahin, aku bantu ngomong"

"Ngak usah kak, makasih"

"Emang ibumu segalak itu"

"Lumayan kak"

Mereka tak berbicara lagi sepanjang perjalanan, setalah lima belas menit menerobos jalanan kota solo yang cukup padat. akhirnya mereka sampai di rumah renata, terlihat mobil mama renata belum ada, renata pun menjadi sangat lega

"Belum telat kan" tanya gilang

"Untungnya sih, Belum kak"

"Makasih kak buat hari ini"tambah renata

"Hmm, kapan kapan kalo mau nongkrong lagi bilang aja"

"Boleh kak", tanya renata memastikan, gilang tersenyum manis, melihat itu pipi renata memerah lagi

"Mana hp mu" ucap gilang, renata mengambil hp dari saku bajunya

"Buat apa kak", gilang tak menjawab lalu mengambil hp itu, renata terlihat bingung

"Kalo ada apa apa chat aja" ucap gilang sembari mengembalikan hp renata, paham maksud gilang, wajah renata semakin memerah, ia menunduk kepalanya karena malu, gilang tersenyum melihat itu.

"Yaudah aku balik dulu" ucap gilang sembari memakai helm, "iya kak, hati hati" ucap renata malu malu. gilang tersenyum lalu meninggalkan rumah renata, renata masih mematung melihat gilang pergi, tak lama mobil mamanya datang, sontak saja renata menjadi kaget.

"Kamu baru pulang" tanya mama renata dengan tatapan tajam, renata tak menjawab, wajah renata yang tadi terlihat bahagia mendadak menjadi ketakutan....