"Kalau kau tidak mau ke kota pesisir pantai, kau harus ikut kami pulang ke kota J. Kemarin saja, kabur ke kota pesisir pantai, giliran sekarang di suruh tinggal di sana, malah tidak mau." Keluh Snapp.
"Kau putus sekarang, sayang, kau mau ke kota pesisir pantai,atau ikut kami pulang ke kota J?"
Ariela menatap Amera asik perempuannya. "Amera, menurut mu bagaimana, aku harus tetap di sini, atau belajar lagi dari awal di kota pesisir pantai."
Amera mengangguk, "tidak apa-apa kalau kakak pergi ke kota ke pesisir pantai, disana ada pekerjaan yang lebih kakak sukai dan kuasai."
Ariela memanyunkan bibirnya, "Aku merasa iri pada mu sekarang. Amera."
"Tidak perlu iri-iri segala, kak Ariela kan sudah dapat banyak." Sindir Nero.
"Nero...." Silia memperingatkan putranya. Dia menatap Nero dan menggelengkan kepalanya.
"Sudah, ah. Aku mau kembali ke kamar ku saja." Ariela beranjak dari duduknya dan meninggalkan meja makan.
"Iya, sayang...." Sahut Silia.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com