Kamar Tipe Presiden Suit yang telah dirubah menjadi kamar pengantin termegah di Hotel The Westin Jakarta telah tersedia. Lengkap dengan taburan kelopak mawar yang berserakan diman-mana. Lampu-lampu hias yang menambah kesan romantis pun telah di dekor sedemikan rupa untuk menemani suasana romantis sang pengantin baru . Hiasan dan dekor yang telah disusun sedemikian rupa ini seharusnya mampu membangkitkan suasana dan gairah bagi orang-orang di dalamnya .
Namun berbeda dengan pasangan baru penghuni kamar super megah ini , mereka nampak saling membisu satu sama lain setelah sama-sama diseret untuk memasuki kamar mewah khas pengantin baru itu .Demi mengikuti tradisi khas keluarga Wijaya dalam menyambut keluarga baru , maka pihak saudara dari mempelai dipersilakan menciptakan agenda jahil bagi kedua mempelai . Hal ini bertujuan untuk menciptakan keakraban bagi pihk keluarga dan anggota keluarag baru .Berhubung Karan adalah anak tunggal dalam keluarga, maka yang bertugas untuk menjahilinya kini adalah kedua kakak sepupu perempuannya yang belum menikah .
Mereka adalah Kenanga dan Laras . Mereka adalah dua kakak beradik , putri dari kakak sulung sang ibunda . Entah apa yang sedang mereka rencanakan, mereka tersenyum jahil sambil saling berbisik diantara kerumunan tamu undangan yang hanya tinggal keluarga besar. Sebagai perwakilan dari mempelai wanita, Aditya maju membawa Karan menuju kamar pengantin dan mengurungnya di dalam . Sedangkan Kenanga dan Laras kompak menarik sang adik ipar menuju ruang rias dan mendandaninya sedemikian rupa.
Kenangan yang merupakan seorang mahasiswi jurusan design ternyata telah mempersiapkan sebuah gaun malam yang mewah bertemakan pengantin baru yang didesign khusus dengan mode terbuka dan warna cerah yang mencolok hingga mampu membangkitkan gairah . Sedangkan adiknya Laras lebih menyukai dunia make up dan telah membuat ribuan tutorial make up yang telah ia share di dunia maya . Dengan bakat make up nya yang mumpuni inilah ia mendandani sang mempelai wanita bak seorang dewi yang turun dari kayangan .
Setelah usai dengan rencana usil mereka, mereka pun membawa mempelai wanita dengan jubah dalam yang menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala keluar dari ruangan . Mereka berlalu melalui kerumunan orang-orang dan sengaja membuat mereka penasaran .Setelah sampai di depan pintu kamar yang dituju keduanya pun mendorong mempelai wanita masuk dan melepaskan jubahnya . Setelah memastikan sang adik ipar telah berada di dalam ruangan mereka pun dengan iseng mengunci pintu dan mematikan seluruh lampu yang berada di dalam kamar .
"Apa yang kalian lakukan?" ujar Aditya yang telah berada di belakang kedua gadis itu.
" Kami mendandani adik ipar dengan begitu cantik . Dan kau tahu kak, kami bahkan telah mematikan seluruh lampu di dalam kamar dan mengunci pintunya dari luar . Aku bahkan tidak bisa membayangkan betapa romantisnya malam mereka nanti. " ujar Laras antusias.
" Ini kamar hotel termewah di gedung ini, bagaimana cara kalian mematikan jaringan listrik di dalamnya. " ujar Aditya penasaran dengan kejahilan sang adik.
" Kami telah mengkonfirmasi dengan pihak hotel sebelumnya dan mereka siap membantu ." seringai Laras. Mereka pun mulai berjalan beriringan meninggalkan kamar pengantin yang dipenuhi hawa misterius akan hal yang mungkin saja terjadi di dalamnya.
"Baiklah mari kita lihat apa yang akan terjadi nanti. " balas Aditya santai.
" Oh ya Tuan Aditya soal gadis itu, ia begitu pendiam dan manis . Dimanakah kau menemukannya? Dari yang aku dengar kau telah menjadi ayah asuhnya . " ujar Laras .
" Iya benar nona, ia yatim piatu semenjak lahir . Dan ia juga merupakan salah satu penerima beasiswa dari perusahaan . Aku juga melihatnya begitu manis dan baik. Aku kira aku aka bangga memiliki putri seperti dia ." ujar Aditya yang mulai larut dalam lamunannya.
" Kau bahkan baru saja menjadi ayah asuhnya , lalu bagaimana bisa kau langsung menyerahkannya untuk menikah? Bahkan dia terlihat masih begitu muda. " sambung Kenanga mencoba mengorek informasi mengenai sang adik ipar.
" Usianya baru enam belas tahun, satu tahu lebih muda dari Tuan Muda Karan. Ia juga seorang anak yang mandiri dan cekatan .Tutur katanya begitu lembut dan dia cukup manis . Aku sungguh menyukainya sejak pandangan pertama." ujar Aditya tersenyum manis.
" Apa itu artinya kau tidak akan menikah ?" Kenanga seakan tercekat dengan kalimatnya sendiri. Sebagai salah satu bagian dari keluarga Lyn , ia termasuk kepada golongan wanita yang memiliki segalanya. Ia adalah putri sulung dari Lyn Martha Group yang merupakan perusahaan kosmetik terbesar seantero negeri .Ia bahkan sudah mulai berkecimpung dengan bisnis perusahaan sejak dua tahun lalu. Sebagai gadis cantik, mandiri dan juga kaya ia termasuk tipe gadis yang bisa mendapatkan segalanya, termasuk laki-laki manapun yang ia suka . Namun sayang dari jutaan lelaki yang tersebar di seluruh dunia ia hanya jatuh cinta kepada satu orang 'Aditya Wijaya'.
" Entahlah, terkadang aku berfikir bahwa menikah adalah untuk melanjutkan kehidupan . Memiliki keturunan dan berbagi suka duka bersama . Namun , kini aku telah memiliki kehidupanku sendiri . Aku telah memiliki putri dan akan membagi segalanya dengan dia . Jadi aku rasa aku bahkan tidak membutuhkan seorang kekasih, apalagi istri."
" Lalu bagaimana dengan hasrat? Bukankah seorang lelaki seharusnya lebih memiliki itu dibanding wanita? "
" Jika kau merencanakan pernikahan untuk sesuatu hal seperti itu . Maka aku akan mendapatkan wanita dengan mudah dimana pun itu . Aku bahkan tidak butuh istri jika hanya untuk dijadikan budak seks. Dan jika kau bicara soal mengurusku , bahkan putriku sudah lebih dari cukup. Aku telah menyayanginya begitu lama, dan ia pun telah memberikan segala baktinya untukku sang ayah yang bahkan tidak sempurna ."
Kenanga terdiam mendengar penjelasan Aditya .Ia berusaha mencerna setiap kalimat yang diutarakannya .Memikirkan lelaki dihadapannya , ia merasakan pria iti sungguh tak tergapai seperti bintang. Ia indah, dan nampak dekat namun sungguh takkan pernah tergapai . Akankah penantiannya selama lima belas tahun akan berakhir sia-sia? Pria itu sungguh adalah cinta pertamanya , cinta monyet pertamanya , dan juga cinta yang ia harapkan untuk selamanya .
" Bagaimana dengan Nona? Bahkan usia Anda sudah menginjak 26 tahun, bukankah itu sudah merupakan waktu yang matang untuk berkeluarga?"
" Aah iya..., kau tahi bahkan aku masih menggilai dunia pendidikan . Bahkan saat ini aku sedang menyelesaikan studi masterku . Dan rencananya aku akan melankutkan ke gelar doktoral. Kau tahu aku harus memantaskan diri untuk melanjutkan bisnis keluarga ." Kenanga nampak gelagapan menjawab pertanyaan Aditya yang terkesan tiba-tiba.
Laras yang mengetahui isi hati dari sang kakak hanya tersenyum manis dan berpura -pura tidak mendengarkan dengan memasang sebuah headohone di telinganya. Ia bersikap seakan tidak mendengar apapun , dan hanya fokus pada musik di telinganya . Namun di balik itu semua, headphone itu sungguh hanyalah sebuah alasan . Tidak ada musik apapun yang ia dengarkan . Hanya mulutnya yang sesekali bergumam, mengalihkan fokus dari kedua orang di hadapannya .