webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Võ hiệp
Không đủ số lượng người đọc
205 Chs

132. Yuan Kembali

Boom....

Serangan tak terduga terjadi dari arah langit, meroket mengenai semuanya. Melebur dan membuat siapa yang ada di sana menjadi saksinya.

Ketika rasa lelah telah mendera diri, membuat siapapun pasti tidak akan bisa bersiap-siap, untuk menyelamatkan diri masing-masing.

Puing-puing batu berterbangn di udara, terangkat ringan bagaikan kapas yang tersapu oleh badai.

"Adik Su, kau tidak apa-apa?" derunya sesaat berhasil bangkit lagi.

 Hwang Xi Han bergegas cepat mendatangi Su Ling Hua yang terkapar tidak jauh darinya.

Tubuhnya yang terkena penyerangan ini tidak merasakan apa-apa, luka tidak ada apa lagi darah yang tercecer. Hanya saja pakaiannya kotor terkena debu.

"Uhuk... Uhuk....," Dia mencoba untuk bangkit. Su Ling Hua batuk, karena napas dia yang terganggu akibat tertimbun tanah.

Terpatah-patah, dengan menopangkan pedangnya ke atas tanah Su Ling Hua berusaha keras untuk berdiri tegap, menggunakan pedang yang tertancap itu.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com