"Akhirnya kau bangun!" Lily berucap antusias saat Naara membuka matanya
"Hum. Akhirnya kau bisa lulus juga," ujar Nurman tersenyum.
Pendengaran Naara masih berfungsi dengan baik tapi tubuhnya terasa sangat lemas, nahkan untuk mengangkat kelopak matanya lebih tinggi terasa sangat berat, itu bukan hal yang aneh, mengingat ia tertidur selama tiga hari tanpa makan.
'Sialan.' Iti adalah umpatan yang ada di dalam hati Naara saat ini, ternyata benar alam lain yang ia datangi itu adalah dunia mimpi sekaligus ujian ketiga untuknya.
Nurman menjelaskan ujian ketiga yang Naara jalani, ujian yang menguji tekad Naara seandainya Naara gagsl maka Naara akan tertidur sampai kematian datang menjemputnya.
"Baiklah. Ujian akan dilanjutkan besok, setidaknya sampai tubuhmu memiliki kekuatan untuk bergerak," Jaiman berucap sambil mengangkat dan memapah Naara untuk berdiri setelah itu kabut merah menebal hingga menutupi sosok mereka berlima dan euss, mereka menghilang.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com